Mas Satria yang melihat Samuel menggiringku memasuki rumah dengan raut tegang serta wajah pucatku mengerutkan keningnya dengan perasaan yang khawatir luar biasa.
"Ada apa ini, Samuel? Selena, kamu dari mana saja, sayang?"
Mas Satria terus saja memberondongku dengan segala pertanyaan nya yang tentu tidak bisa kujawab semuanya.
Samuel melirikku seakan meminta izinku untuk mengatakan semuanya kepada suamiku yang langsung ku balas dengan gelengan keras, menentang dengan keras keinginanya tersebut. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana tanggapan Mas Satria setalah mendengar kalau aku hampir di lecehkan. Iya, hampir karena semenjak peristiwa Mas Satria meniduriku saat itu, aku baru sadar ternyata pria tua sialan di masa lalu tersebut tidak berhasil mengambil kesucianku karena aku tidak tau apa yang terjadi setelah aku pingsan saat itu. Demi tuhan, aku baru berusia 9 tahun dan sudah mengalami peristiwa mengerikan itu.
"Lebih baik bawa Selena kekamar aja, dok. Suruh dia istirahat. Saya kembali besok untuk menjemputnya" Ucap Samuel lugas yang makin mengundang kerutan di dahi mas Satria.
"Kamu mau membawa Selena kemana besok?" Kuharap aku tidak salah mengartikan raut wajah dokter Satria saat ini, tapi yang kutangkap dia seakan tidak rela aku pergi bersama Samuel besok. Bukan besar kepala, namun jika saja kalian berada diposisiku, kalian akan melihat seberapa tegang wajahnya.
"Lupakan saja. Saya pamit dok, Selena, abang pulang" Samuel mengusap lembut rambutku sebelum berjalan keluar rumah. Begitu Samuel menghilang dari pandangan, mas Satria memegang bahuku dan menggiringku menaiki tangga menuju ke kamar. "Mas gak suka sama Samuel" ucapnya tiba tiba yang membuatku menegang ditempat. Apakah akhirnya rahasiaku terbongkar? Apa mas Satria tau semua tentang aku yang bukan anak kandung keluarga Abraham? Apa dia... Semua prasangka tersebut menari nari di pikiranku.
Begitu dia ingin beranjak setelah membimbingku menaiki kasur, aku memegang lembut lengannya dan menggeleng pelan seakan menyuruhnya untuk tetap di tempat.
Akhirnya mas Satria duduk di sebelahku.
"Maafkan aku telah menyembunyikan semuanya, maaf mas" aku mengaku sebelum dia jauh lebih salah paham kepadaku. Namun yang kudapati hanya kernyitan dahi dari nya. Mas Satria mengelus telapak tanganku dan menciumnya.
"Maksud adek apa? Ada yang disembunyikan dari, mas?" Tanyanya bingung.
Mati gue!
Dia belum tau!
"Ada apa, hmm?"
Aku mengalihkan tatapan ku darinya dan menatap seluruh ruangan seakan mencari kata yang tepat saat ini. Aku menatap wajah tampan itu sekali lagi dan menyusuri rahang tegasnya, aku yakin pria manapun akan sulit menerima masa lalu ku, dan aku yakin mas Satria termasuk dari pria tersebut.
"Mas, aku mau jujur semuanya sama kamu. Tapi jangan potong aku bicara, ya, please" ucapku lirih, dia hanya mengangguk dan ikut berbaring di sebelahku. Pria itu mengangkat kepalaku dan memindahkannya ke lengan panjangnya sehingga aku berbaring berbantalkan lengan kerasnya.
"Aku bukan anak kandung mama dan papa. Aku tidak punya orang tua lagi, mas. Aku sendirian di dunia ini"
"Aku hanya di asuh oleh mereka sejak kecil. Aku tidak pernah tau seperti apa orang tua kandung ku, tapi rupa mama Alana aku tau. Mas tau, mama Alana sangat cantik. Dia masih muda di foto itu karena dia juga sudah pergi saat masih muda banget. Wajah kami sama, mas. Akhirnya setelah sekian lama teka teki mengapa aku berbeda dengan keluarga Abraham terjawab sudah-- hiks. Aku bukan anak kandung mereka. Aku putri kandung Alana Rylee, mas"
Mengentikan ucapan sebentar dan melihat raut wajah mas, dia hanya terdiam kaku, dan menampilkan raut wajah terkejut yang kentara. Aku melanjutkan ucapanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
SELTRIA
Dragoste[NEW COVER] Wajib Follow sebelum baca✨️ ××× Dia Selena, gadis belia yang harus merasakan ketidak-adilan dalam hidupnya. Semuanya kacau berantakan karena sedari awal dia sudah salah dalam memilih, namun ketahuilah bukan hanya itu saja keadaan terburu...