𝕿𝖍𝖊 𝕬𝖇𝖆𝖓𝖉𝖔𝖓𝖊𝖉 𝕻𝖗𝖎𝖓𝖈𝖊𝖘𝖘

15.3K 1.4K 50
                                    

[Fani's POV]

"pembawa sial!"

"gara-gara dirimu permaisuri dan kaisar terdahulu meninggal!"

"pembunuh!"

"monster!"

"seharusnya kau mati saja, itu lebih baik"

"aku heran kenapa Yang Mulia kaisar belum membunuhmu!"

"kau tidak pernah dicintai!"

"kau itu tidak diinginkan!"

"PEMBUNUH!"

"MONSTER!"

"PEMBAWA SIAL!"

"MATILAH! MATILAH! MATILAH!"

Suara-suara siapa itu? Kenapa ucapan mereka kasar sekali? Siapa yang mereka sebut 'monster', 'pembawa sial', 'pembunuh'?

"hiks...hiks...hiks"

'eh? Siapa yang menangis?' batinku saat mendengar suara isakkan kecil. Aku menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari siapa pemilik suara itu. Hah~ kenapa tempat ini hanya berisi ruang hitam? Tidak ada apa-apa disini. Aku ini dimana?

"hiks hiks ibu... Apa aku yang membunuhmu dan kakek? Aku hiks aku minta maaf ibu, Isandra minta maaf hiks"

Aku menoleh ke arah samping kananku, mendapati seorang gadis yang duduk memebelakangiku. Surai pirang berkilau itu menyentuh tanah karena panjangnya.

Akupun memberanikan diri untuk mendekatinya. Sungguh, melihat seseorang menangis tersedu-sedu rasanya menyayat hatiku.

"eum... Permisi" ucapku. Namun tidak digubris olehnya. "kau tidak apa-apa? Kenapa kau menangis?" tanyaku lagi. Kini dia menoleh ke arahku. Akupun tersenyum canggung, tunggu kenapa wajahnya mirip dengan pantulan gadis cantik di cermin? Apa jangan-jangan...

"kau... Apa kau penggantiku?"

Keningku berkerut mendengar pertanyaannya, "a-apa maksudmu?" tanyaku bingung.

Ia pun berdiri, mata biru terang itu menatap mata coklatku. Sungguh, aku merasa jelek sekali di depannya.

"jiwa dan ragaku sudah mati..." lirihnya. Mataku membola, kenapa gadis ini mengatakan bahwa dirinya sudah mati? Dia berdiri di hadapanku seperti orang sehat. "a-apa yang-"

"aku tau kalau ragamu juga sudah mati, tapi jiwamu belum" ucapnya memotongku. Aku terdiam, sepertinya dia belum selesai berbicara.

"oleh sebab itu, jiwamu terpanggil untuk mengisi ragaku. Dan orang baik itu juga telah memutar kembali waktu. Agar kau bisa mengubah hidupku" ucapnya tersenyum pahit.

Orang baik? Siapa? Gadis ini siapa? Memutar waktu? Mengisi raga? Menukar jiwa? Aaaakkhhh tolong kalau ingin menyuruhku melakukan sesuatu, berikan briefing pembukaan dulu. Aku pusing.

"aku tau kau memiliki banyak pertanyaan di benakmu, tapi kita dikejar waktu. Yang pasti, mulai saat ini kau adalah aku, Isandra Valerie de Eleino"

Belum sempat aku membalas ucapannya, ia sudah menghilang menjadi butiran berkilauan. Dan tiba-tiba...

Syuuuuttttt

Kakiku sudah tidak lagi menapak, aku terjatuh entah kemana, "kyaaaaaaaaa"

~~//~~

"aaaaaaarrggghhh huff huff huff" aku terbangun di kasur itu lagi. Kamar ini lagi, dan siapa gadis yang berdiri di depanku ini?

"Yang Mulia, anda tidak apa-apa? Ah m-maaf, sa-saya lupa. Maaf Nona Isandra" gadis itu membungkuk minta maaf.

I'm More Than Just A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang