Saat hendak menuju kelasnya, Selena tanpa sengaja menabrak bahu seseorang yang membuatnya terjerembab ke tanah. Sepersekian detik kemudian wanita itu meringis sambil memegang perutnya.
"Selena, maafin abang. Abang buru buru tadi" Alif segera berinisiatif untuk membantu wanita itu yang kelihatannya tengah kesakitan.
"Mana yang sakit, El? Maafin abang ya" Alif masih berusaha menolong Selena buat berdiri namun wanita itu masih saja bergeming sambil memegang perutnya.
"Tolong! Sakit akhh" wajah Alif memucat begitu melihat raut kesakitan wanita yang pernah menjadi cinta pertama sahabatnya dulu. Pria itu benar benar bingung saat ini, Selena hanya terduduk biasa setelah insiden tabrakan tadi tapi wanita itu malah mengerang kesakitan sambil menyentuh perutnya.
"Kenapa, El. Sakit apa?" Karena tak mendapat jawaban apapun, Alif mengulurkan kedua lengannya pada tubuh Selena dan menggendongnya. Banyak mahasiswa lain yang memperhatikan interaksi mereka dan Alif sama sekali gak peduli hal itu.
"Ya ampun kamu kenapa sih, Selena" tanya nya sambil terus menggendong Selena menuju tempat mobilnya terparkir. Niatnya akan mengantar kan wanita itu kerumah sakit. Namun...
"Shit" Alif mengumpat kasar saat mengingat kunci mobilnya ketinggalan di rektorat. Tadinya Alif kekampus hanya ingin berniat menemui salah satu dosennya yang saat ini menjadi mitra kerjanya. Ya Alif memang sudah lama wisuda.
Alif benar benar bingung mau berbuat apa saat ini, akhirnya dia memutuskan untuk merogoh saku celananya dan menghubungi salah seorang adek tingkatnya. Namun, sebelum niatnya terlaksana ada seorang pria dewasa yang tiba tiba berlari kearahnya.
"Siapa anda?" Tanya pria itu dingin dan tanpa basa basi mengambil alih tubuh Selena yang terlihat lemah di gendongan Alif . Tanpa bertanya, Alif tau betul siapa pria di depannya. Satria.
"Dek, kamu kenapa?" Tanya Satria melihat Selena yang sudah bercucuran keringat dingin melawan rasa sakitnya. Bahkan segudang tanya yang akan dia ajukan kepada Alif musnah begitu saja begitu melihat keadaan istrinya.
"Akhh, sakit banget tolong!" Selena masih terus mencengkram perutnya sambil meremas kemeja suaminya untuk menyalurkan rasa sakit yang ia rasakan.
"Saya sama Selena tadi tak sengaja bertabrakan, dok. Saya gak tau kenapa Selena kesakitan begitu. Niatnya saya mau bawa kerumah sakit tapi kunci mobil saya ketinggalan" jelas Alif merasa bersalah pada Satria.
"Tolong bukain pintu mobil saya. Ini kuncinya" tanpa bertanya lebih banyak, Alif mengangguk dan segera mencari posisi mobil pria itu.
"Sabar ya, sayang. Kita kerumah sakit sekarang"
***
"Loh dok, bukannya udah lewat jam visit? Eh ini Selena kenapa?" Beberapa dokter yang berpapasan dengan Satria menanyakan hal yang sama namun pria itu sama sekali tidak berniat untuk membuka suara sedikitpun.
Terus saja kaki panjangnya melangkah ke ruang UGD. Syukurlah, sudah ada dr. kareen yang masih stay disana sehingga Satria tidak harus gemeteran menangani istrinya sendirian. Semua dokter yang ada di dunia ini baik sehebat apapun skill mereka tetap akan berbahaya jika menangani sendiri anggota keluarga yang mereka sayangi. Apalagi dengan perasaan yang kalut sepertinya.
"Kareen. Bantu saya"
Dr. Kareen berbalik begitu namanya dipanggil dan terkejut melihat Satria yang tengah menggendong Selena.
"Astagfirullah. Ada apa ini Satria? Kenapa dengan Selena?" Tanya dokter Kareen ikutan cemas.
"Saya juga gak tau! Kata temannya, tadi terjatuh, tapi saya bingung kenapa malah perutnya yang kelihatan kesakitan" tanya Satria sambil membaringkan tubuh istrinya dengan hati hati. Tangan pria itu langsung mendarat di kening istrinya dan mengusapnya lembut. Berharap bisa mengurangi rasa sakitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELTRIA
Romance[NEW COVER] Wajib Follow sebelum baca✨️ ××× Dia Selena, gadis belia yang harus merasakan ketidak-adilan dalam hidupnya. Semuanya kacau berantakan karena sedari awal dia sudah salah dalam memilih, namun ketahuilah bukan hanya itu saja keadaan terburu...