Without You - Mariah Carey
________________________Happy Reading You all><
***
Kepergian Mario beberapa waktu lalu membuat batinku terpukul, setiap harinya aku hanya menjalankan rutinitas yang sangat membosankan. Tidur, mandi, kuliah, dan makan! begitu seterusnya hingga aku tidak mengenali diriku yang sesungguhnya lagi. Kehilangan seseorang yang masih kita cintai ternyata mempunyai efek luar bisa bagi kesehatan psikologis kita, Mama bahkan ingin membawaku ke psikiater keluarga kami karena terlalu khawatir dengan keadaanku.
Aku menolaknya tentu saja. Mama ternyata tidak benar benar menyayangiku seperti dia menyayangi Bang Samuel dan kak Shanon. Mama dan papa begitu mudah mempercayai kedua kakakku dibandingkan dengan aku yang notabennya anak bungsu ini. Aku merasa terasingkan dan dianggap pembuat masalah selama ini. Ingatanku masih segar saat Mama memintaku menemaninya ke rumah sakit berhari hari yang lalu, aku ingin bertanya kenapa dia membawaku memasuki poli kandungan dan bukannya penyakit dalam seperti keluhannya yang sering sakit kepala? Dan disitulah duniaku runtuh, Mama benar benar tidak percaya kepadaku dengan membawaku ke dokter kandungan dan memeriksa apakah aku hamil atau tidak?
Aku marah sekaligus kecewa melihat perlakuan Mama. Setelah memastikan aku tidak hamil barulah Mama menghela nafas lega dan hendak memelukku untuk mengutarakan rasa senangnya. Aku? Saat itu aku langsung menghindar dan menagis sejadi jadinya.
"Apa maksud semua ini, Ma?" Tanyaku kala itu sambil terduduk didepan kakinya, Mama terdiam sebentar dan hendak meraihku sebelum aku menepis tangannya kembali.
"Aku bahkan tidak pernah tidur dengan lelaki manapun dan Mama dengan seenaknya mengira aku hamil? Kenapa, Ma? Apa segitu murahnya aku dimata Mama?" Aku berteriak seperti orang kerasukan, dan teman Mama yang sekaligus merangkap menjadi dokter yang memeriksa ku betinisiatif untuk menyuruh kami berbicara di dalam ruangannya.
"Sayang, maafin Mama! Mama kira waktu kamu muntah dan mual waktu itu adalah pertanda kalau kamu sedang hamil anaknya Mario, mangka---"
"MAMA!!! Gara gara Mama hubunganku dengan Rio berakhir dengan tidak baik, aku dan pria itu tersakiti, Ma! dan apa? Mama malah menuduhnya yang tidak tidak, Mario pria baik dan dia tidak akan merusak ku sedikitpun"
Mama berlutut dan mengelus rambutku dengan sayang, aku tidak mampu menepisnya kembali dan berakhir menangis di pelukan yang sialnya selalu nyaman buatku.
Tok tok tok
Aku mengerjab bangun dari tidur ayam ayamku begitu mendengar suara ketukan pintu dari luar, melihat jam yang berada di dekat nakas membuat mataku seketika melotot terkejut. Berapa jam aku tertidur? Perasaan kemarin masih jam tujuh malam dan sekarang sudah jam delapan pagi?! Aku tidur atau pingsan sih?
"Ele keluar yuk! Abang bawa sesuatu buat kamu. Kemarin sebelum pulang dari Paris Abang melihat sepatu yang sangat cocok untukmu. Jadi, Abang beliin buat adek kesayangan abang. Keluar yuk! Kamu mau cobain kan?"
Ah! Itu Samuel. Entah kapan dia balik ke Indonesia setelah berminggu minggu berada di Paris pun aku tidak tahu. Bayangan waktu pria itu memukul wajah Mario waktu dinner kami, seketika membuat dadaku kembali terasa nyeri dan benci disaat bersamaan. Entah apa salah kekasihku pada mereka sehingga mereka setega itu padanya?
"Dek, keluar yuk!" Aku melempar bantal kearah pintu dan berteriak keras kepadanya. "Pergi kau sialan!"
Lama tidak ada balasan apapun darinya membuatku sedikit merasa bersalah telah berkata kasar kepada kakakku sendiri. Apalagi dia laki laki, Mario pernah bilang ego lelaki lebih berbahaya dari pada ego perempuan sehingga para kaum hawa harus menjaga perasaan para kaum Adam.

KAMU SEDANG MEMBACA
SELTRIA
Romance[NEW COVER] Wajib Follow sebelum baca✨️ ××× Dia Selena, gadis belia yang harus merasakan ketidak-adilan dalam hidupnya. Semuanya kacau berantakan karena sedari awal dia sudah salah dalam memilih, namun ketahuilah bukan hanya itu saja keadaan terburu...