𝕯𝖊𝖇𝖚𝖙𝖆𝖓𝖙𝖊

5.9K 677 4
                                        

Tidak terasa, satu tahun sudah Isandra lewati di dunia ini. Ia mendapatkan banyak pengalaman baru, teman-teman baru, ilmu baru dan-hal yang paling ia syukuri-keluarga.

Hari ini adalah hari penting, dimana Isandra telah menginjak usia 16 tahun, yang artinya ia telah memasukki masa dewasa. Dan akan melakukan debutantenya di kalangan bangsawan.

Aula istana Eleino nampak didekor indah dengan bunga mawar merah muda dan pita emas di seluruh tiang dan sepanjang railing tangga aula.

Meja-meja panjang dengan berbagai santapan lezat dan minuman yang disusun rapih oleh para pekerja istana, melengkapi kesan mewah ditambah karpet merah panjang yang terbentang dari tangga di luar aula hingga ke dalam.

Sedangkan di sisi lain istana, di kamar yang kini tengah terlihat sibuk oleh para maid yang mendandani tokoh utama kita malam ini, Isandra.

"Yang Mulia, riasan anda belum selesai tapi anda sudah terlihat seperti dewi" puji Marrie yang tengah menata rambut Isandra dengan binar kekagumannya.

"benar sekali, Yang Mulia gaun ini benar-benar cocok untuk anda. Sutera putih yang begitu halus dengan model sabrina, dan bordiran dari emas disekitarnya yang indah, cocok dengan warna rambut anda" lanjut Felice.

Isandra yang tengah ditata rambutnya pun menjawab, "hentikan sebelum aku meledak karena malu" ucap Isandr bersemu merah.

Sedang Marrie dan Felice hanya terkikik geli melihat reaksi Isandra, menggoda teman mereka kini adalah hobi menjurus ke profesi.

"nah sudah selesai" ucap Marrie yang nampak puas dengan hasil jerih payahnya. "bagaimana Yang Mulia? Apa anda suka?" tanya Marrie.

Isandra menatap pantulan dirinya di cermin, 'kadang aku masih tidak percaya kalau ini adalah wajahku' batin Isandra seolah tengah bermimpi di siang hari.

Khawatir karena Isandra hanya diam saja, Marrie pun berucap, "Yang Mulia kenapa anda diam saja? Apa anda tidak suka? Kita masih punya waktu untuk mengub-"

"sempurna" ucap Isandra memotong ucapan Marrie. "aku suka sekali, terima kasih semuanya. Jika bukan karena kalian, mungkin aku tidak akan bisa tampil sesempurna ini" ucap Isandra tersenyum manis pada dayang dan para maid yang sudah membantunya.

"t-tidak Yang Mulia, anda memang sudah cantik" ucap salah satu maid itu.

"i-iya Yang Mulia, itu benar, anda memang sudah cantik jadi semua ini hanyalah faktor pendukung" ucap maid lainnya.

Isandra hanya tersenyum, "terima kasih" ucapnya tulus.

tok tok tok

Pintu yang sudah terbuka itu diketuk, menampilkan Galen dengan senyum dna tatapan lembutnya pada Isandra.

Para maid dan dayang disana membungkuk memberikan salam, "salam kami kepada mentari Eleino" ucap mereka kompak.

Galen mengangguk menjawab salam mereka, "bisakah kalian keluar sebentar? Aku ingin bicara pada putriku" ucap Galen.

"baik, Yang Mulia" 

Mereka pun berbondong-bondong keluar dari kamar Isandra, menyisakan sang kaisar dan putrinya di dalam sana.

"apa ayah tidak mau memuji penampilanku?" tanya Isandra dengan senyum percaya diri.

Dengan wajah rumitnya Galen menjawab, "ayah tidak menemukan kata pujian yang tepat untukmu, rasanya cantik dan lain-lain itu masih kurang" 

Isandra tertawa kecil, "hahaha aku juga tidak menemukan kata yang tepat untuk penampilan ayah" ucap Isandra.

Galen malam ini nampak gagah nan menawan di saat yang bersamaan, siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa ia adalah sang kaisar.

I'm More Than Just A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang