Author pov4 years later
Seorang bocah laki laki terlihat sibuk dengan beragam macam legonya tanpa memperdulikan sekitarnya yang mana banyak pasang mata yang menatap gemas padanya.
"Acen, sini dong main sama aunty. Kenapa sibuk lego mulu?" Kesal seorang wanita yang tengah berbadan dua.
"Acen mana mau sama tante tante girang kayak lo Bi" kekeh seorang wanita lagi yang berhasil mendapatkan tendangan maut dari temannya setelah mengucapkan kalimat tersebut.
"Sadar diri lo Nin, yang pantas disebut tante tante girang itu Lo bukan gue" balasnya sinis.
Kedua orang dewasa tersebut malah saling tatap tatapan tajam sebelum sebuah suara mengintrupsi mereka.
"Mulai mulai... dah pada tua juga tetap aja kek bocah" sindir wanita cantik yang membawa beberapa cemilan dari dalam rumahnya sekaligus membawa dot susu untuk bocah yang mereka panggil 'Acen' tadi.
"Tau nih si Nindy kurang ajar banget. Makanya nikah neng, jangan main pacar pacaran mulu" sindir Bianca sembari mengelus perut besarnya dengan ekspresi sombong yang membuat Nindy memasang eskpreksi ingin mutah.
Ya, mereka adalah Bianca dan Nindy yang datang berkunjung kerumah sahabatnya. Selena. Lebih tepatnya kerumah Selena dan putranya, Arsenio Dee Algana. Nama Algana diambil dari nama belakang ayahnya, Satria, yang mana sesuai janji Selena 4 tahun lalu, bahwa dia tidak akan membuat anaknya buta terhadap sosok ayahnya. Setiap malam, semenjak Arsenio umur 2 tahun Selena selalu rajin menceritakan tentang sosok Satria kepada putra kecilnya. Sosok ayah yang selalu merindukan kehadiran calon anaknya. Arsenio kecil selalu tertarik mendengar cerita Mommy nya tentang bagaimana sosok Papa nya yang sangat mencintainya dan Selena dengan mulut manisnya mengatakan bahwa Satria tengah bekerja jauh untuk membeli banyak mainan untuknya. Kejam memang, karena secara tidak langsung Selena menanam harapan besar kepada putranya untuk dapat bertemu dengan Satria dikemudian hari.
"Acen, minum susu dulu ya sayang baru lanjut main" ucap Selena lembut sembari mengelus pelan rambut lebat anaknya. Rambut yang mirip sekali dengan ayahnya. Dulu Selena selalu suka mengelus rambut lebat Satria yang terasa nyaman di telapak tangannya dan sekarang kebiasaan itu berlanjut ke anaknya.
"Bental ya Ami, dikit lagi Acen selesai" ucap Arsen yang mencoba bernegoisasi kepada sang ibu dengan pintarnya. Karena bocah itu belum mampu untuk mengucapkan huruf r dan berbagai huruf lainnya, jadilah panggilan Mommy untuk Selena berubah menjadi kata Ami.
"Acen lagi bikin apa?" Tanya Selena dengan penuh kekaguman melihat mahakarya putranya dalam menyusun lego yang bahkan jauh lebih baik dari kemampuannya dalam menyusun mainan tersebut.
"Buat lumah cakit, Mi. Acen kan mau jadi doktel nanti"
Deg
Selena memegang dadanya yang terasa tiba tiba nyeri begitu mendengar cita cita dari putranya. Kenapa harus dokter, Arsen?
"Ikatan ayah dan anak begitu kental ya, El" celetuk Bianca yang ikut prihatin melihat keterdiaman Selena.
Selena yang mendengar itu hanya mampu terdiam sambil memandangi wajah tampan putranya. Anak yang pernah dengan bodohnya mau dia bunuh dulu dengan aborsi.
Wajah Arsen bisa dikatakan 75% mengikuti wajah ayahnya, dan sisanya mengikuti Selena. Perpaduan yang sempurna yang membuat bocah tersebut memiliki paras rulawan yang membuat banyak ibu ibu di kompleks ini mendoakan calon anak mereka agar bisa seperti Arsen.
4 tahun lalu setelah Selena memilih pergi dari kehidupan Satria, wanita itu pergi jauh dari kehidupan perkotaan selama 2 tahun dengan hidup di kampung halaman Nindy yang jarang diketahui orang bahkan Satria mungkin tidak menyangka bahwa istri dan anaknya berada didaerah tersebut. Kemudian ketika umur putranya menginjak angka ke 2, dia memilih pindah ke Australia karena disana dia mendapatkan pekerjaan yang jauh lebih baik dari pada di Indonesia. Canberra. Ibu kota Australia.

KAMU SEDANG MEMBACA
SELTRIA
Romansa[NEW COVER] Wajib Follow sebelum baca✨️ ××× Dia Selena, gadis belia yang harus merasakan ketidak-adilan dalam hidupnya. Semuanya kacau berantakan karena sedari awal dia sudah salah dalam memilih, namun ketahuilah bukan hanya itu saja keadaan terburu...