Jessica tersenyum sejak tadi pagi ketika mendapat kabar dari orang suruhannya tentang pengecekkan obat yang terjatuh waktu itu. Sekarang tak ada tameng lagi untuk wanita itu. Sekali saja Chaeyeon melawan, kehidupan mantan menantunya tersebut akan hancur dalam satu kepalan.
Bagaimana tidak? Sekarang Jessica tahu kelemahan Chaeyeon. Ia bisa saja memberi tahu polisi tentang penyalahgunaan kekuasaan dan sabotase dokumen yang dilakukan oleh wanita itu.
"Ma?"
"Iya sayang?"
"Mama kenapa sih dari tadi senyum terus? Katanya ada yang mau mama bicarain sama Miyeon?"
"Aah itu.." Ia memajukan tubuhnya dan berbisik, "Mama sekarang tahu, apa kelemahan Chaeyeon."
"Kelemahan Chaeyeon?"
"Kamu mau menghancurkan wanita itu kan?"
"Miyeon memang cemburu sama dia, tapi untuk menghancurkan.. Miyeon rasa itu terlalu berlebihan."
"Berlebihan apanya? Kau itu kalau berbuat jahat jangan tanggung-tanggung! Jujur, selama ini ketakutan mu adalah Chaeyeon, bukan? Kau takut dia berhasil menarik hati Jaehyun kembali hingga akhirnya kau mendapatkan penderitaan karena ditinggalkan oleh anakku, benar?"
"Ma.."
"Chaeyeon itu menderita Kanker darah dan kemungkinan hidupnya gak lama lagi."
"A-apa?"
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan sekarang?"
"Enggak mungkin mama nyuruh aku untuk membunuhnya kan?"
"Mama gak minta kamu untuk bermain kotor, Miyeon-ah."
"Lalu?"
"Buat Chaeyeon menderita sebelum ajal menjemputnya."
"Ma! Itu sama aja menyakitinya secara perlahan!"
"Jadi kamu mau mengalah dari Chaeyeon? Kamu mau pada akhirnya mengalami apa yang wanita itu rasakan?"
"Tapi untuk melakukannya.. Miyeon rasa, Miyeon gak bisa."
"Menjadi single parent itu bukanlah hal yang mudah! Kalau ujung-ujungnya kau menjadi orang tua tunggal, untuk apa menikahi anakku?"
"Kita akan dicap sebagai pembunuh ma."
"Anak mu beberapa Minggu lagi akan lahir, Miyeon. Jaehyun mungkin akan menceraikanmu setelah bayi itu hadir karena aku yakin hatinya masih berpihak pada Chaeyeon!"
"Kita ini perempuan. Apa mama gak bisa ngerasa bersimpati sama sekali? Dia itu sakit keras dan waktunya gak akan lama lagi. Kenapa mama malah mau mempersulit hidupnya?"
"Jangan jadi perempuan yang munafik!"
"Mama boleh memperdaya Miyeon, tapi mama gak bisa maksa Miyeon untuk mengikuti semua perintah mama."
"Saya mertua kamu!"
"Cukup sesi obrolannya ma. Semakin lama pemikiran mama semakin melenceng. Bukan lagi tentang bagaimana cara memisahkan Jaehyun dengan Chaeyeon, tapi mama juga berusaha untuk menghabisi wanita itu."
"Miyeon! Hei! Mama belum selesai bicara!" Jessica mendecak ketika Miyeon dengan tidak sopan nya malah pergi meninggalkannya sendirian didalam kafe.
Salahnya dimana memang? Padahal ide yang ia tuangkan barusan sangat brilian! Bagaimana bisa wanita itu masih bersikap baik pada rivalnya sendiri?
Kalau Jessica berada di posisi Miyeon, sudah ia laporkan Chaeyeon pada pihak kepolisian agar ditangkap lalu dipenjara disisa waktu yang wanita itu punya. Bukankah dengan begitu, tak akan lagi ada kata 'rujuk'?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom's Struggle [END]
Fanfiction"Apakah ada secercah harapan untukku, Jeno dan Minjeong hidup bahagia?" Jaehyun ft. Chaeyeon