𝕴𝖓𝖈𝖎𝖉𝖊𝖓𝖙

4.1K 494 20
                                    

Malam yang gelap, awan mendung disertai kilatan petir menutupi kemerlip bintang yang biasanya menghiasi langit. Namun juga menutupi wajah cerah seorang gadis yang saat ini sedang berjalan bolak balik di dalam kamarnya.

Ekspresi Layla menggelap seraya ia menggigit kukunya sendiri, "Tidak, semuanya tidak boleh berakhir begitu saja. Aku harus bisa menjadi ratu, bagaimanapun caranya"

"Layla"

Dengan cepat gadis itu menoleh, sedikit rasa lega tercetak di wajahnya saat melihat siapa yang datang menjenguknya, Lord Nameer, ayahnya.

Isaac tentu saja langsung datang untuk melihat keadaan Layla saat mengetahui bahwa Azel kini telah memiliki seorang putri dengan wanita lain.

"Ayah hiks hiks, bagaimana ini? Yang Mulia sudah memiliki putri dengan wanita lain hiks. Bagaimana denganku ayah? Yang Mulia lebih memilih wanita itu dibandingkan diriku" tangis Layla pecah seraya mengadukan perasaannya pada sang ayah.

Tangan Isaac terangkat dan memasukki sela-sela jeruji sihir yang dibuat oleh Aleeyah beberapa waktu lalu. Isaac mengusap pelan wajah putrinya, "Tenanglah, ayah akan mencari cara untuk membuat Yang Mulia tidak memiliki pilihan selain menikah denganmu" 

"Hiks tapi bagaimana ayah? Sudah berbagai cara aku lakukan, semua sihir dan obat sudah aku coba selundupkan untuknya tapi tidak satupun yang berhasil. Hiks aku kira- aku kira dia sudah luluh padaku, tapi ternyata semua itu palsu hiks" lagi-lagi tangisnya semakin kuat.

Isaac terdiam, ia sendiri mengira bahwa Azel telah luluh pada putrinya dan rencananya bisa berjalan dengan lancar. Namun siapa sangka ternyata semua itu palsu? Tunggu, jangan bilang-

"Layla, apa sebelum Lady Isandra kembali, Yang Mulia sering menanyakan sesuatu padamu?" tanya Isaac.

Masih dalam keadaaan sesegukkan, Layla menjawab seraya mengusap air matanya. "Hm? Ah dia sering bertanya tentang kegiatan ayah, jadi aku jawab yang aku tau saja. Aku kira dia hanya ingin mengetahui lebih banyak tentang calon mertuanya" 

Deg

Seketika Isaac membeku di tempat, Layla tahu semua kegiatannya di luar mansion dan di dalam mansion. Putrinya ini memang akan jatuh bodoh jika sudah soal cinta, jangan bilang Layla memberi tahu Azel bahwa ia sering mengadakan pertemuan-

"Aku juga bilang kalau ayah sering mengadakan jamuan kecil bersama teman-teman ayah, walaupun aku tidak mengenal mereka tapi aku ingat wajah-wajah mereka" lanjut Layla.

DEG

Ah hancur sudah semuanya, "Dasar anak tidak berguna! Apa kau tau apa yang telah kau lakukan?!" hardik Isaac yang sudah naik pitam dengan wajah memerah dan urat yang timbul di lehernya.

Layla seketika melangkah mundur dengan wajah ketakutan seolah tengah berhadapan dengan maut. Baru kali ini ia melihat sang ayah memarahinya seperti itu.

"A-aku-"

"Cukup! Aku tidak mau mendengar alasan bodoh dari mulutmu itu! Ambil ini, dan buat raja itu menidurimu! Aku tidak mau tau, kali ini harus berhasil!" maki Isaac seraya melemparkan sebuah botol kecil dan berjalan cepat meninggalkan Layla yang masih gemetar ketakutan.

Layla meraih botol yang barusan terlempar di depannya, matanya membulat seraya ia melihat ramuan itu. Ia tahu betul cairan apa yang berada di tangannya, tidak ia sangka ayahnya akan berbuat sejauh ini.

Tapi darimana Isaac bisa mendapatkan ramuan perubah wujud? Produksinya saja dibatasi oleh menara sihir.

~~//~~

"Oh ya ampun, tuan putri sangat imut ketika tidur~"

Isandra hanya bisa mendengus seraya menggeleng saat melihat Letty yang sedang mengasuh Alta. Ia sendiri tidak mengerti, Alta adalah makhluk yang sudah hidup ribuan tahun tapi sepertinya sifatnya berubah sesuai dengan penampilan manusianya.

I'm More Than Just A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang