Cerita ini hanya fiksi dan imajinasi sang penulis semata. Bila ada kesamaan nama, tempat, dan sepenggal cerita yang serupa, itu adalah sebuah kebetulan dan tidak ada unsur kesengajaan.
Jangan lupa follow dan mampir ke instagramnya lynn yaa, @lyncanee, @moonlaey
At last, terima kasih telah stay membaca cerita lynn ini.
***
KUTENGAH asyik bermain boneka barbie di ruang tamu. Tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi. Aku pun berteriak memanggil mama untuk minta tolong padanya--lebih tepatnya takut dengan tamu. Tak lama mama pun keluar dari dapur dan segera membuka pintu. Munculah seorang ibu-ibu muda, dengan anak lelakinya yang mungkin usianya serupa denganku. Aku memerhatikannya lamat-lamat.
"Permisi Bu, maaf sekali mengganggu. Kami dari tetangga depan rumah baru pindah sehari yang lalu. Ini ada sekotak kue syukuran dari saya untuk ibu," ucapnya sopan dengan senyum ramah, seraya menyodorkan sebuah kantong plastik.
Mama yang sedikit bingung pun buru-buru tersenyum, lalu menerima kantong itu. "Terima kasih banyak, Bu... Ah, ya silahkan masuk dulu."
Dengan badan yang membungkuk ibu itu mengangguk ramah. "Ayo, Nak, kita masuk."
Mereka pun menuju sofa ruang tamu dan duduk disana. Kulihat anak lelaki itu tampak plonga-plongo melihat sekitarannya. Seperti tengah menikmati...?
Karena penasaran aku pun menghampiri mereka, membuat ketiganya terkejut.
"Haloo, siapa namamu?" sapaku tersenyum lebar seraya megulurkan tangan. Namun dia justru hanya menatapku tanpa ekspresi.
"Ayo, ulurkan tanganmu, Mavi. Diajak kenalan masa diam saja, sih?" ucap ibu itu sedikit menunduk seraya merangkul anaknya.
"Namaku Atela. Namamu siapa?" tanyaku masih mengulurkan tangan. Dengan bisikan ibunya yang tak terdengar, anak itu pun akhirnya mengulurkan tangan--walaupun tampak malu.
"A-aku... Sam."
"HAH!" Aku menjerit kaget, mendelik lebar-lebar dan langsung bangun dari tidur. Seketika jantungku berdetak lebih cepat, sekujur tubuhku basah akibat keringat dingin.
"B-barusan... anak itu muncul... lagi?!" dengan napas yang tersengal aku berusaha mengingat nama anak itu.
Sam...? Siapa Sam?
Aku melirik ke arah jam, sekarang masih pukul 5. Aku pun bergegas meraih handuk dan seragam olahraga. Lalu mandi dalam keadaan basah kuyup akibat keringat. Selesai mandi, aku duduk di bangku rias seraya melihat cermin. Menatap wajahku lamat-lamat. Mungkin dengan sedikit perubahan model rambut, akan sedikit lebih cantik. Mumpung masih ada waktu untuk mengurusnya.
Aku membuat kepangan mungil di samping kanan dan kiri rambut. Lalu menyatukannya di belakang. Hmm, baru sadar kalo aku mirip bidadari...
Tak lama mama memanggilku untuk segera turun. Membuatku tersentak kaget karena jarang-jarang mama mama seperti itu. Aku pun segera menyiapkan ransel, memasukkan beberapa buku dan langsung turun.
"Waah, anak Mama cantik banget!" puji mama seraya mencuci tangan. Aku hanya terkekeh malu, masih tak percaya dia membuatkanku sarapan pagi ini. Buru-buru aku duduk menyiapkan piring.
"Nanti sore ada waktu nggak, Nak?" tanya mama ikut duduk di sebelahku. Aku tambah temangu.
"Hei, sayang," panggilnya lembut, menyadarkanku.
"Eh, iya, Ma?" balasku kaget.
"Oh, ada?"
"Eh, maksudnya nggak ada, Ma." jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atela's Journal [FINISHED]
Teen Fictioncover: pinterest, @linart112 Hidup bersama pasangan, bisa mengggenggam tangannya setiap hari, bukankah semua orang menginginkan ending seperti itu? Selalu menampakkan wajah ceria dengan senyun yang merekah di bibir saat menghabiskan waktu bersama. A...