11. Max atau Kelvin?

974 127 12
                                    

Pertemuan justru membuat rindu baru lagi.
Siapa yang bilang obat rindu adalah bertemu? Itu pemicu !

Rapsberry Latte

"Kamu gak lupa kan sama janji kita?" Dame mengulangi.

"Enggak."

"Selama aku cuti, apa aja yang kamu lakukan."

"Banyak. Aku bersihin gelas-gelas yang jarang kepake, scrubbing lantai bar .."

"Gak usah pura-pura bego deh. Pas aku cuti, Max dan temennya dateng lagi?"

"Iya." Gadis mulai gelisah.

"Terus?"

"Terus malemnya Max nginep di kosan aku."

"ASTAGA, WANITA JALANG!"

"AKU GAK PERKOSA DIA!"

"DIA YANG PERKOSA KAMU?!"

"AKU MASIH PERAWAN, DAME!"

Mereka diam sesaat, mengingat ini masih jam oprasional. Meskipun tidak terdengar oleh pelanggan, tapi suara mereka terlalu besar untuk jam oprasional.

"Kamu janji sama aku, kamu gak akan hubungan lagi sama pelanggan."

"Itu kecelakaan, Dame."

"Kamu hamil?!"

"BUKAN BEGITU! AKU MASIH PERAWAN TULEN!"

Dame diam, ia sepertinya marah. Pernah dengar orang baik sepuluh kali lebih menyeramkan ketika mereka marah? Mungkin ini mimpi buruk bagi Gadis. Dame akan mengacuhkan Gadis dalam waktu yang lama.

"Dame, dengerin aku."

Dame masih diam, ia terlihat mengelap meja bar agar terlihat sibuk.

"Mungkin awalnya aku hanya sekedar kasihan dan ingin menolong, aku melakukan hal baik yang menurutku benar."

Dame masih tidak peduli.

"Tapi sekarang beda."

"Aku rasa, sekarang bukan aku saja yang menolongnya. Tapi dia juga menolong aku mengenal warna-warna dalam hidup."

Dame menghela nafas dan mulai mendekati Gadis.

"Kalau hubungan kalian mulai tidak baik untuk masa depan kalian, janji sama aku, kamu punya keberanian untuk putus." ucap Dame sangat serius.

"Maaf, aku belum bilang yah kalau kami gak pacaran."

"LALU KALIAN APA?!"

"Semacam support system."

"KAMU BILANG HIDUP JADI PENUH WARNA NYATANYA HUBUNGAN KALIAN HANYA ABU-ABU!"

Gadis hanya menaikan alisnya sebelah. Ia tidak mengerti maksud ucapan Dame.

"Sana break!" usir Dame.

"Eh? Ini masih terlalu cepat."

"Aku gak mau liat mukamu di bar!"

"Kalau gitu kenapa gak kamu aja!"

"Kecepetan kalo sekarang!"

"Yaudah kalo git .."

"Kak Nanda, Gadis mau break katanya." Dame teriak di ruangan staff cukup kencang, sampai terdengar ke bar.

"Yaudah, break aja, Dis." Kak Nanda keluar dari ruangannya.

"Gih!" Dame mendorong Gadis keluar bar.

• • •

Hari sabtu, dilangit Jakarta, matahari cerah tampak tersenyum siang ini. Cuaca yang terlalu baik untuk hari yang buruk. Iya, hari ini adalah hari dimana Gadis dan Kelvin janji untuk pergi keluar. Seperti biasa, Gadis mengenakan pakaian dinasnya. Apalagi kalau style serba hitamnya. Ia sedang mendengarkan musik dan merokok sambil menunggu Kelvin datang.

Thanks A Latte [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang