GEVANO CHAPTER 25 [ mangga ]

561 38 24
                                    

Sebelum baca vote dan follow dulu donggg.. 🙂

Ayo cepet pencet gambar bintang🤪. Biar ku rajin up dan cepet up 🙀🙀

****

Pukul 11:30,,Syahila dan Michell tengah berdiri di depan pohon besar yang selalu berbuah hampir setiap hari nya. Sebuah pohon dengan mangga yang selalu tumbuh dengan menyinarkan mata seseorang dengan warna kuning matang nya.

"Denger-denger.. Ini pohon mangga punya pak Verick ya?" ujar Syahila yang masih memandang pohon tinggi besar itu.

Michelle mengangguk tanpa menjawab, "eh Hel. Tolong ambilin galah di deket pohon jambu itu."

"Buat apa?"

"BUAT MUKUL PALA LO!" sahut Michelle kesal, "ya buat ngambil mangga lah!, aduhhh.. Pinter-pinter tapi bodoh"

"Oohhh iya iya iya..tapi emang boleh ya mangga nya di ambil?" tanya Syahila heran.

"Bolehin. Udah cepet lo ambil gih galah nya!"

"Oke siap." Syahila mengangguk dan langsung mengambil galah di sebelah pohon jambu besar .

Pohon mangga itu berada di belakang sekolah, jadi pasti tidak akan ada yang melihat tindakan Michelle dan Syahila. Area belakang sekolah juga sangat sepi, tidak ada satupun murid yang berani datang ke sana kecuali untuk bolos sekolah.

"Nih.." Ujar Syahila seraya memberikan galah bambu .

"Nahhh, sip. Gue yang ambil mangga nya, lu yang nampung mangga nya sekalian jaga situasi. Oke?"

Syahila mengangguk cepat, "SIP!"
Tanpa berlama-lama , Syahila dan Michelle pun melancarkan aksi nya . Michelle mengambil mangga, dan Syahila menampung mangga nya dengan plastik yang Michelle bawa tadi.

10 menit berlalu, mangga yang Michelle petik dengan susah payah setengah mati pun terkumpul banyak di kantung plastik yang di pegang Syahila.

"Nahh, udah banyak ni. Kita abisin semua atau-"

PLUK!

Sebuah botol air mineral melayang dan mengenai ke kepala Michelle, membuat kedua mata gadis itu melirik cepat ke arah orang yang melempar itu.

Gevano, cowok yang sedang berdiri dari kejauhan 15 meter dari kedua gadis itu dengan wajah datar cool nya.

"Ngapain lu berdua?" tegur Vano dengan alis yang di naikkan sebelah dan tangan yang di masukkan ke dalam kantung celana nya. Makin polllllll tampan nyaa.

"Nahlo ada Vano chell.." cicit syahila pelan.

"Eh Pano... ngapain lo di sini?" tanya Michelle dengan wajah pura-pura polos nya. Pura-pura polos biar ga di curigain Vano, padahal udah jelas-jelas si Syahila lagi megang plastik gede yang isi nya mangga semua, sudah pasti Michelle tersangka utama nya.

"Bukan nya yang harus nya nanya itu gua ya?"

"Ya.. Kalo lu tanya gua lagi ngapain, gua si sebener nya lagi cari pahala.."

"Ha?" Syahila menyahut bingung.

"Ya- ,yaa.... Cari pahala. Ini kan gue ngambil mangga, kan hasil nya ada banyak. Nanti tinggal gue bagiin ke temen-temen deh, itung-itung amal kan ya Pan.." ujar Michelle dengan cengegesan tak berdosa.

"Udah izin?."

"Ya.. Ya belom si.. Tapi,,," Michelle menjeda perkataan nya. "Tolong lah pannnn, lu kan dewan paling penting di sekolah, keponakan nya juga kan.. Jadi, tolong lah izinin ke pak Verick." seru nya dengan mata puppy eyes .

GEVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang