Satria dengan semangat memasuki rumahnya sambil menenteng plastik hitam berisikan seblak pesanan Selena. Memang tadi istrinya itu sempat menitipkan makanan tersebut kepadanya setelah mengabari bahwa dia sudah hampir sampai menuju rumah.
"Sayang" Panggil Satria sambil menaiki tangga rumahnya yang tersusun melingkar indah.
Selena yang mendengar seruan itupun menggelengkan kepalanya heran, padahal Satria tinggal berjalan masuk ke kamar mereka tanpa perlu berteriak seperti itu. Larut dalam kebingungannya membuat wanita itu tidak menyadari bahwa sang suami sudah berdiri tegap dibelakangnya dan langsung melingkarkan tangannya di perut rata Selena yang tengah menggunakan skincare malamnya sesudah mandi.
"Ih aku kira siapa tadi" Sungut Selena kesal yang membuat Satria terkekeh pelan dan dengan sekilas mendaratkan bibirnya disudut bibir Selena dengan kilat.
"Wangi banget kamu sayang, mas suka" Puji Satria sembari menenggelamkan kepalanya di ceruk leher jenjang istrinya.
"Iyalah kan udah madi, mas tuh yang bau" Ejek Selena dengan nada yang sarat akan godaan membuat senyum manis terpatri di wajah tampan Satria. Sudahkah dia bilang kalua dia sangat senang luar biasa dengan perubahan hubungan rumah tangga mereka sekarang? Selena jauh lebih terbuka kepadanya akhir akhir ini.
"Mas masih wangi sayang, mana pernah mas bau" Balas Satria sembari mengeratkan pelukannya. Setelah diam beberapa saat, laki laki itupun lantas berjengkit kaget saat menyadari sesuatu. "Duh sayang, mas baru pulang dari rumah sakit dan langsung meluk kamu. Maaf ya" Ucap Satria dengan raut penyesalan yang terpatri di wajahnya. Selena yang mendegarnya hanya mengangguk maklum, toh dia tau Satria merupakan tipe pria prefeksionis dan sudah pasti dia membersihkan tangannya sebelum pulang kerumah terlebih dahulu. Satria hanya takut istrinya itu terjangkit virus yang dibawanya dari rumah sakit.
"Mending mas mandi dulu, aku mau nyiapin makan malam buat mas. Nanti siap mandi mas tinggal turun kebawah aja" Kata Selena Setelah bangkit dari duduknya dan mengusap pipi Satria dengan lembut yang membuat darah pria tersebut berdesir dan dadanya berdegub kencang. Jika ini mimpi, tolong jangan bangun kan Satria terlebih dahulu. Momen ini terlalu indah untuk terlewati.
"Alright, Baby. Thank you so much" Balas Satra tulus yang dibalas Selena lagi lagi dengan senyuman manis yang terpatri di paras cantiknya. Setelah memastikan suaminya masuk kedalam kamar mandi, Selena melunturkan senyumnya dan berjalan menuju dapur yang berada dilantai bawah.
"Biar saya saja yang menyiapkan makan malam untuk suami saya, Bi. Bibi bias langsung istirahat saja" Perintah Selena begitu melihat asisten rumah tanggannya mulai sibuk dengan urusan dapur. Wanita tua itu tersentak kaget mendengar suara tiba tiba dari Selena yang tidak biasanya mau menginjakkan kaki di area dapur.
"Biar saya saja, nyonya. Nyonya bi--"
"Saya yang akan menyiapkan makan malam Bi" Potong Selena dengan nada yang tak terbantahkan membuat Asisten rumah tangganya merasa tak enak hati dan pamit undur diri.
Mulailah wanita yang tengah berbadan dua tersebut berkutat dengan urusan dapur dengan menggunakan apron nya, memang dia belum terlalu mahir dalam hal memasakn tetapi Setelah belajar dari Bianca dan beberapa kali menonton YouTube setidaknya masakannya bisa dimakan dengan rasa yang enak. Selena hanya membuat makanan yang sederhana saja, dia hanya menggoreng ayam yang sudah dibersihkan sebelumnya dan memasak sayuran yang disukai Satria dan terakhir mengulek sambal untuk menambah citra rasa pada masakannya nanti.
Sekitar 30 menit kemudian Satria turun dengan wajah segar sambil menyugar rambut basahnya yang beberapa kali turun menutupi dahinya. Laki laki itupun kemudian tertegun langsung begitu melihat punggung Selena yang terlihat sibuk berkutat dengan urusan masakannya. Dia memang telah beberapa kali di masakin oleh Amanda sebelumnya namun ketika melihat Selena yang melakukannya sekarang membuat Satria tidak bisa lagi menutupi kebahagiaanya. Lelah yang dirasakannya Setelah bekerja seharian seakan terangkat sudah begitu sampai dirumah dan dilayani sedemikian rupa oleh Istri kecilnya,
"Masak apa adek?" Goda Satria Setelah mendaratkan pantatnya ke kursi yang ada dibelakang Selena. Diatas meja sendiri sudah ada semangkok seblak yang tampaknya sudah dipindahin oleh istrinya tersebut namun terlihat belum tersentuh sama sekali.
"Done, ayo makan" Seru Selena Setelah menata hasil masakannya diatas meja yang membuat Satria mengembangkan senyumannya dan mengusap surai indah Selena yang duduk di sebelahnya.
"Calon ibu yang satu ini tampaknya sedang memanjakan calon ayah dari anaknya" kekeh Satria yang dibalas Selena dengan senyum indah. Wanita tersebut dengan telaten memasukkan nasi ke piring Satria beserta lauk pauknya dan kemudian mengisi piring untuk dirinya sendiri.
"Makasih cantik" Ucap Satria lembut.
______
Ting
Selena yang hendak menarik selimut terhenti begitu mendengar notifikasi dari ponsel suaminya yang mana sang empunya sedang berada di kamar mandi.
Awalnya wanita tersebut tidak berniat untuk melihat pesan yang ada di ponsel Satria, namun matanya sekilas melihat rentetan kalimat yang menganggu fokusnya.
+6281937376287
Malam dokter, ini Nadia.
Maaf mengganggu waktu malan dokter:(
Begini dok, besok saya ada ujian. Maukah dokter memberikan kilasan materi yang mungkin akan keluar besok?
Makasih dokter Satria😊
Selena mengernyitkan dahi bingung setelah membacanya, Satria memang tidak pernah mengunci layar ponselnya sehingga siapapun bebas melihat isi didalam ponsel pintarnya tersebut termasuk yang dilakukan Selena sekarang.
Ceklek
Dengan rekflek, Selena menjatuhkan ponsel Satria begitu pria tersebut keluar dari kamar mandi dengan setelah piyama hitam yang mirip dengan jubah tidur milik Selena. Wanita itu memandang Satria dengan datar yang dibalas suaminya dengan kernyitan bingung.
"Kenapa dengan ponsel mas, sayang? Kok gitu kali tatapannya?" Kekeh Satria sembari berjalan mendekat menuju istrinya.
Satria langsung mengambil ponselnya dan melihat sumber yang membuat istrinya langsung melempar benda canggih tersebut. Setelah membaca pesan yang berasal dari salah satu mahasiswi koas nya, Satria langsung mengetatkan rahangnya dengan ekspresi marah yang kentara. Demi Allah ini jam 12 malam lewat dan seorang mahasiswi berani mengirimkan pesan kepadanya di waktu selarut ini? Lari kemana sopan santun gadis tersebut.
"Who is Nadia?" Tanya Selena dengan nada santai namun malah membuat Satria kalang kabut mendengarnya. Takut kalau Selena berpikiran lain terhadap nya.
"Nadia itu mahasiswi koas di Rumah Sakit dek" jelas Satria dengan lembut dna ikut membaringkan dirinya disamping Selena.
"Oh oke, I don't know what you've done, mas. But her message is too private for a collage student" balas Selena seraya menarik selimutnya yang bersamaan dengan pelukan hangat dari Satria di sampingnya.
"I will gonna give her a lesson to be a good student" balas Satria yakin. Besok dia akan pastikan untuk memarahi gadis tersebut. Siapa yang tidak kesal coba? Seakan akan Nadia tengah berbalas pesan dengan temannya sendiri bukan ke pada dokter yang membimbingnya.
Selena hanya mengangguk dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang Satria dan menghirup wangi Satrai yang begitu menenangkannya. Sepertinya calon bayinya begitu mendambakan sosok ayahnya.
"Night night Mommy and baby" ujar Satria pelan sambil menggelus perut Selena dengan pelan yang malah membuat Selena makin tenggelan dalam mimpi. Nyaman. Itulah yang ia rasakan.
***
Makasih ya udah mau baca😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SELTRIA
عاطفية[NEW COVER] Wajib Follow sebelum baca✨️ ××× Dia Selena, gadis belia yang harus merasakan ketidak-adilan dalam hidupnya. Semuanya kacau berantakan karena sedari awal dia sudah salah dalam memilih, namun ketahuilah bukan hanya itu saja keadaan terburu...