47| Berjuang

150 42 3
                                    

Chaeyeon terbangun disebuah tempat yang indah. Sebuah bukit yang terdapat taman serta air terjun dan lembah. Sangat cantik sampai-sampai ia tak berkedip sama sekali. Bahkan ia tidak sadar bahwa ada seorang wanita dan pria yang menatapnya dengan senyum merekah.

"Halo?"

Ia menoleh dan tersenyum sambil merundukkan badan. "Hai nyonya dan tuan."

"Kamu sudah sebesar ini sayang. Bunda ikut senang melihat kau sukses dan berhasil tumbuh dengan baik."

"Bunda?" Chaeyeon berjalan mendekat. "Maksudnya, nyonya dan tuan ini orang tuaku?"

"Benar, Chaeyeon. Kami orang tuamu." Balas si pria paruh baya tersebut.

Ia memeluk ayah dan bundanya kemudian menangis haru."Chaeyeon gak percaya bisa melihat ayah dan bunda disini."

"Bunda juga senang. Tapi, sayang.. kamu harus kembali."

"Kembali? Kemana Bun?"

"Dunia asalmu. Kamu hanya singgah sebentar disini untuk beristirahat, dan sekarang sudah waktunya kamu untuk pulang."

"Bukankah disini lebih nyaman? Chaey mau tinggal sama ayah dan bunda."

"Gak bisa sayang. Tunggu sebentar lagi dan kita bisa bersama-sama selamanya, bagaimana?"

"Tapi kapan Bun? Chaeyeon kan dari kecil tinggal di panti. Belum pernah merasakan hidup bersama orang tua kandung. Selama ini yang merawat Chaeyeon hanya bunda panti."

"Akan ada saatnya dan bukan hari ini. Jadi sekarang, kamu harus bangun. Temui kedua anakmu dan katakan selamat tinggal saat kau ingin kembali kesini."

"Bunda.. anak-anak punya Jaehyun untuk mereka andalkan sementara Chaey? Bunda dan ayah pergi sejak Chaeyeon kecil."

"Maafkan kami. Seharusnya kau gak perlu merasakan kerasnya dunia, sayang." Ucap lelaki yang Chaeyeon ketahui adalah ayahnya. Pria tampan dan gagah dengan pakaian putihnya yang rapih.

"Gak apa-apa ayah. Dengan begini, Chaeyeon bisa bersikap dewasa dan berpikir kritis."

"Bunda mau kamu lebih berusaha lagi. Buktikan pada Jaehyun kalau apa yang dia pikirkan tentangmu itu sama sekali gak benar. Kamu gak salah Chaey, dan kamu berhak memprotes bahwa selama ini praduganya salah."

"Apa Chaeyeon bisa? Maksudnya, setelah pandangan Jaehyun pada Chaeyeon menjadi buruk, apa bisa dia percaya lagi sama Chaeyeon?"

"Kamu bisa sayang. Bunda yakin kamu berhasil membuatnya kembali padamu."

"Chaeyeon gak berharap begitu, Bun. Kalaupun dia nanti baik lagi, Chaey gak mau merusak rumah tangganya."

"Jung Chaeyeon.."

"Bunda harus paham kenapa Chaeyeon berkorban selama ini untuk mereka. Chaey gak mau Jaehyun menderita saat Chaey pergi, Bun. Mereka harus bahagia."

"Maafin bunda nak. Kalau aja kamu gak menuruni penyakit kanker darah bunda, kalian pasti bisa bersama selamanya."

"Ini bukan kesalahan bunda. Takdir itu Tuhan yang menentukan. Kita gak bisa milih sesuai kemauan kita, Bun. Meski Chaey gak punya penyakit pun, semua orang pasti akan meninggal juga. Cuma menunggu waktunya aja."

"Bunda bangga sama kamu. Bertahan sampai akhir ya sayang? Kita bertemu lagi disini, oke?"

Chaeyeon memeluk ayah dan bundanya sekali lagi, sebelum sebuah sinar matahari akhirnya menyilaukan pandangan hingga Chaeyeon mau tidak mau membuka matanya dan mengerjap-ngerjap sebentar.

"Chaeyeon!"

Ketika netranya sudah berhasil mendapatkan fokus, ia melihat wajah Winwin yang panik sembari tangan lelaki itu menggenggam miliknya dengan erat.

Mom's Struggle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang