Sleeping Child - Michael Learns to Rock
_________________________________________Selena memasuki pelataran rumah keluarga Abraham yang masih di penuhi oleh beberapa pelayat yang datang untuk berbela sungkawa.
Wanita tersebut menyapa beberapa orang yang datang mengucapkan belas kasih kepadanya atas apa yang barusan menimpa keluarga mereka. Tak terkecuali Revan yang datang entah dari mana langsung memeluk tubuhnya. Selena menegang merasakan pelukan erat tersebut.
Revan.. Ayah kandungnya?
Dia mengetahui pria ini. Beberapa foto lama Santi yang tak sengaja dia temukan beberapa waktu silam, beberapa memuat wajah tampan Revan ketika masih muda. Wajah tuanya sekarang tidaklah jauh berbeda, tetap berkharisma dan mirip dengan nya?
"Papa" seorang pria bertubuh tinggi yang lumayan mirip dengan Revan itu tiba tiba terpaku menatap Papanya yang dengan berani memeluk putri kandung yang selama ini tak berani ditemuinya.
"Ini Papa, nak. Ayah kandungmu. Maafkan Papa putriku" dengan erat, Revan terus memeluk tubuh lemas Selena sambil sesekali mengecup kening putrinya tersebut.
Selena bergeming. Satu patahpun seakan enggan keluar dari mulutnya. Terlalu banyak kejadian yang terjadi belakangan ini sehingga dia merasa tidak mampu menerima sekaligus. Memorinya memutar ulang kejadian demi kejadian beberapa tahun lalu ketika fakta mengejutkan menerpanya.
Dimulai dari kenyataan bahwa dia bukanlah anak kandung Wira dan Santi, melainkan cuma anak angkat yang merupakan putri almarhumah sahabat mereka sendiri hingga fakta bahwa ayah kandungnya tersebut merupakan adik tiri dari mama angkatnya, Santi. Selena sukses dibuat pusing dengan semua ini, terlebih lagi fakta bahwa Devan, remaja yang pernah dipergokinya tengah berduaan dengan Alesya beberapa tahun lalu baru saja memanggil Revan dengan sebutan Papa.
"Papa tahu Papa salah. Papa pengecut! Tapi sungguh sekalipun Papa tidak pernah berhenti memikirkanmu, Nak. Papa selalu memantau mu dari kejauhan, putriku"
Selena tiba tiba melepas pelukan itu dan menatap dalam kebola mata Revan yang memancarkan kesenduan serta titik basah air mata yang terlihat bersalah dan penuh penyesalan. Tiba tiba saja, wanita tersebut ikut tergugu sembari memukul dada bidang ayah kandungnya itu.
"Kau kemana saja selama ini? Kenapa kau tidak pernah menemuiku...hiks... Kenapa kau tidak pernah merawatku dan membawaku pergi bersama mu?" Isak Selena sambil terus memukul dada Revan. Pria paruh baya tersebut menggeleng ribut mendengarnya, sama sekali dia tidak pernah tidak mau untuk merawat putrinya. Dia hanya tidak berani dan merasa tidak pantas muncul di depan Selena dan merebutnya dari Wira. Revan tahu seberapa besar kasih sayang Wira untuk Selena.
"Maaf, nak. Maaf"
×××
Wanita muda yang saat ini tengah duduk di pinggir ranjangnya sembari mempuk - puk pantat Arsen supaya tertidur terlihat memandang kosong kedepan. Masih terngiang jelas setiap kata perkata yang dituturkan Revan kepadanya tadi. Devan yang merupakan mantan Alesya nerupakan adit tirinya sendiri. Satu ayah namun beda ibu.
Terkadang dia ingin membenci Revan sama seperti dia membenci Santi maupun Satria dulu, namun batinnya menolak hal tersebut. Ada bisikan lembut yang melarangnya untuk sekedar melontarkan kata kata kasar kepada ayah kandungnya.
Selena terkekeh miris melihat keadaan kehidupannya yang sekarang. Kepribadiannya berubah 180° dari dia yang dulunya pembangkang, pemarah, dan egois menjadi wanita lemah yang mudah memaafkan. Kemana dirinya yang selalu menggebu gebu seperti dulu? Dan kemana dirinya yang selalu dililit kebencian dan kemarahan? Kenapa hanya tersisa bagian dirinya yang lembut dan haus akan perhatian? Atau memang beginilah nyatanya kepribadian aslinya? Sedangkan yang dulu hanyalah topeng semata demi menutupi kesepiannya? Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELTRIA
Romantizm[NEW COVER] Wajib Follow sebelum baca✨️ ××× Dia Selena, gadis belia yang harus merasakan ketidak-adilan dalam hidupnya. Semuanya kacau berantakan karena sedari awal dia sudah salah dalam memilih, namun ketahuilah bukan hanya itu saja keadaan terburu...