"Lagi?" Chaeyeon mendengus sambil menendang batu kerikil dengan asal. "Dari bulan lalu kamu juga bilang disana banyak kerjaan. Apa gak bisa kesini walaupun cuma sehari?"
"Maaf ya? Kali ini emang sibuk banget. Aku bahkan tidur cuma dua belas jam."
Mendengar penuturan Winwin, Chaeyeon menghela nafas. Merasa bersalah juga karena telah menuntut lelaki itu agar datang kemari dan menemaninya selama sehari.
Tapi bukankah itu wajar? Mereka tak bertemu hampir selama dua bulan. Entah pekerjaan apa yang Winwin jalani sampai mengambil cuti dua hari aja dia tidak bisa, Chaeyeon hanya memaklumi. Toh kehidupan Winwin bukan tentang dirinya saja kan?
"Makanmu teratur?"
"Seharusnya aku yang bertanya demikian. Kau gak melewatkan obatmu kan? Selalu makan tiga kali sehari kan?"
"Bagaimana aku bisa lupa makan kalau hampir setiap jam kamu selalu bertanya aku udah makan atau belum."
"Kamu pasti kecewa ya?"
Meski Winwin tak bisa melihat, namun Chaeyeon tetap menggeleng. "Sedikit? Lagi pula aku gak bisa maksa kamu untuk datang kan walaupun merengek?"
"Kamu benar-benar kangen sama aku?"
"Menurutmu gimana? Apa kurang jelas aku mohon-mohon supaya kamu datang?"
"Emangnya kenapa sih? Kayaknya kamu antusias banget minta aku pulang?"
"Ya gak kenapa-kenapa. Habisnya kan kemarin-kemarin aku sama kamu terus sebelum akhirnya kamu balik ke Seoul. Jadi.. agak sedikit kesepian gitu, rumah jadi kosong banget pas malam."
"Kalau aku bilang, aku ada disini gimana?"
"Disini mana maksudnya? Seoul? Gangnam?"
"Di Jeolla. Tepat dibelakangmu."
Ia refleks membalikan tubuh. Namun tak ada siapa-siapa disana. "Bohong! Aku lagi gak mood bercanda tahu!"
"Lho? Aku juga gak bercanda. Coba balik badan sekali lagi."
Dengan bodohnya, Chaeyeon mengikuti perintah Winwin. Dan untuk yang kedua kali, hanya angin yang menyapa. Tak ada tanda-tanda lelaki itu datang. "Ku tutup teleponnya."
"Katanya kau merindukanku?"
"Astaga!"
Tubuhnya langsung mundur kebelakang dan menarik nafas. Bagaimana bisa Winwin ada dihadapannya saat ini?!
Winwin mengaduh saat tangannya menjadi sasaran empuk Chaeyeon untuk ia pukul. "Udah kayak hantu tahu gak?!"
"Surprise!"
"Gak lucu!" Dirinya merajuk sambil memanyunkan bibir dan bersedekap dada.
"Yakin masih mau marah? Aku bawa makanan kesukaan kamu tahu."
"Gimana kalau kita duduk dikursi yang ada disana?" Siapa yang bisa menolak jamppong dan kimbab?
Winwin tertawa dan menggenggam tangan Chaeyeon. Keduanya menduduki kursi panjang yang kosong.
"Apa kabar?"
"Freak banget tahu! Males ah."
"Maaf-maaf. Aku tahu kamu kesal kan pasti?"
"Bilangnya sok-sokan sibuk, ternyata datang juga."
"Tapi aku benar sibuk lho! Kemarin cabang perusahaan yang ada di Busan hampir bangkrut, makanya aku lagi berusaha stabilisasi lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom's Struggle [END]
Fanfiction"Apakah ada secercah harapan untukku, Jeno dan Minjeong hidup bahagia?" Jaehyun ft. Chaeyeon