Assalamualaikum! Hello ma frennn! 😻😻☝️
Kangen ga? Ga? Yaudah..
Semoga chapter ini seru deh yaaa😔😔☝️
***
"MURID TERPRESTASI DALAM BIDANG ILMU MATEMATIKA DAN KIMIA TINGKAT NASIONAL, DI RAIH OLEH..."
"SYAHILA RACHELLIA DARI KELAS 12 IPA-1..!!"
"Kepada saudari Syahila kami persilahkan maju kedepan, untuk penyerahan hadiah, piagam serta medali penghargaan."
"YUHUUUU..!!!"
"WAHHH..!!"
"CONGRATS..!!"
Semua sorak riuh dan tepuk tangan tertuju pada Syahila. Si gadis cantik bertubuh mungil yang kini tengah berjalan anggun menuju panggung acara.
Sampai di atas panggung acara, lantas Syahila langsung menghampiri jajaran guru-guru dan kepala sekolah yang sedang berdiri di ujung panggung, untuk pengalungan medali emas dan penyerahan piagam penghargaan.
Syahila menundukkan kepalanya. "Selamat ya, Syahila..." Ucap seorang laki-laki berjas hitam seraya mengalungkan medali ke leher Syahila.
"Terimakasih, Pak." Syahila tersenyum.
Selanjutnya, seorang wanita berkebaya biru menyerahkan sebuah piagam pada Syahila. "Selamat ya,Nak." Ucap Bu Wardah.
Syahila menerima kertas piagam itu dari Bu Wardah, "Terimakasih, Bu." ucap nya, kemudian menuruni satu persatu anak tangga.
"BAIK, SELANJUTNYA ADALAH PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA MURID TERPRESTASI DI BIDANG ILMU FISIKA TINGKAT NASIONAL ADALAH...."
"GEVANO DIRGANTARA ALASTAIR...!!"
"Kepada perwakilan saudara Gevano kami persilahkan maju kedepan, untuk penyerahan hadiah, piagam serta medali penghargaan.."
Setelah nama Gevano terpanggil, Lisa yang masih berada di kursi duduk nya itu pun langsung bangun dan pergi menuju panggung acara. Tak lupa dengan foto seorang laki-laki yang di dekap nya.
Seorang laki-laki yang telah pergi untuk selama-lamanya, pergi meninggalkan orang-orang yang menyayangi nya dan meninggalkan sebuah kenangan.
Asekkkk, ternyata bisa alay jg gue...
Cieee alay cieee...
"Selamat ya,Van. Aku seneng deh liat penghargaan itu yang di berikan khusus untuk kamu. Liat tuh, bunda aja sampe nangi," batin Syahila dengan senyum tipis nya.
"Kalo kamu masih ada saat ini, mungkin kamu juga akan bahagia berada di panggung itu kan, Van?"
"Pasti Vano seneng banget deh kalo liat lo dan dia sendiri mendapatkan penghargaan kayak gini, ya kan?" Ujar Michelle.
Syahila mengangguk pelan, "Pasti."
****
Syahila keluar dari gedung hotel bersama Lisa dan beberapa sahabat nya.
"Bunda pulang duluan, ya.." ujar Lisa yang tengah repot dengan barang bawaan nya di tangan kanan dan kiri nya.
"Arya bawain ke mobil ya, Tan."
"Gausah, Ar. Tante bisa sendiri kok, makasih ya.."
"Beneran, Tan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANO [END]
Teen FictionSEBELUM BACA, FOLLOW DULU!! Ini adalah kisah cinta sang ketua geng motor kepada seorang perempuan cantik dan berbalut takwa. Kisah cinta yang tak pernah terungkapkan namun selalu memberikan tanda-tanda dengan sikap. "Lo pilih diem atau gue bunuh...