"Perasaanmu baik-baik aja?"
Chaeyeon menoleh kesamping dan hal yang dilihatnya adalah wajah cemas Winwin. Terlihat bagaimana lelaki itu sangat khawatir tentang pertemuan antara ia dan Jaehyun tadi yang sebenarnya bukanlah hal yang besar untuk ditakutkan.
"Hm."
"Apanya yang Hem?"
"Kenapa kau sibuk sekali dengan urusanku?"
"Aku tahu perasaanmu gak baik-baik aja."
"Jangan mencoba menerka-nerka, Winwin-ah."
"Lelaki seperti Jaehyun itu gak perlu kamu tangisi."
"Aku bahkan gak menangis."
"Untuk sekarang kau gak menangis, tapi nanti? Ketika kedua anakmu tertidur, kau pasti akan merenung sendiri ditengah malam lalu tanpa sadar begadang sampai subuh tiba."
"Kau mengenalku dengan sangat baik."
"Tentu saja."
"Tolong antar aku dan anak-anak pulang aja."
"Aku mau makan sama kamu dan kedua anakmu."
"Ralat, Eunseo yang benar." Chaeyeon berkata lugas.
"Aah, aku melupakan tunangan ku sendiri." Winwin menepuk kening, berpura-pura lupa yang padahal Chaeyeon tahu bahwa barusan lelaki itu membual.
"Kalau kamu mau makan sama Eunseo, gak apa-apa. Turunkan aku di halte aja, nanti kami pulang naik bus."
"Gak mau."
"Terus gimana?"
"Apa kamu tega ngebiarin Jeno dan Minjeong terbangun?"
Chaeyeon refleks menoleh ke belakang yang dimana terdapat putra-putrinya sedang tertidur pulas. Mungkin kedua anaknya kelelahan karena aktivitas sekolah sedari tadi pagi.
"Mending kita makan dulu, gimana?"
"Itu mah maunya kamu, Win."
Lelaki itu nampak terkekeh hingga tulang pipinya terlihat. Benar-benar menggemaskan menurut Chaeyeon. "Emang."
"Yaudah okay."
Setelah mendapat persetujuan dari pihak perempuan, si pemuda pun membelokkan setir menuju tempat dimana tunangannya melakukan photoshoot majalah hari ini.
"Kenapa kamu mau jadi dokter, Chaey?"
"Karena aku ingin menyembuhkan orang-orang.."
Dan diriku sendiri— ujarnya dalam hati.
"Tapi jelas banget dari dulu kamu selalu mau jadi jaksa."
"Itu cita-cita waktu aku kecil. Sekarang udah enggak."
"Pilihanmu bagus Chaey."
Seakan tersadar akan sesuatu, Chaeyeon segera memfokuskan diri pada Winwin. "Kau tahu dari mana dulu aku mau jadi Jaksa?"
"Cuma menebak."
"Dulu waktu ibu panti nanya, aku mau jadi apa. Aku jawab ingin menjadi jaksa karena suami beliau bekerja sebagai Jaksa. Gak ada yang tahu itu, kecuali kau memang.."
"Jangan menerka-nerka, Chaeyeon."
Bibir Chaeyeon mendecak. "Kau mencuri kata-kataku."
"Tapi sampai sekarang aku gak bisa mencuri posisi Jaehyun di hatimu."
"Ngomong-ngomong," Chaeyeon berdeham. "Ada dokter baru di rumah sakit ku."
"Siapa?"
"Cha Eunwoo. Aku rasa, aku pernah melihat orang itu sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mom's Struggle [END]
Fiksi Penggemar"Apakah ada secercah harapan untukku, Jeno dan Minjeong hidup bahagia?" Jaehyun ft. Chaeyeon