GEVANO CHAPTER 12 [ KEPUTUSAN ]

773 64 10
                                    

GEVANO ' KEPUTUSAN '

02:15 ─────────────── 03:40
⇆ ◁ ❙❙ ▷ ↺

"Kematian itu selalu ada, kematian yang selalu mengincar kita di manapun kita berada" - Reyga

"Van, ngelamun aje lu. Kenape si lu? " tanya Reyga sambil meminum segelas susu coklat milik Vano.

Padahal susu itu di sediain untuk Vano:) .

"Gak."

"Gue nanya ' lu kenapa' , bukan nanya 'ada masalah apa?'. "

"Paling mikirin syahila, hahhaayyukk" ucap arya meledek, yang langsung dibalas tatapan mematikan oleh Vano.

Kali ini tebakan arya salah, bukan Syahila yang dipikirkan saat ini, melainkan masalah ia dengan ayah nya.

Vano bangkit dari duduk nya, "inget ye lu berdua, gua cuma mau cerita sama kalian aje. Gua gak berani cerita terang-terangan ke semua anggota galderide, karna gua takut mereka berfikir kejauhan." ucap Vano seraya menghela nafas pelan.

"Deketin lah." timpal Arya yang langsung di balas dengan pukulan agak keras ke punggung nya.

"Aghh!"

"Gua mau ke korea brok"

"Hah?! Maksud lu?! " tanya Arya dan Reyga bersamaan.

"Jadi..setelah lulus sma nanti, gua akan dikirim ke korea untuk tinggal di sana bersama halmeoni. "

"Coba jelasin yang bener emang kenapa kok lu tiba-tiba mau tinggal di sana?" tanya Reyga yang di ikuti anggukan oleh Arya.

Vano menghela nafas lelah , "Gua ada perjanjian semua bokap gua, kalo setelah lulus SMA gua mau tinggal di korea. Karena sebelumnya , bokap gua ngasih dua pilihan sama gua. Meneruskan perusahaan bokap gua atau kuliah di Amerika, tapi gua nolak kedua nya. Dan lebih baik gua tinggal di korea sama halmeoni gua, daripada milih salah satu pilihan dari bokap gua. Yang gua gak bakal mampu untuk ngejalanin nya." Jelas Vano.

"Terus..??" tanya Arya yang masih penasaran dengan curhatan Vano. Apa Arya menganggap Vano sedang mendongeng? Maybe.

"Sebelum ngasih pilihan, bokap gua maksa gua untuk nerusin perusahaan milik dia. Gua nolak,gua takut nanti nggak akan mampu. Setelah gua bener-bener nolak, bokap gua malah nyuruh gue kuliah di Amerika. Ogah lah gua! "

"Terus - terus..??" Ucap Arya yang langsung dibalas tatapan tajam Vano.

"Terus - terus! , tukang parkir lo?! " cetus Reyga.

"Menurut lo gimana rey?" Tanya Vano yang meminta pendapat dari sang bijaksanawan.

Vano lebih baik meminta pendapat pada reyga karena reyga adalah orang yang paling bijak dan paling tepat dalam mengeluarkan pendapat . Percuma saja jika ia meminta pendapat pada Arya,si hamba Allah yang selalu mengcopy paste perkataan Reyga.

"Menurut gua sih mending lu ikutin bokap lo, untuk jadi penerus perusahaannya. Karena sayang banget kalau perusahaan bokap lu nanti mati tanpa pengurus. Maaf ya Van, gua cuma mau ngingetin dan gak ada maksud lain nih. 'Kematian itu selalu ada, kematian yang selalu mengincar kita di manapun kita berada' . " Reyga menjeda perkataan nya,

"Jadi... Maaf nih, misal sewaktu-waktu bapak lo udah nggak ada sayang perusahaan itu akan mati gitu aja tanpa ada penerusnya . Mungkin itu juga cara dari bokap lo supaya lo bisa hidup lebih mandiri ,bisa ngatur uang yang bener, jadi orang sukses dan jadi orang hebat di masa depan. Gua juga yakin banget kalau lu mampu untuk jadi penerus perusahaan itu. " sambung nya.

GEVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang