34| Semua karena kebohongan

130 37 5
                                    

"Sayaaaang aku pulaaang!" Winwin berteriak ketika selesai mengetikkan sandi unitnya.

"Aku di dapuur!!"

Ia pun berjalan melesat kesana seraya membawa beberapa paper bag hasil dari permintaan Eunseo yang menitip keperluannya untuk pemotretan besok.

Ketika menemukan keberadaan wanitanya, Winwin langsung memeluk Eunseo dari belakang hingga membuat gadis itu terkejut.

"Eih? Tumben meluk-meluk?"

"Gak apa-apa. Cuma lagi kangen aja."

"Pasti ada masalah ya?"

"Enggak sayang."

"Atau kamu capek habis belanja? Mau apa? Aku hari ini cuma masak bulgogi dan telur gulung. Kalau kurang bisa order ke restoran langganan kita."

"Emangnya harus ada alasan untuk meluk kamu?"

"Ya.. enggak juga sih, hehe."

Eunseo membalikkan tubuhnya dan menghadap kearah Winwin seutuhnya. "Kita makan ya? Kamu pasti lapar."

"Eunseo-ya.."

"Hng?"

"Ayo menikah!"

"Tiba-tiba?" Ia memeriksa dahi calon suaminya dengan punggung tangan. "Gak panas."

"Aku serius sayaaaang. Ayo menikah!"

"Ini aneh! Apa kepala kamu terbentur sesuatu? Ada yang sakit?" Tanyanya cemas.

Winwin merajuk. Dia melepaskan pelukannya dan membalikkan badan. "Kamu tuh yang aneh! Kemarin-kemarin minta cepet dinikahin. Sekarang aku ajak malah dibilang sakit."

"Ya kan tiba-tiba banget. Apa kamu gak ngebucin Chaeyeon lagi?"

"Kan udah aku bilang, Chaeyeon itu sekarang adik aku."

"Tapi adik kamu Renjun."

"Ck, tahu ah!"

Eunseo tertawa melihat tingkah laku Winwin yang sudah seperti anak kecil tak dibelikan ice cream. "Maaf-maaf. Kamu tuh jangan ngambek, aku kan cuma bercanda."

"Jadi gimana?"

"Oke. Kita menikah secepatnya."

"Bulan depan gimana?"

"Jangan. Aku ada tawaran syuting ke Beijing dan membutuhkan waktu beberapa Minggu disana."

"Kenapa lama banget? Emangnya gak bisa di Korea aja? Kenapa harus jauh-jauh ke Beijing?"

"Ya karena.. latar tempatnya emang udah ditentukan."

"Nanti aku gimana?"

"Dirumah lah. Kamu kan kerja."

"Terus yang masak dan nemenin aku disini siapa?"

"Manja deh. Biasanya juga sendiri."

"Bisa gak sih kamu gak usah kerja aja Seo?"

"Lho? Kita kan udah pernah bahas hal ini sebelumnya?" Eunseo memegang kedua bahu Winwin. "Kamu udah janji gak akan ngelarang aku untuk kerja kecuali pas aku udah punya anak nanti. Ingat kan?"

"Tapi.."

"Udah ayo makan dulu."

Lelaki itu hanya mengangguk pasrah dan akhirnya menduduki kursi meja pantry yang sudah tersaji beberapa menu makanan.

"Kamu masak sup juga?"

"Aah yang ini? Mama mu yang bawa tadi."

"Tumben gak nginep? Gak ngabarin aku pula."

Mom's Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang