Keajaiban

4.6K 74 10
                                    

Aku terbangun. Ku dapati Ali yang melihatku dengan tatapan aneh. Aku pun segera memeluknya. Tak perduli beberapa pertanyaan terlontar dari Ali kepadaku.

"Kenapa? Mimpi buruk ya?" Ucap Ali dengan penuh tanya kepadaku.

"Enggak kok mas. Cuma kaget aja." Ucapku dengan lirih. Ali pun berusaha membuatku tenang. Dengan perhatiannya. Ia pun pergi ke dapur dan membuatkanku teh hangat untuk menenangkan ku.

Perasaan pun kembali lega setelah meminum teh hangat. Teringat perihal mimpiku tadi. Namun tak berani ku ceritakan kepada Ali. Aku takut jika ia cemburu kepadaku yang masih selalu memikirkan syifa.

"Ga tidur lagi? Udah malem loh." Ucap Ali sambil berbaring disampingku. Ku lihat matanya yang sudah ngantuk ingin melanjutkan tidurnya.

"Mas tidur dulu aja. Aku udah ga ngantuk kok." Ucapku sambil memencet remot dan menyalakan Tv kamar.

"Fan. Udah malem loh. Tidur!" Ucap Ali memarahiku yang ingin menonton Tv.
Ku lihat ia yang terganggu akibat suara Tv yang ku nyalakan.

"Aku ga bisa tidur mas. Makanya aku mau nonton Tv." Ucapku membuat pembenaran. Ali pun langsung bangun dan merangkul ku. Perasaan hangat kembali merasuki kedalam tubuhku.

"Yaudah mas temenin." Ucap Ali yang merangkul ku dengan erat. Aku pun hanya diam sembari menikmati rangkulannya.

"Mas kan besok kerja. Ga takut kesiangan apa?" Ucapku dengan nada kesal.

"Urusan gampang mah itu. Udah fokus nonton aja." Ucap Ali. Kami pun kembali terfokus dengan tayangan di Tv.

Aku pun beberapa kali menggonta ganti channel Tv. Kulihat tayangan Tv malam yang sangat berbau dewasa. Apalagi banyak dari acara Tv yang menampilkan wanita wanita sexy.

"Mas. Menurut mas lebih bagusan mana? Bodi ku atau bodi cewek itu?" Ucapku sambil menunjuk ke Tv. Terlihat Acara Tv yang memperlihatkan presenter wanita yang berpakaian minim.

"Ngapain tanya kaya gitu? Ya jelas kamu lah." Ucap Ali mencoba meyakinkanku. Aku pun tak begitu percaya dengan ucapannya.

"Bohong ya? Ga mungkin lah. Orang bodinya aja lebih sexy dari bodi ku. Ga mungkin mas milih aku." Ucapku mencoba menyangkalnya.

Tiba tiba Tv langsung dimatikan oleh Ali. Belum sempat aku bereaksi. Ali pun langsung menarik tubuhku untuk tidur.

"Udah. Gausah dibahas! Tidur!" Ucap Ali dengan berusaha memejamkan matanya. Ia pun terus memelukku agar aku tak bisa bergerak secara bebas.

"Mas. Aku kan belum ngantuk. Lepasin tau!" Ucapku dengan kesal. Sembari berusaha melepaskan pelukannya.

"Tidur ga? Atau aku cumbuin kamu?" Ucap Ali dengan tegas. Aku pun langsung lemas dan terdiam.

Aku pun bergegas langsung tidur. Bagaimana pun aku tak mau jika harus melakukannya lagi. Apalagi dengan hari yang sudah malam.

*
Berminggu-minggu berlalu. Keanehan pun mulai terjadi. Tubuhku yang gampang lelah dan sering mual mual. Payudaraku pun mengalami perubahan menjadi bengkak dan terasa sakit jika di pegang. Yang paling mengejutkan adalah dengan bercak darah saat aku kencing.

Aku pun menjadi semakin takut dengan keadaan tubuhku. Pernah berfikir bahwa ini efek samping dari kegiatan yang aku lakukan dengan Ali. Mungkin kemaluanku yang cedera akibat genjotannya yang terlalu kuat. Dan payudaraku yang sering ia mainkan. Membuat payudaraku bengkak.

*

Hari itu aku yang telah selesai memasak. Ku lihat ali yang masih berkutat dengan barang pesanan yang harus ia kirim. Ku lihat ia yang tengah membungkus barang pesanan.

Perjalanan panjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang