𝕷𝖊𝖙 𝕲𝖔

4.2K 510 14
                                    

Masih di pagi yang sama, setelah Azel menerima perintah untuk membantu pembangunan Eleino dari Galen, ia langsung menjalankan tugasnya dan turun ke lapangan bersama para pangeran.

Berbeda dengan Galen yang kini tengah berjalan menelusuri koridor istana, koridor yang penuh dengan kenangan antara dirinya dan sang isteri. Bahkan sejak mereka masih kecil.

Dulu, Galen kecil yang sering disiksa oleh ibu tirinya kerap kali menyelinap kabur menuju hutan yang membatasi antara mansion Aquillio dan istana. Di hutan itulah pertama kali ia bertemu dengan Lucy, hutan Antex.

Di saat itu, Lucy yang tidak mengetahui identitas Galen pun mengajaknya menemui sang ibu yang sedang piknik kecil bersama adiknya di dekat sana.

Permaisuri terdahulu, yang tentu saja mengenali surai putih dan iris emas milik Galen pun langsung mengerti setelah melihat kondisi Galen yang tidak baik-baik saja.

Pakaian kotor dan lusuh, lebam dan luka di tubuhnya, bahkan badannya begitu kurus untuk anak berusia delapan tahun.

Sejak saat itu, Galen dan Lucy menjadi teman bermain. Permaisurilah yang memberikan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah Galen dapatkan.

Hingga bertahun-tahun kemudian, setelah ayah Galen meninggal dalam kecelakaan kereta, Galen pun menduduki kursi Grand Duke Aquillio di usia 17 tahun.

Hanya setelah itu, Galen mulai merasakan sesuatu yang berbeda tentang perasaannya terhadap Lucy. Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan pada satupun insan hawa di dunia ini kecuali Lucy.

Meski banyak rintangan dan kesalahpahaman, Galen akhirnya mendapatkan balasan atas perasaannya. Ya, Lucy juga merasakan hal yang sama. Dan sudah sebaiknya bagi mereka untuk menikah.

Namun Artemis, ayah Lucy, pada saat itu tentu saja was-was untuk menerima lamaran Galen. Mengingat ramalan tentang pernikahan kedua keturunan Eleino dan Aquillio, juga perasaan seorang ayah yang tentu berat untuk melepaskan putri kesayangannya.

Namun pada akhirnya, Artemis menyetujui pernikahan itu. Lalu Galen dan Lucy melangsungkan pernikahan mereka, dimana Galen mengambil nama Eleino sebagai nama belakangnya.

Tok tok tok

Galen mengetuk pintu di depannya pelan.

"Iya silahkan masuk" ucap suara dari dalam.

Ceklek

Pintu itu terbuka, Isandra yang sedang membaca buku di kursi dekat jendela langsung berdiri saat melihat siapa yang datang.

"Ayah?! Apa-"

"Duduklah Isandra, ada yang ingin ayah bicarakan" ucap Galen yang sudah duduk di sofa.

Isandra pun hanya diam dan menurut, ia meletakkan buku yang barusan ia baca di atas meja dan duduk di sofa yang berhadapan dengan Galen.

Galen melirik buku yang barusan Isandra baca, "Princess and Her Saviour"

"Kau masih suka membaca buku seperti ini ya?" tanya Galen nampak tertarik.

Isandra yang terkejut dengan pertanyaan basa-basi Galen pun menjawab gugup, "Ah, i-iya. Aku suka membaca novel romansa di saat senggang" ucapnya.

Wajah Galen nampak sendu, "Dulu kau juga suka membaca buku seperti ini" ucap Galen seraya mengelus sampul buku itu.

Isandra hanya terdiam, tidak mengerti dengan tingkah ayahnya yang nampak begitu sensitif.

"Isandra.." Galen berdiri, Isandra membelalak saat sang kaisar Eleino menjatuhkan lututnya di hadapan Isandra.

I'm More Than Just A PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang