16| Tentang Eunwoo dan Miyeon

136 41 5
                                    

Chaeyeon yang baru selesai mengantar Minjeong sekolah terkejut saat melihat Eunwoo yang sudah berdiri di depan ruang rawat Jeno. Wajahnya tenang seperti biasa, namun entah kenapa auranya terlihat berbeda.

"Kenapa kau gak bilang kalau Miyeon dirawat disini?"

"Aaaah itu.. aku pikir kalian gak ada hubungan apapun dan kamu gak kenal sama dia, jadi aku gak ngomong. Emangnya kenapa?"

"Seharusnya kau bilang dari awal supaya aku gak menunggu lebih lama lagi!"

"Maksudmu apa sih?"

"Udahlah. Aku kesini cuma mau bilang terima kasih aja karena berhasil menyelamatkan nyawanya." Eunwoo langsung melenggang pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Yang menjadi anehnya adalah.. Kenapa Eunwoo terlihat sangat marah? Apa Miyeon dan lelaki itu memiliki hubungan dekat?

Memang sejak awal lelaki itu sangat mencurigakan. Ketika pertama kali Eunwoo mendengar kata 'Miyeon' waktu itu, dia seakan mengetahui sesuatu. Atau memang keduanya pernah berkenalan dulu?

Entahlah. Hanya Eunwoo dan Miyeon yang tahu. Chaeyeon tidak berhak mencampuri urusan orang lain, bukan?

"Udah antar Minjeong nya bun?"

"Hm."

"Jeno khawatir deh. Takut gak ada yang nolongin dia kalau dibully lagi."

"Kamu tenang aja. Minjeong yang sekarang pasti berani dan gak pengecut. Bunda juga udah bilang kalau dia gak boleh mengobrol dengan makhluk seperti Somi."

"Semoga adek gak kenapa-kenapa ya Bun."

"Tuhan gak tidur, Jeno."

"Bunda tadi pagi pulang dulu dong berarti?"

"Enggak. Semalam bunda ngambil baju-baju kamu beserta salin untuk bunda dan Minjeong."

"Jeno pasti menyusahkan bunda ya? Gara-gara Jeno, bunda jadi harus disini terus."

"Hei jangan berpikiran begitu." Diusapnya surai Jeno dengan sayang. "Kamu itu anak bunda. Gak akan pernah bunda biarkan kamu sendirian disini."

"Terima kasih. Jeno bersyukur bunda Chaeyeon yang menjadi bundanya Jeno."

Sebuah ketukan membuat seisi ruangan menoleh. Seorang perawat membawa food trolley dan menaruh stainless berlekuk keatas meja.

"Selamat pagi, Dokter Jung."

"Pagi juga Naeun."

"Ini sarapan untuk Ananda Jeno."

"Terima kasih."

"Sama-sama. Kalau gitu saya pamit, dokter." Naeun menunduk dan keluar dari ruangan.

Chaeyeon pun mengambil makanan di atas Meja dan mulai mengaduknya. "Sarapan dulu ya? Supaya bisa cepat sembuh."

"Sedikit aja ya Bun."

"Iya sayang."

Sambil menyuapi Jeno, Chaeyeon membuka ponselnya dan melihat jadwal dokter. Kebetulan hari ini ia dinas sore dari jam setengah dua siang sampai jam sembilan malam.

"Siang ini sama paman Winwin gak apa-apa kan?"

"Tentu. Lagian Jeno juga udah biasa sama Paman Winwin."

"Maaf ya. Kayaknya bunda gagal menjadi ibu yang baik untukmu."

"Bagaimana pun bunda bertindak, bunda akan selalu menjadi panutan Jeno. Semua yang dilakukan bunda itu gak ada yang salah karena itu untuk kebaikan Jeno dan Minjeong."

Mom's Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang