GEVANO 9 [ PANGERAN KUTUB ]

819 75 11
                                    

GEVANO ' PANGERAN KUTUB '

02:03 ────────────•──── 03:40
⇆                  ◁    ❙❙     ▷                 ↺

Gevano memarkirkan motor ninja merah nya itu di sebuah parkiran sekolah. Melepas helm hitam dan jaket yang bertuliskan 'Gev' di punggung jaketnya .
Pagi ini ia sudah sampai di sekolah, setidak nya baru di parkiran sekolah.

Vano membuka bungkus permen milky gagang yang ia bawa tadi, permen itu merupakan pemberian dari ratu kecil nya. The little Queen in home,yeah.. she is a Khansa Aralia Dirgantara.

"Apa enak nya permen susu doang. Enakan juga susu.." vano menjeda perkataan nya.

"Coklat hangat.." sambung nya seraya tersenyum bahagia. Namun, beberapa detik kemudian senyuman nya memudar, dan berganti dengan wajah dingin arrogant nya. Mungkin, senyuman terciptakan karna dirinya sendiri dan dengan mudah nya tenggelam karna kemauan diri sendiri.

***

Vano memasuki ruang kelas nya, "Assalamu'alaikum.."

"ASTAGFIRULLAH VANO...! " Teriak Reyhana yang tiba-tiba berada di depan vano yang membuat lelaki itu terkejut.
"Ganteng nya kelewatan banget si lo vannn.." sambung nya, namun perkataan dan tingkah centil hana terhadap vano hanya di anggap sebuah angin lalu oleh vano.

Vano langsung pergi meninggalkan hana ke arah tempat duduk nya, yang sudah di tunggu oleh seorang lelaki yang sedang duduk di kursi sebelah nya itu.

"Tumben gak telat lu. " ucap Arya

"Bodo" sahut Vano seraya menduduki kursi nya.

Huaammmm...

Uhukk!!

Uhukk!

"Ya Allah!! Apan tuh yang keluar dari mulut gua?!" ucap arya seraya mencari benda yang keluar dari mulut nya itu di lantai.

"Gila kali ya lu pan?!! Maen masuk-masukin benda kecil ke mulut gua! " ucap Arya yang kesal karna kelakuan teman nya itu. Vano lah yang menyebabkan Arya tersedak dan hampir menghilang nyawa arya tadi.

"Yelah permen doang"

"Permen? Yang lu kemut tadi itu? " tanya Arya yang di balas sebuah anggukan oleh vano.

"Gak waras lu!! Maen masuk-masukin permen ke mulut gua, kalo gue mati gimana?!!"

"Tinggal ganti pake nyawa tikus."  Ucap vano dengan santai nya, membuat teman di sebelah nya itu bertambah geram.

Arya mendengus kesal, "rghh! Untung sohib gua lu! Kalo bukan, gue hajar juga ni.." Arya menjeda perkataan nya, "Tapi sebenernya gua gak berani si, lu lebih kejam dari pada gua.." sambung nya.

"Heyy vann! Nanti pas istirahat, makan bareng yuk! " ucap hana yang tiba-tiba berada di hadapan lelaki idaman nya itu untuk menggoda.

Hana emang suka tiba-tiba , serem kan..
Ya jalan lah, ya kali terbang.

"Gak."

"O-ouhhh iya van.. Jadi tadi tuh aku lagi di jalan, trus ban mobil ku bocor.. Aku tambel ban dulu, karna takut kesiangan ke sekolahan nya, jadi aku berangkat sekolah sendiri deh.. Jalan nya capek banget van,eum..nanti.." hana menjeda perkataan nya.

"Aku boleh gak pulang bareng kamu? Soal nya capek kalo aku harus jalan lagi, cuma Sampe depan tukang tambel ban aja kok.." sambung nya dengan seribu ucapan dusta.

GEVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang