GEVANO CHAPTER 16

598 56 4
                                    

"Assalamu'alaikum" salam Vano seraya memasuki pintu rumah yang sedari tadi terbuka lebar itu.

"Waalaikumsalam, Vano!!. Apa bener tadi kamu di sekolah abis berantem sama teman Erik? yang dari kelas Ips itu?" tanya lisa tiba-tiba.

Ia tau, jika bunda nya bertanya seperti ini pasti ada seseorang yang mengadukan masalah nya lagi kepada bundanya. Karena bunda nya selalu bertanya tentang masalah nya, jika ia abis berulah di sekolah yang dapat meresahkan para guru.

Vano mengehela nafas panjang, "Iya..tadi Vano abis berantem sama anak ips." jawab nya, yang mau tidak mau harus menjawab jujur. Karna bundanya juga pasti sudah melihat tiga luka lebam yang ada di wajah nya iu.

Lisa berdecak, "ck!, Vano.. Vano.. Kapan si kamu berhenti berantem-berantem nya?! Capek bunda hampir tiap hari dengerin masalah yang berkaitan itu mulu!! " cerocos lisa.

"Iya maaff bun, vano juga capek . Vano selalu di hukum di sekolah, lagian.. bunda kan tau sendiri kalo Vano hoby berantem. Hehhehe.." Vano terkekeh.

"Berantem kok jadi hobby."
"Trus ini luka kamu udah agak pudar.. Masih sakit gak?" tanya nya.

"Enggak ko bund, tadi udah di obatin sama Syahila." jawab Vano yang lolos membuat lisa terdiam.

Syahila, nama seorang gadis cantik yang selalu Lisa cari sampai saat ini. Gadis yang dulu selalu menemani Vano saat kecil, sampai tak bisa jauh satu sama lain. Sudah lama ia tak mendengar nama itu lagi selama ia pindah ke Jakarta. Pemilik nama itu lah yang sangat ia rindukan sampai saat ini, walau dulu keluarga nya pernah di kecewakan oleh pemilik nama itu.

"Bunn? Ko bengong?" tanya Vano yang menyadarkan bunda nya dari lamunan.

"A - ah, Enggak ko Van.."

"Ohh ya udah, Vano ke kamar dulu ya" ucap Vano bersamaan dengan langkah nya yang ingin berjalan ke arah tangga.

"VAN..!!" teriak lisa.

Vano menoleh, "kenapa bun?"

Hening sejenak, "kapan-kapan boleh ga ajak Syahila ke rumah ini, kenalin dong sama bunda.."

Vano mengernyitkan alis nya, "O - Ohh.. Ya udah, kapan-kapan Vano bawa ke sini untuk ketemu sama bunda.."  sahut Vano yang di balas anggukan dan acungan jempol oleh Lisa.

Baru pertama kali nya gue denger bunda nyuruh gue bawa temen perempuan ke rumah. Sampe pengen di kenalin lagi? – batin Vano.

***

"Oke semua nya, jika sudah mengerti Ibu akan membuatkan kalian sebuah kelompok, yang dalam 1 kelompok itu ada 6 orang. 3 perempuan dan 3 Laki-laki." ujar bu Ruri.

"OKE BIAR CEPET, IBU AKAN LANGSUNG PILIH AJA YA"

"Kelompok 1 , RARA, AMEILA , RAFAEL, ADIA, VERO, GAVIN. KETUA KELOMPOK NYA RAFAEL DAN WAKIL NYA RARA. "

"Kelompok 2 , SYAHILA, ARYA, MICHELLE, GEVANO,FARAH, DAN FARES. KETUA NYA SYAHILA DAN WAKIL NYA GEVANO."

"Kelompok 3 , REYHANA, AMALIA, MAHIRA, JOSEFF, VERREL, DAN AIDAN. KETUA NYA AMALIA DAN WAKIL NYA JOSEFF."

"Kelompok 4 , RENO, LANO, GEANO, ARALIA, KENZIA, LANIA KETUANYA GEANO WAKIL NYA KENZIA. "

"Kelompok 5 , DERAN, ARINIA, ZIDAN, AISKHA, ANGEL, GIBRAN. KETUA NYA GIBRAN DAN WAKIL NYA AISKHA."

"Kelompok 6, VANA, ALVAKA, ALREZZA, KANAYA, GERALDIN DAN ALIFIA. KETUA NYA KANAYA DAN WAKIL NYA ALVAKA. "

"Oke fiks, semua udah terbagi. Ibu minta, dalam satu kelompok menjelaskan tentang sistem pernapasan manusia , hewan dan tumbuhan. Sampai semua gambar-gambar sistem organ nya pun harus ada. Kalian kan bisa bagi-bagi tugas dari masing-masing anggota. Deadline nya minggu depan ya.. " jelas bu ruri.

GEVANO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang