56| Ending

347 41 19
                                    

Semenjak kepergian Winwin hari itu, hidup Chaeyeon selalu terasa hampa. Ketika tertidur, setiap tengah malam ia selalu terbangun dan berhalusinasi bahwa lelaki itu menemaninya berbaring di kasur dan bahkan memeluk pinggangnya sambil bergumam 'jangan menangis' yang justru membuat Chaeyeon meluruhkan air matanya.

Semua terasa nyata. Namun sayang ketika lengannya hendak menyentuh wajah Winwin, tiba-tiba lelaki itu menghilang. Menyisakan ia yang menangis keras dalam kesendirian.

Bahkan sekarang, Chaeyeon tak peduli pada perintah dokter yang menyuruhnya untuk segera mengikuti prosedur kemoterapi. Ia ingin berada di rumah ini selamanya karena banyak kenangan yang Chaeyeon dan Winwin ciptakan.

"Kau meminum obat tidur lagi?"

Ia menengadah ketika suara bariton lelaki tiba-tiba terdengar memenuhi ruangan ini. "Winwin?"

Lelaki itu memanyunkan bibir. "Aku menyuruhmu untuk melupakan aku supaya kamu gak perlu lagi menangisiku."

"Gimana aku bisa lupain kamu kalau selama ini kamu selalu datang, huh?"

"Jangan merindukanku. Kau juga gak boleh melewatkan obatmu."

"Aku membuangnya."

"Chaey, kalau kamu kayak gini aku juga ikutan sedih."

"Kalau gitu bawa aku ikut bersamamu! Aku gak mau disini."

"Akan ada saatnya. Kau tunggu saja."

Setelah menelan obatnya, Chaeyeon mendengus. "Aku selalu menunggu kapan waktunya akan tiba, tapi kenapa lama banget sih?"

"Tuhan belum menginginkanmu karena kamu terlalu nakal. Kamu gak pernah mau nurut apa kata dokter, dan sekarang kamu malah masih disini padahal seharusnya kau mengikuti kemoterapi."

"Aku gak mau." Chaeyeon menggeleng keras. "Kalau aku kemo, pasti kita akan semakin lama ketemunya."

"Chaeyeon.."

"Win, biarin aku yang menjemput ajal ku ya? Kamu jangan khawatir, aku pasti akan cepat menyusulmu." Chaeyeon hendak meraih kedua lengan Winwin namun tidak jadi karena takut lelaki itu menghilang lagi. "Aku gak akan nyentuh kamu karena aku takut kamu pergi."

"Chaeyeon, kau lagi ngapain?"

Ia yang terkejut langsung menoleh pada sumber suara. "Jaehyun.." dan sayangnya saat kembali menghadap pada Winwin, lelaki itu menghilang.

"Chaey-"

"Winwin.." Chaeyeon menangis tersedu-sedu.

Terasa sangat menyakitkan saat tahu bahwa barusan ia hanya berhalusinasi. Tidak ada Winwin disini, dirinya yang terlalu berharap bisa bertemu dengan sang lelaki yang sayangnya mereka tidak akan pernah bisa bertemu lagi, kecuali Chaeyeon memang harus menyusul lelaki itu.

Jaehyun pun duduk disamping Chaeyeon dan memeluk wanita rapuh itu serta mengusap punggungnya perlahan. "Enggak apa-apa, kamu boleh nangis. Jangan ditahan karena itu cuma nyiksa diri kamu sendiri."

"Selama ini kehidupan aku selalu bergantung sama Winwin. Aku gak bisa hidup tanpa dia."

"Aku tahu perasaan kamu dan aku paham. Tapi apa gak bisa kamu ngerelain dia pergi dengan tenang? Winwin juga pasti sedih ngelihat kamu kayak gini."

"Kamu gak ngerti Jae, karena kamu gak pernah menghargai seseorang dengan tulus."

"Maaf."

"Dari dulu cuma Winwin yang percaya sama aku. Dia yang selalu mendukung semua keputusan aku dan hadir saat aku butuh membutuhkan sandaran."

Mom's Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang