"Aku lebih memilih untuk tidak berpacaran karna rasa sayang dan cinta ku lebih besar terhadap kedua orang tua. Aku hanya tidak ingin membalas mereka dengan sebuah siksaan di akhirat, padahal mereka lah yang telah bersusah payah merawat dan menjaga ku sampai aku dewasa seperti ini"
- Syahila Rachellia***
"RACHEL!!, LIAT DEH!" teriak Michelle yang sangat heboh sembari menepuk-nepuk bahu Syahila agar sahabatnya itu melihat juga apa yang ia lihat. Padahal, tanpa Michelle menepuk-nepuk bahu Syahila pun, Syahila sudah melihat nya lebih dulu.
Kini Michelle dan Syahila telah menyaksikan kejadian dimana seorang Gevano Dirgantara sedang memberhentikan motor nya di pinggir jalan, dan yang baru saja turun dari motor Vano adalah seorang gadis mungil berambut panjang pirang yang wajah nya tak asing bagi Michelle dan Syahila.
"Iyaa Chell!, udah liat kokk..!" sahut Syahila.
"Queensha ga si?" tanya Michelle.
Syahila mengangguk perlahan, "Kayak nya si iya"
"Wahh! Parah banget si tuh cowok!!, tapi tenang hel.. Nanti gue tegor tuh si kulkas 15 pintu!!" cerocos Michelle yang terlihat sangat sebal.
Syahila berdesis, "ssh, udah biarin aja si chell.. Itu mah biar jadi urusan Vano, kita kan cuma sahabat nya dia.." sahut nya.
Michelle memutar bola mata nya malas, "lo ya!?, Itu Vano boncengin Queensha lhoo..?" tunjuk Michelle ke arah kaca depan mobil nya.
"Y-ya trus aku harus apa???" tanya Syahila dengan wajah terheran-heran, walau sebenarnya sedikit terasa pahit saat melihat itu. Syahila hanya berpura-pura terlihat biasa saja di hadapan Michelle, karna ia pun sadar bahwa diri nya hanyalah seorang sahabat Vano.
Michelle berdecak, "Ck! Gua tau kali hel, kalo lo itu sebenarnya suka, cinta, dan sayang bangett sama Vano!,,, cuma lo nya gengsi mau ngungkapin!!" oceh nya.
"Ihh! Apansi chell, biasa aja kok aku sama Vano. Kalo aku keliatan cemburu, mungkin itu cuma perasaan kamu doang!" elak Syahila dengan mengekerucut kan bibir nya.
Michelle menghela nafas panjang, "lagian.. Kalian kenapa ga pacaran aja si!?"
Syahila terdiam. Hening sejenak. "Denger ya chell.. Walaupun aku suka, cinta ataupun sayang banget sama Vano.. Itu gak membuat aku ingin pacaran, karna dalam Al Qur'an itu ada ayat yang menjelaskan tentang zina. Zina itu gak cuma pacaran aja, tapi juga kayak misalkan ada zina tangan yaitu chat-an dengan lawan jenis tanpa keperluan. Zina mata, eye contact sama lawan jenis dan dari eye contact itu ada perasaan senang. Zina fikiran, menghalu dan berangan-angan ingin memiliki cowok yang kita sukai. Zina itu emang susahhh! banget untuk di hindari, tapi jika kita berusaha menghindari itu semua dan mencoba membiasakan nya, mungkin kita akan terbiasa tidak melakukan zina.." terang Syahila.
"Aku selama ini sama Vano memang dekat, dan maka dari itu aku pun memang merasa sulittt banget untuk menghindari itu semua, toh karna apa? Karna Vano yang seakan mendekati aku terus chell. Dan maaff banget chell, tapi Vano yang selalu ada di samping aku. Jadi di posisi aku pun aku merasa bingung banget, kalau aku menjauh dari dia.. Aku sama Vano kan satu kelas. Dan kalau aku biasa-biasa aja, Vano seakan mendekati aku terus.." sambung nya dengan tersenyum tipis pada Michelle.
"Yaaa.. Pada Intinya aku sedang mengusahakan sesuatu yang memang di larang oleh Allah"
"Ternyata banyak juga ya larangan-larangan nya, jujurly gue baru tau sekarang! Gue cuma tau pacaran itu zina, dan soal problem lain ya.. Gue fikir boleh boleh aja dalam islam" jawab Michelle mengangguk paham. "Ihhhh!, sumpah ilmu agama gue secuil banget..!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO [END]
Genç KurguSEBELUM BACA, FOLLOW DULU!! Ini adalah kisah cinta sang ketua geng motor kepada seorang perempuan cantik dan berbalut takwa. Kisah cinta yang tak pernah terungkapkan namun selalu memberikan tanda-tanda dengan sikap. "Lo pilih diem atau gue bunuh...