GEVANO CHAPTER 15 [ GEVAN & ZEVAN ]

779 55 1
                                    

Assalamu'alaikum pren, sebelum mulai cerita..saya mau tanya. Antara GEVANO dan ZEVANO, kalian pilih siapa? . Kalo pilih GEVANO syukur, tapi kalo pilih ZEVANO ya gakpapa si.. 🙏😭

Yodah next.

Memang benar kata orang, bahwa "cinta bisa mengubah segala nya"

"GEVANO DIRGANTARA ALASTAIR" Suara berat dari seseorang memanggil Vano penuh ketegasan.

Vano yang namanya merasa di panggil pun langsung mengangkat tangan nya,"saya pak!" sahut Vano.

"Saya tunggu kamu di ruang BK." ucap pak dito tanpa basa basi dan langsung pergi.

Vano mulai berfirasat bahwa ia akan di hukum saat di ruang BK nanti, dengan ulah nya kemarin mengumpat di gudang karna telat. Bukan nya Vano ingin menghindar dari hukuman sekolah , tapi ia hanyalah membutuhkan waktu istirahat untuk terlepas dari sebuah hukuman. Walau hanya sehari.

Vano mengangguk,"baik pak." sahut nya yang membuat bu susi geleng-geleng kepala karna heran. Heran, karna gevano selalu menjadi buronan para guru di sekolah.

Hampir setiap hari ia menjalani sebuah hukuman, entah karna telat sekolah, bertengkar di sekolah, ataupun berulah di luar sekolah tapi masih ketahuan guru.

"Lu kenapa lagi Van?" tanya Arya penuh khawatir.

"Gakpapa, tenang aja."

Dengan cepat, Vano pun segera pergi ke ruang BK untuk menemui pak dito.

***

Tokkk! Tokk!

"Assalamu'alaikum, permisi." salam Vano seraya membuka pintu ruangan.

"Waalaikumussalam , Masuk..!"

Vano mengangguk, "baik pak" sahut nya.

Ternyata sebelum kedatangan nya di ruang BK, sudah ada satu murid yang datang sebelum dia. Yang tak lain adalah Zevano, yang sedang duduk di sofa ruangan dengan tatapan serius dan tanpa ekspresi. Namun ekspresi itu langsung berubah menjadi riang setelah kedua mata Zevano melihat Vano.

Zevano tertawa kencang , "HAHAHHAHA.. Pasti lu kesini mau jalanin hukuman ya? HAHAHAH !" ledek nya yang tak henti-henti tertawa.

"Mau nyari masalah lo sama gua?" tanya Vano bersamaan dengan langkah nya yang perlahan menghampiri Zevano.

"Terusin berantemnya, masih saya tungguin sampe kuda bisa pake baju nya sendiri. " ucap pak dito yang membuat kedua lelaki itu akhirnya memilih duduk dan diam. Tapi tatapan mata tajam tajam mereka tak pernah pudar dari ekspresi diam nya.

"Heih! heih! Heih!, Kalian ini harusnya menatap saya!, Bukan malah saling bertatapan begitu!, guru nya kalian berdua? Begitu? Trus saya anak murid yang nakal ? Gitu!?" ucap pak dito yang di balas dengan tatapan tajam oleh kedua Vano itu.

"Waduh..!"

"Tenang aja, kalian ini sama-sama di hukum. Gak ada yang menang ,gak ada yang kalah! . Ngerti?!"

"Ngerti pak"

"Gevano. Saya minta kamu jawab jujur dengan ulah mu kemarin. Jelasin secara rinci. " pinta pak dito pada Vano.

"Baik pak, maaf kemarin saya telat pak. Saya baru bangun jam 8 pagi , karna tadi malam saya bergadang. Dan saya nekat ke sekolah karna saya gak mau ketinggalan pelajaran. Kalo saya izin telat juga pasti juga akan di anggap alpha sama bu mega. Jadi ya,mending saya ke sekolah masih bisa belajar walaupun udah ketinggalan 2 pelajaran." jelas nya.

GEVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang