𝕿𝖗𝖆𝖎𝖓𝖎𝖓𝖌

4.1K 524 18
                                    

Pagi menjelang siang, matahari bersinar memberikan cahaya untuk makanan bagi para tumbuhan di hutan lebat itu.

Namun kecanggungan nampak mengelimuti kedua insan yang tengah duduk berhadapan di bawah pohon.

"langsung saja pada intinya, kau... Apa itu benar mana naga?"

Isandra terkesiap saat Aleeyah tiba-tiba bertanya mengenai mana di dalam tubuhnya.

Melihat reaksi Isandra, Aleeyah pun menatapnya malas. "dengar, aku penyihir terkuat di Erebos, meski tidak sekuat Azel. Tapi aku bisa merasakan mana besar di dalam tubuhmu bahkan tanpa harus menyentuhmu. Jadi, sebaiknya kau berkata jujur" ucapnya.

Isandra pun tidak memiliki pilihan lain, ia menceritakan mengenai saat mana naga itu disegel di dalam tubuhnya ketika ia baru saja lahir. Namun tentu saja ia tidak mengatakan bahwa orang tuanya adalah pemimpin kekaisaran Eleino.

Aleeyah membelalak, "apa?! Orang tuamu sendiri yang menyegel mana itu? Tunggu, kau bilang mereka menggunakan segel terkuat, dan setauku segel terkuat itu memerlukan sihir suci untuk menggunakannya. Dan itu artinya..."

Isandra mengangguk, "iya, saya memiliki mana sihir suci. Tapi saya masih belum bisa menggunakannya" ucap Isandra.

Aleeyah terdiam, ia berpikir sejenak. 'gadis ini bisa menjadi monster jika kekuatannya tidak mampu ia kendalikan' batinnya.

"hei, aku rasa hari ini kita tidak akan berlatih. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat" ucap Aleeyah seraya berdiri dari duduknya.

Isandra menatap gadis surai perak itu bingung, "kemana?" tanyanya.

Aleeyah tersenyum miring, "menara sihir"

~~~//~~~

"Erebos memang kerajaan kecil, tapi jangan remehkan kemampuan sihir di kerajaan ini" ucap Aleeyah seraya menelusuri rak buku besar di sebelahnya. Ia mengambil salah satu buku dan meletakkannya di tumpukkan buku tebal yang Isandra bawa seraya berjalan mengikutinya.

Mereka kini telah berada di menara sihir kerajaan Erebos, dimana para penyihir melakukan eksperimen dan belajar di bawah panduan para penyihir kelas atas. Dan ya, tentu saja Aleeyah memiliki jabatan disini.

"baiklah, sekarang aku ingin kau mempelajari semua yang ada di dalam buku ini. Aku hanya memberimu waktu tiga hari untuk belajar teori. Dan di hari ke empat kita akan ke lapangan, kau mengerti?" ucap Aleeyah tegas.

"mengerti" ucap Isandra mantap. Ia sudah memutuskan, bahwa ia akan menjadi kuat dan tidak bergantung pada siapapun lagi.

"bagus, kau boleh mulai sekarang. Aku tetap di perpustakaan ini, jika kau membutuhkanku panggil saja" ucap Aleeyah kemudian pergi meninggalkan Isandra duduk sendirian di meja belajar perpustakaan.

"yosh gambare!" seru Isandra menyemangati dirinya sendiri.

Isandra mulai membuka buku pertamanya, total ada sekitar sepuluh buku tebal. Sepertinya ia sanggup menyelesaikannya dalam tiga hari. Ya itupun ia harus mengorbankan jam tidurnya.

Lembar demi lembar ia balik, buku demi buku ia balik. Meski jujur, semua ini adalah hal baru baginya, Isandra tetap tidak menyerah walau kata-kata dan teori sihir di buku-buku itu sangat rumit.

Namun semakin banyak ia membaca, rasa ingin tahunya semakin meningkat dan ia berakhir membuka buku lain diluar perintah Aleeyah.

Hingga tidak terasa, tiga hari pun berlalu begitu saja. Isandra benar-benar mengorbankan jam tidurnya dengan hanya tidur selama satu sampai dua jam per hari.

"Isandra..."

"ya?"

"kau tidur berapa jam?" tanya Aleeyah.

I'm More Than Just A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang