Nyaman

9.6K 102 18
                                    

Ku basuh tubuhku dengan air berharap rasa letih dan penat setelah seharian dibawah terik matahari dapat menghilang.
Setelah itu aku pun memakai kaos ditambah dengan celana kolor menuju ke ruang tamu. Aku pun melihat Ali yang sepertinya tengah kerepotan mengemasi barang barang.

Aku pun berniat membantunya. Dan sedikit aku dapat tau cara bekerja sebagai online shop yang ternyata tak mudah. Aku pun salut kepadanya yang berusaha sendiri.

"Al lu ga malu apa jualan baju cewek?" Tanyaku yang melihat barang wanita mulai dari pakaian sampai kosmetik.

"Mau malu gimana? Namanya juga kerja. Toh juga mereka ga bakalan tau kalo yang jualan cowok." Ucap ali sembari mengemasi.

"Lah lu tau fashion wanita yang ngetrend sekarang darimana? Kan lu ga makai?"

"Gampang itu mah. Kan ada internet. Gue bisa searching. Ya kalo lu mau juga pakai juga gpp sih." Ucap Ali yang langsung membuatku jijik. Mana mau aku memakai pakaian wanita. Sedangkan aku adalah lelaki tulen.

*
Sudah seminggu aku mencari pekerjaan. Tapi tak kunjung juga aku dapat. Bahkan dari banyak CV yang aku buat pun tak kunjung mendapat panggilan. Aku pun semakin bingung. Melihat dompetku yang kosong. Aku pun menelepon keluarga di rumah dan berkata bahwa bulan ini belum bisa transfer. Ibu ku pun menanyai ku apakah aku baik baik saja. Ingin aku berkata sejujurnya. Namun kutahan karena aku tak ingin menambah beban ibuku.

"Kenapa ham? Kaya ada masalah aja lu?" Tanya Ali yang melihat raut wajahku tak seperti biasanya.

"Gpp kok. Biasa ini mah." Ucapku menutupi.

Ali pun tampaknya mengerti masalah apa yang menimpaku. Apalagi kalau bukan pekerjaan. Dia pun langsung memaksaku untuk ikut bekerja bersamanya. Dia pun mengiming-imingi gaji yang tinggi. Karena terpaksa aku pun mengikutinya.

Aku pun diajaknya. Mulai dari mengambil barang dari supplier. Mempromosikan barang. Sampai mengirim barang agar sampai ke pelanggan. Perlahan aku pun dapat mengerti cara kerjanya. Tak luput aku pun jadi tahu barang pakaian mulai dari kosmetik dan apa yang sedang ngetrend dikalangan kaum hawa.

Sudah hampir 3 minggu aku bekerja bersamanya. Ia pun kadang selalu memberiku uang. Walaupun aku selalu menolaknya dengan alasan belum waktunya aku gajian. Namu ia selalu memaksa agar aku ambil untuk pegangan aku.

*
Setelah makan malam. Aku pun mulai mengemasi barang dan mulai mendata satu persatu barang.

"Ham gue pergi dulu ya." Ucap Ali yang akan pergi untuk bertemu supplier. Dia pun berpesan untuk aku bahwa ia akan pulang besok.

Hari yang sudah semakin larut membuatku mengantuk. Aku pun berniat untuk ke kamar untuk tidur. Melihat pekerjaanku yang hampir selesai namun masih berantakan. Aku pun berfikir untuk melanjutkan esok hari mengingat barang yang akan dikirim besok malam.

Aku pun merebahkan tubuhku dikasur. Terasa seperti ada yang mengganjal. Kulihat sebuah daster selutut motif kembang. Aku pun berniat membereskannya untuk melanjutkan tidurku. Terbesit dalam pikiranku perkataan Ali tempo itu.

Berbagai macam ide pun muncul dalam pikiranku bagaiman bila aku memakai pakaian ini. Aku pun segera melucuti semua pakaianku kecuali celana dalam. Perlahan kumasukkan tubuhku kedalam kain tipis itu. Kain yang tipis dan dingin membuat sensasi aneh tersendiri. Entah kenapa aku pun merasa nyaman memakai pakaian itu. Tak seperti pakaian laki-laki yang berbahan kasar.

Ku pandangi diriku di cermin. Terlihat tubuhku yang sangat pas memakai daster itu. Hanya saja aku berambut pendek dan aku tak memiliki gundukan di dadaku. Namun kulihat tubuhku yang tak begitu besar. Bahkan bisa dibilang untuk golongan laki laki aku kecil. Ditambah bentuk wajah yang kalem. Ditambah dengan kulitku yang sedikit putih. Menambah auraku.

Terbesit dalam pikiranku untuk tidur memakai daster ini. Mengingat aku sendiri dirumah ini. Aku pun mengambil sebuah Cd wanita berniat memakainya karena merasa tak pas bila aku harus memakai Cd pria saat memakai daster.

Kupakai Cd itu dan perasaan aneh pun kembali muncul. Kain tipis yang membungkus burungku pun terasa seperti memberi hasrat buatku yang tanpa aku sadari burungku sudah tegak karena sensasi tersebut.

Aku pun seperti menikmati memakai pakaian ini. Seumur hidup aku tak pernah memakai pakaian ini. Bahkan mempunyai kepikiran seperti ini. Yang membuatku horny. Aku pun mengocok batangku. Perlahan kunikmati. Aku pun membayangkan bila aku menjadi wanita dan ada di posisi saat wanita bercinta.

Aku pun menikmati setiap kocokan itu. Tak pernah terpikirkan aku akan membayangkan seperti itu. Sampai pada saat aku akan klimaks. Aku pun mengangkat daster dan cd ku agar tak terkena cairanku. Aku pun klimaks. Spermaku pun keluar dengan deras. Mungkin karena tak pernah aku keluarkan dalam waktu yang lama.

Aku pun segera membersihkan semua agar tak ada yang tahu. Setelah semuanya selesai aku pun berniat memakainya saat tidur. Aku pun tidur dengan memakai daster. Perasaan nyaman pun menyelimuti diriku. Mungkin ini alasan cewek nyaman banget kalo tidur cuma pakai daster. Pantesan. Pikirku saat itu.

Didalam lelapanku. Aku pun bertemu dengan syifa. Kulihat syifa berada di sebuah acara pernikahan. Aku pun berniat menghampirinya. Kulihat dia yang tersenyum bahagia sambil memegang tanganku.

"Selamat ya ham. Sekarang kamu udah menikah." Ucap syifa yang membuatku heran. Dalam hatiku aku pun bertanya aku menikah dengan siapa.

"Menikah? Apa maksud kamu?" Tanyaku yang bingung dengan ucapanya.

Syifa pun hanya tersenyum dan melepaskan tanganku.

"Aku harap kamu bisa jadi istri yang sholehah buat suami kamu. Dan jadi ibu yang baik buat anak anak kamu." Ucap syifa yang membuat aku tak mengerti apa maksudnya.

Aku pun terbangun. Belum sempat aku menanyakan apa maksud dari perkataannya. Aku pun segera berfikir apa maksud ucapannya tadi.

Aku pun bergegas ke kamar mandi untuk buang air. Saat aku tak sengaja lewat kamar Ali. Aku pun mendapati ada seseorang di sana. Kulihat sebentar dan ternyata dia Ali.

Aku pun kaget melihat ia sudah pulang. Perasaanku pun kalut jika ia melihatku tidur memakai pakaian wanita. Aku pun segera melucuti pakaian itu dan kembali memakai pakaianku. Aku pun mencoba untuk tidur karena masih jam 03.00 Wib. Dengan perasaan takut pun aku tertidur.

Perjalanan panjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang