[Completed]
Seorang gadis wibu bangun di tubuh puteri yang terabaikan.
Steffani Alina, seorang gadis biasa yang menyukai para lelaki dua dimensi buatan Jepang itu tidak tau apa yang tengah terjadi padanya. Ia meninggal dalam kecelakaan tabrak lari...
Konflik dengan duke Shannel sudah selesai, semuanya kembali seperti sedia kala. Dan hari ini adalah acara debutante pangeran kedua, Percy.
Aula istana nampak indah didekor dengan pita biru, putih dan emas, juga banyak bunga berwarna biru dan putih yang menghiasi tangga dan langit-langit.
Para bangsawan di kerajaan Eleino, beserta tamu dari kerajaan atau kekaisaran tetangga pun turut hadir dalam acara besar ini.
Para Lady berkumpul dengan sebaya mereka, menggosipi berita terhangat di kalangan mereka. Termasuk tentang tuan muda Shannel, Arsen Berthold Shannel, yang dirumorkan telah pulang dari akademi untuk mengambil alih posisi jabatan ayahnya.
"aku dengar Tuan muda Arsen sudah kembali dari akademi" ucap salah satu dari gadia bangsawan itu.
"iya aku sudah dengar, astaga aku tidak sabar ingin melihatnya. Dia pasti bertambah tampan" ucap gadis 2 dengan girang. Ah ternyata Felice juga ada di sana, sepertinya ia sudah selesai mendandani Isandra.
"ck kalian berlebihan sekali, aku sendiri bosan melihat wajahnya" ucap Felice malas.
"haiss kau ini, kau kan adiknya. Wajar jika kau merasa begitu" ucap gadis 1 tidak terima.
"iya benar, aku juga akan mengatakan hal yang sama jika ada yang memuji kakakku seperti itu" lanjut gadis 2.
Felice hanya memutar bola matanya malas, kakaknya bahkan entah berada dimana sekarang. Sepertinya ia tengah sibuk mengobrol dengan teman-temannya. Kebiasaan lama.
"Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Putera Mahkota, Yang Mulia pangeran kedua dan Yang Mulia Puteri, memasukki ruangan!"
Seluruh perhatian tamu undangan terpusat pada pintu masuk aula saat pengawal mengumumkan ketibaan keluarga kaisar. Galen masuk dengan ketiga anaknya yang mengiringi dari belakang. Evan dan Percy berjalan di kanan dan kiri Isandra.
Mereka berjalan beriringan menuruni tangga, Galen mengulurkan tangannya pada Isandra saat ia lebih dulu menuruni anak tangga terakhir. Isandra mengamit uluran tangan Galen seraya tersenyum lembut. Mereka berempat berjalan menuju kursi yang sudah disediakan. Kini Galen berjalan dengan Isandra yang menggandeng tangannya sedangkan Evan dan percy di belakang mereka.
Galen nampak tampil gagah dengan jubah kebesarannya, kombinasi warna putih, emas dan merah sangat cocok dengan fisiknya. Sedang Evan dan Percy menggunakan setelan dengan jubah yang tidak terlalu panjang yang hampir sama, hanya berbeda kombinasi warnanya saja. Milik Evan merah, hitam dan emas, sedangkan Percy biru, putih dan emas.
Isandra? Oh jangan ditanya lagi. Ia sudah menjadi pusat perhatian sejak detik pertama melangkahkan kakinya ke aula. Bukan hanya karena perlakuan Galen yang nampak istimewa terhadapnya, namun juga karena penampilan Isandra yang begitu memanjakan mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Para tamu bangsawan langsung membungkuk hormat seraya keluarga kaisar berjalan menuju kursi takhta. Setelah sampai, Galen berdiri di depan dan menyampaikan beberapa kata sambutan.
