Selena keluar dari mobilnya sembari menggendong putranya menggunakan sebelah tangannya. Wanita cantik tersebut terlihat melontarkan godaan lucu pada Arsen yang mana dibalas dengan tawaan keras oleh bocah laki laki tersebut.
"Acen mau makan apa malam ini?" Tanya Selena sembari membersihkan sisa biskuit di sudut bibir putranya.
"Celeal aja Mi" (Sereal aja Mommy)
Selena mengerutkan keningnya mendengar jawaban Arsen. "Makan sereal itu pagi hari, sayang. Masa malam juga makan sereal?" Tanya Selena sedikit jengah dengan kebiasaan putranya yang satu ini, Arsen selalu meminta sereal untuk sarapan, makan siang dan bahkan makan malam juga. Walaupun Selena kurang paham masalah kesehatan gizi terutama pada anak, namun wanita itu sedikit khawatir jika putranya terlalu sering mengkomsumsi makanan tersebut.
Arsen yang mendengarnya seketika cemberut dan menjadi diam seketika.
"Makan nasi aja ya sayang? Mommy kasih daging, wortel, terus Mommy bikin nasinya jadi bentuk mobil mobilan" tawar Selena berusaha msmbujuk Arsen yang terus menggelengkan kepalanya dengan kuat. Keras kepala!
"Acen ga bisa makan sereal malam ini karena persediaan kita sudah habis"
Mendengar hal itu bukannya menurut, bocah tampan tersebut memasukkan tangan nya ke celah tas selempang ibunya berusaha mencari sesuatu yang membuat Selena berkerut bingung. Tak lama kemudian, Arsen mengangkat tangannya yang mana sudah ada kunci mobil Selena yang terjepit di tangan mungilnya. Bocah itu langsung memberikan kunci mobil tersebut dan menoleh kebelakang dan menunjuk mobil bewarna merah milik ibunya.
Selena menghela nafas melihat sikap Arsen yang secara tidak langsung menyuruh Selena untuk membelikan Sereal anak itu saat ini juga. Padahal tadi Selena berbohong dengan mengatakan kalau persediaan sereal di rumahnya sudah habis.
"Acen ga suka lagi bento buatan Mommy ya, sayang? Mommy sedih soalnya Acen lebih suka makan sereal daripada makan masakannya Mommy" ucap Selena pura pura sedih dan berhasil ketika tangan kungil putranya bergerak seolah menghapus air mata buaya ibunya.
"Acen makan nasi aja, mi. Gajadi makan celeal" ujarnya menghibur Selena yang membuat ibu muda itu terkekeh pelan seraya mengecup pipi bulat putranya.
"Hi Selena"
Selena membeku ditempatnya begitu suara yang paling tidak ingin dia harapkan untu didengar kembali memasuki gendang telinganya, hanya Arsen yang menoleh kebelakang dari gendongan ibunya yang masih terdiam kaku.
"Who al you?" (who are u? siapa kamu?)
Arsen dengan suara kecilnya bertanya penasaran pada sesosok pria yang berdiri dibelakang ibunya sambil bersedekap dada menatap kagum kearahnya.
"Satria versi bule" celetuk pria tersebut tanpa sadar menatap Arsen dengan tatapan yang sulit diartikan, membuat bocah itu mengernyit bingung dan beralih menatap wajah ibunya yang tidak menunjukkan ekspresi apa apa, hanya datar dengan gigi yang sesekali terdengar bergemelatuk.
"Ami kenapa? siapa om itu?" Tanya Arsen lirih. Sedikit takut melihat keterdiaman ibunya.
Selena menurunkan anaknya dan memanggil Ola yang rupanya sudah menunggu di teras rumah dengan wajah yang terlihat khawatir. "Bawa Arsen kedalam, La. Jangan suruh dia keluar kalau saya belum selesai menemui orang itu" perintahnya mutlak yang langsung di laksanakan Ola dengan menggendong tubuh mungil Arsen meskipun anak majikannya tersebut menangis menolak untuk pergi dari sisi ibunya.
"Mau apa kau kesini?" Tanya Selena datar tanpa mau repot repot membalikkan tubuhnya. Samuel terkekeh kecil mendengar nada datar Selena. Betul, yang tadi menyapa Selena sekaligus yang merubah suasana hati Selena adalah Samuel, abangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SELTRIA
Storie d'amore[NEW COVER] Wajib Follow sebelum baca✨️ ××× Dia Selena, gadis belia yang harus merasakan ketidak-adilan dalam hidupnya. Semuanya kacau berantakan karena sedari awal dia sudah salah dalam memilih, namun ketahuilah bukan hanya itu saja keadaan terburu...