"hey bocah"
"hm?" Isandra menyahut dengan berdehem saat Flammedra memanggilnya. Ya, selama Isandra tidak sadarkan diri, dia berada di alam Flammedra.
"kuperhatikan kau semakin dekat saja dengan mereka" ucapnya.
Isandra menunduk tersenyum kecil, namun nampak sendu. "ya, begitulah" ucapnya.
"dan kuperhatikan juga, mereka semua sangat menyayangimu"
Isandra tidak menjawab, ia malah tersenyum sendu(lagi). Menyayangi ya? Seandainya semua itu nyata. Yang mereka sayangi adalah Isandra, bukan dirinya. Ia hanya seorang yatim yang terjebak di dalam tubuh Isandra.
"apa yang akan kau lakukan seandainya kau tidak selamat dari racun itu?"
Isandra mendongak menatap naga emas di depannya, ia tersenyum manis sekarang. "tidak apa-apa, aku ikhlas" ucap Isandra tulus.
"kenapa?"
Isandra nampak bingung, "maksudmu?" tanyanya.
"kenapa kau ikhlas? Bukankah selama ini kau menginginkan keluarga?"
Isandra menunduk sedih, "mereka bukan keluargaku" ucapnya lirih.
'yang kuperjuangkan selama ini hanyalah demi Isandra'
~~//~~
Malam yang cerah, sinar rembulan bersinar dengan indahnya ditemani para bintang. Sinar rembulan itu masuk menebus kaca jendela istana Lily, tepatnya kamar dimana Isandra berada.
Seorang pria bersurai putih masih setia menemani puterinya, ia tidak makan, minum, bahkan tidak beranjak sedikitpun dari sana. Pandangannya sendu menatap wajah cantik puterinya.
"Isandra..." lirihnya menyebut nama sang puteri seraya mengusap surai pirang emas berkilau itu. Tangannya menurun, meraih tangan pucat Isandra kemudian menempelkan punggung tangan itu ke keningnya.
"bangunlah, jangan terus-terusan begini. Maafkan ayah yang gagal menjagamu" ucap Galen Menatap sendu puterinya.
"maafkan ayah..." Galen menciumi punggung tangan puterinya, "maafkan ayah... Maafkan ayah maaf maaf maaf" ucapnya meminta maaf berkali-kali dengan suara serak hendak menangis.
Tok tok tok
Galen menoleh saat mendengar ketukan pintu, "masuk" ucapnya seraya menghapus air mata di pipinya.
Krieeett
Pintu lebar itu terbuka, nampak Noah dan beberapa orang berbaju putih melangkah memasukki kamar Isandra. "salam Yang Mulia, maaf mengganggu anda saat sudah gelap begini" ucap Noah membungkuk hormat diikuti oleh paramedis.
"ada apa?" tanya Galen.
"penawar racun untuk tuan puteri sudah selesai Yang Mulia" ucap Noah. Salah satu dari orang berbaju putih itu maju dan menunjukkan sebuah botol kecil berisi cairan berwarna biru kehijauan.
Galen sontak bangkit berdiri, "benarkah?" tanyanya.
"benar Yang Mulia" ucap Noah memberi kode pada paramedis itu untuk menjelaskan.
Orang yang memegang botol obat itu pun mengangguk, "izin berbicara Yang Mulia. Berdasarkan kondisi tuan puteri, saya asumsikan bahwa obat yang kami buat harus dimasukkan langsung ke tubuh tuan puteri sendiri. Untuk itu kami meminta izin dari anda" ucapnya.
"baiklah, apapun itu asalkan puteriku bisa diselamatkan" ucap Galen.
"tapi, ada satu hal yang kami butuhkan Yang Mulia" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm More Than Just A Princess
Fantasy[Completed] Seorang gadis wibu bangun di tubuh puteri yang terabaikan. Steffani Alina, seorang gadis biasa yang menyukai para lelaki dua dimensi buatan Jepang itu tidak tau apa yang tengah terjadi padanya. Ia meninggal dalam kecelakaan tabrak lari...