[Azel's POV]
Malam ini istana nampak ramai, wajar karena putri kesayangan mereka akan mengadakan debutantenya.
Aku masih dalam bentuk kucingku, memerhatikan jalannya acara dari lantai dua aula. Dan kulihat-lihat keluarga kaisar ini sepertinya diberi kutukan rupawan seumur hidup.
Lihat saja Isandra, haiss jika dia berkeliaran dan disangka sebagai malaikat jatuh aku tidak akan heran.
Gaun putih dengan bordiran bunga-bungan kecil berwarna emas di sekitar gaunnya itu terlihat begitu sederhana namun indah. Ditambah orang yang memakainya, sempurna.
Ah lagi-lagi aku berpikir tidak jelas, kenapa aku jadi begini? Aku tidak tahu ini perasaan apa, tapi yang jelas aku benci perasaan ini. Rasanya seperti, kau terikat pada sesuatu dan sulit sekali untuk melepasnya.
Dan saat bertanya pada Zargan, bukannya menjawab dia hanya tertawa sambil berkata, "Yang Mulia sudah dewasa". Apa-apaan itu? Tentu saja aku sudah dewasa, umurku sudah delapan belas tahun. Aku bukan bocah ingusan lagi.
"silahkan nikmati pestanya!"
Aku menoleh ke arah bawah, pestanya sudah dimulai. Mereka mulai memainkan musik dan berdansa dengan riang gembira. Aku baru tahu kalau suasana pesta itu seperti ini.
Di Erebos juga sering diadakan pesta, tapi aku selalu menyuruh Zargan untuk menjadi tuan rumah. Karena aku malas menampakkan batang hidungku di keramaian.
Walau aku selalu dipaksa hadir di pesta ulang tahunku, aku hanya datang di awal untuk memberi sambutan kemudian kembali ke kantorku. Ya, aku se-anti-sosial itu.
Meski sebenarnya setiap melihat pesta, yang ada di benakku hanyalah...
"Azel! Sedang apa kau?! Cepat pergi sebelum para tamu ketakutan akan kehadiranmu!"
"matamu itu seperti mata iblis, siapapun akan menjerit saat melihatnya"
"memalukan!"
"aib kerajaan"
"sampah"
Ack aku malah teringat masa lalu. Ya, aku akui masa laluku memang menyedihkan. Tapi siapa peduli? Toh mereka semua sudah tidak ada, dan aku sudah tenang. Ya, tenang.
sriiiingg
Aku kembali menoleh ke bawah saat cahaya aneh dan mana sihir asing tiba-tiba terdeteksi oleh indraku. Kulihat seorang pria asing dengan perawakan kurus tinggi dengan kumis tebal dna kacamata monocles di wajahnya.
"siapa kau? Beraninya kau menginterupsi acara resmi kekaisaran" ucap kaisar Eleino dengan penuh intimidasi. Aku setuju dengannya, kalau aku jadi dia sudah kuhabisi pria itu.
"hohoho, maafkan kelancangan hamba Yang Mulia. Perkenalkan, hamba adalah grandmaster pemilik barang-barang paling antik dari penjuru dunia!" ucapnya penuh bangga.
"Dan malam ini, hamba ingin menunjukkan barang yang baru saja hamba beli di perlelangann dengan harapan dapat menghibur para tamu yang ada disini" lanjut pria itu seraya menunjukkan benda yang tertutup kain di sampingnya.
Kaisar nampak berpikir sejenak, namun akhirnya ia pun mengiyakan pria itu. "baiklah, tapi jika barang itu berbahaya kau akan dieksekusi"
"hohoho, mohon tenang Yang Mulia. Barang ini tidak akan melukai siapapun, karena ini adalah..." pria itu menarik kain penutup benda yang berada di sampingnya
sruukk
"cermin ajaib!"
Seketika aku membelalak, "cermin itu kan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm More Than Just A Princess
Fantasy[Completed] Seorang gadis wibu bangun di tubuh puteri yang terabaikan. Steffani Alina, seorang gadis biasa yang menyukai para lelaki dua dimensi buatan Jepang itu tidak tau apa yang tengah terjadi padanya. Ia meninggal dalam kecelakaan tabrak lari...