[53]

596 47 11
                                    

Pernak-pernik khas hiasan pernikahan mengitari gedung mewah itu, bunga-bunga tampak segar tertata rapi di sekitar ruangan.

Hari sudah menjelang pagi, sayup-sayup terdengar suara angin di luar sana. Tampaknya, langit hari ini pun mengerti.

Dua insan yang telah melewati begitu banyak rintangan dalam hubungan selama bertahun-tahun, akhirnya akan segera terikat oleh suatu ikatan suci nan abadi.

Pernikahan Grana dan Leon sudah di depan mata, gadis berusia 23 tahun dari habis subuh sudah didandani.

Bulu mata palsu dan ombre lips yang menawan, menambah kesan kecantikannya. Memang Risma tak salah memilih MUA untuk pernikahan anaknya, karena ia memang tak akan salah memilih.

"Cantik," puji seorang mama dari Grana, melihat bayangan anaknya di depan cermin.

Gaun putih dengan hiasan pernak-pernik kaca dan mutiara, sepatu putih yang indah di kakinya. Gadis ini begitu cantik, lebih cantik dari biasanya.

"Wahhhhh, kakak cantik banget. Pengen nikah juga," puji Gabriel sumringah. Matanya berbinar menatap lekat kakaknya yang masih sibuk didandani oleh ibu MUA.

Grana membalasnya dengan tersenyum simpul, perlahan menoleh sedikit pada sang adik.

"Suruh Gerry buat cepet-cepet halalin kamulah, jangan cuma pengen. Ntar direbut orang lain loh," cetus Grana, menakut-nakuti adiknya.

Raut wajah Gabriel tampak berfikir, lalu mengangguk cepat dan nyengir pada Grana.

"Waduh, iya juga sih. Tapi, gak bakalan lah Gerry mau sama orang lain. Secara kan, aku the best girlfriend ahahah." Dengan pedenya, Gabriel memuji dirinya sendiri.

"Alah ntar tiba-tiba beneran, malahan nangis haha," ledek Grana sambil tertawa.

"Enggak, doanya jelek banget sih!" cibir Gabriel, manyun.

"Sudah-sudah, sekarang Grana saatnya keluar. Pengantin pria sebentar lagi sudah ijab," sela Risma datang dari belakang mereka.

Ibu dari dua anak itu terlihat anggun mengenakan kebaya modern berwarna silver motif kupu-kupu, dibalut dengan tata rambutnya yang rapi.

"Sudah siap, Bu." ujar Ibu MUA yang telah menyelesaikan tugasnya merias Grana secantik mungkin.

Ah, Grana menatap pantulan wajahnya sekali lagi di cermin depannya. Tidak menyangka sekali, bahwa gadis yang hidup malang dari kecil sepertinya sebentar lagi akan menjadi seorang istri dari Leon.

Rasanya ingin menangis haru, Grana benar-benar tidak menyangka semua ini terjadi. Bayangan di masa remajanya dipenuhi dengan kegelapan, remang dan luka sayatan.

"Terimakasih, Tuhan." Grana mengucapkan itu sangat tulus, diiringi setetes air mata bahagia yang kemudian ia usap perlahan dari pelapuk matanya.

***

"Saya terima, nikah dan kawinnya, Michelle Granata Adisty Binti Hadinata,  dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAHHHH!!!!"

Leon terdengar sangat tegas mengucapkan Ijab Kabul, diiringi tangis haru dari tamu dan anggota keluarga yang hadir di sana.

Ucapan 'Sah yang sangat semangat itu semakin mengharukan ruangan ini.

Hari ini, 11 November 2022. Sepasang kekasih sudah sah menjadi pasutri, Grana yang berada di samping suaminya, dan Leon yang siap mengecup keningnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Bad Girl [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang