Chaeyeon masuk ke dalam ruangan Temu dokter dengan cara mengendap-endap agar bisa bertemu dengan Mark Lee. Seperti yang sudah diketahui, tidak ada seseorang yang diperbolehkan masuk selain dokter. Dan sayangnya Chaeyeon tak bisa menggunakan identitas ataupun gelar nya lagi kalau tidak ingin di penjara kembali.
"Mark!"
Lelaki berkacamata itu langsung menengok dan melambaikan tangan. Mark segera menghampiri Chaeyeon yang tengah berdiri di dekat pintu masuk.
Ngomong-ngomong tidak ada siapapun disini kecuali Mark dan Kun. Chaeyeon bersyukur Dejun sedang bertugas hingga ia tidak perlu ketakutan akan dilaporkan, karena Xiao Dejun walaupun statusnya 'lelaki', namun tingkah seperti perempuan yang apa-apa selalu mengadu.
Dua hari telah terlewati sejak Chaeyeon tahu bahwa Jeno harus segera mendapatkan donor ginjal. Sepanjang malam ia terus berpikir dan akhirnya hanya ide ini lah yang muncul dalam otaknya.
Mendonorkan ginjal.
Tadi pagi ia mendapatkan pesan dari perawat Lee bahwa Eunwoo sedang pergi keluar kota selama seminggu untuk menghadiri seminar perwakilan Rumah sakit ini. Karena seperti biasa, direktur harus turun tangan dalam pertemuan para petinggi itu.
"Kakak ngapain disini?"
"Kak Qian tidur kan?"
Mark menengok kebelakang untuk memastikan. "Hm. Kayaknya dia capek banget. Banyak pasien hari ini, jadi dia baru bisa istirahat."
"Kita bicara di luar bisa? Kamu luang kan?"
"Boleh, mau ngobrol dimana?"
"Ruangan mu aja gimana? Tadi aku sempat kesana tapi kamu gak ada."
"Oke. Ayo!"
Mark dan Chaeyeon pun keluar dari ruangan tersebut. Mereka berjalan beriringan menuju bilik kerja milik lelaki itu yang ia rasa tempatnya lebih aman untuk mengobrol serius.
"Gimana kabarnya kak?"
"Aku baik. Kamu gimana?"
"Baik juga kok."
"Kabar Yeri gimana? Sejak aku datang kesini dua hari yang lalu, aku gak lihat dia sama sekali."
"Aah aku lupa ngasih tahu kakak." Lelaki bersnelli itu menunjukkan jari-jari tangannya. "Aku udah menikah seminggu yang lalu."
"Tapi kamu masih disini. Apa Yeri yang pindah?"
"Lebih tepatnya dia gak kerja lagi kak. Aku gak ngebolehin dia kerja. Untungnya Yeri nurut."
"Kenapa? Padahal aku aja mau banget loh kerja lagi. Jadi pengangguran itu ternyata gak enak."
"Karena aku gak mau dia kecapekan. Apalagi kalau nanti dia hamil, pasti repot."
"Tapi kan bisa cuti bersalin?"
"Iya sih. Ya cuma dia kelihatan nya juga biasa aja dan gak melawan, jadi kita sepakat." Mark membuka pintu ruangannya. "Maaf ya waktu itu gak datang nengok kak Chaey. Aku sibuk banget untuk persiapan pernikahan."
"Gak apa-apa. Lagian acara mu lebih penting." Chaeyeon pun duduk di kursi. "Oh iya, hari ini kamu bisa bantu aku gak?"
"Bantu? Tentang apa?"
"Aku mau donor ginjal ku untuk Jeno."
"Apa? Donor Ginjal?"
"Hm. Tapi belum di periksa sih apa ginjal ku masih bagus untuk transplantasi atau enggak."
"Kenapa kakak gak mencari pendonor ginjal aja untuk Jeno?"
"Eunwoo bilang, Jeno harus secepatnya ditangani. Rumah sakit pusat juga lagi kehabisan stok organ dalam, jadi aku gak bisa menunggu lebih lama lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom's Struggle [END]
Fanfiction"Apakah ada secercah harapan untukku, Jeno dan Minjeong hidup bahagia?" Jaehyun ft. Chaeyeon