Meet him (Mario)

3.7K 288 18
                                    

Part ini sepenuhnya hanya berisi tentang Mario dan Selena. Jadi kalau bosen atau gak mau dengar kisah mereka. Boleh di skip ya😉 Tapi nyambung dengan part setelahnya kok.

***
Flashback of Selena & Mario

"Anjirr, gue kalah. Sialan!!" Beragam umpatan kulayangkan sebagai upaya untuk mengungkapkan kekesalanku. Aku menendang motor kesayanganku hingga membuat benda tersebut terjatuh jika saja seseorang tidak datang untuk menahannya. Aku melihat orang itu dan langsung  mendengus begitu menyadari bahwa pria yang masih memakai helm hitam itu adalah pria yang berhasil mengalahkan ku malam ini.

"Gak terima ya lo kalau kalah? Kalau begitu, buat lo aja nih uangnya" pria tersebut melempar sejumlah uang yang berhasil dia dapatkan karena memenangkan balapan ini ke arahku. Aku yang merasa terhina mendapat perlakuan tersebut, langsung menendang roda motor hitamnya hingga terjatuh. Aku tertawa iblis didalam hati melihat motor besar yang tergeletak ditanah itu.

"Bangsat! Cowok macam apa lo yang gak bisa terima kekalahan?" Tanyanya murka yang membuatku langsung tertawa sinis, dengan kasar aku membuka helmku dan membuangnya kasar. Pria tersebut terdiam dan ikut membuka helmnya. Dapat ku lihat raut keterkejutan di wajah tampannya itu. Semenit kemudian pria tersebut berteriak.

"Dimas!!! Dia cewek bangsat. Sejak kapan ada cewek ikut balapan disini?!" Murka nya yang membuatku tersentak terkejut.

Seorang pria yang merupakan anggota penyelenggara balapan malam ini datang terburu buru begitu mendengar namanya dipanggil.

"Maaf bos, tapi Selena memang sering ikut balapan" Jawab Dimas takut takut berbeda denganku yang malah memasang wajah sombong.

"What!!? Kenapa gue baru tau? Dan kenapa juga lo biarin, Dimas? Gue anti berhubungan sama cewek apalagi-- shit, gue baru aja balapan sama cewek?"

"Memang apa masalah lo sama cewek?" Bukan pria bernama Dimas itu yang menjawab melainkan aku yang tidak terima dengan ucapannya yang seakan akan merendahkan kemampuan wanita.

Pria tampan itu mengatur napasnya dan tiba tiba berlalu meninggalkanku, Dimas, motor, beserta uangnya yang berserakan. Melihat kelakuannya, membuatku merasa terhina sekaligus malu.

SELTRIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang