TING! Tiba-tiba ponselku berbunyi tanda pesan masuk. Aku pun meraihnya dari atas meja.
Helen:
/Mengirim gambarAtelaa, sudah tahu berita ini belom? Beritanya viral banget di daerahku.
Aku pun melihat gambar itu dan hanya setengah terkejut melihatnya. Memang sudah lama kumengetahui berita itu di media sosial.
Atela:
Sudah, kenapa?Helen:
Kejam banget nggak sih tuh cucu. Kasian banget neneknya <emot nangis>Atela:
Disitu belum ada klarifikasi yang jelas dari pihak polisi. Jadi belum tentu cucunya itu si pelaku.Helen:
Bener juga sih. Tapi hati-hati loh, jaman sekarang banyak anak yang sudah berani sama orang tuanya sendiri.Atela:
Iya, sampai ada aksi pembunuhan demi hal yang gak penting <emot sedih>Helen:
By the way, kapan kamu ujian?Atela:
Besok hari Jumat. Kamu sendiri?Helen:
Wih sama dong.
/Mengirim gambarUHUK! UHUK! Aku tersedak kopi saat melihat gambar yang ia kirim. Sebuah foto perempuan cantik nun mulus nun glowing dengan caption "Semangat:3" dibawah. Sempat ternganga melihatnya, benarkah ini Helen?
Helen:
Maaf, kalau kamu gak nyaman. Aku hanya iseng memberimu pap diriku.
/Membatalkan mengirim pesanBuru-buru aku membalasnya.
Atela:
Nggak kok! Jujur aku nyaman-nyaman saja, justru sedikit senang hehe.Helen:
Serius? Kalau gitu aku bisa leluasa mengirimmu pap seperti tadi, haha.Aku terkekeh dalam hati. Tak heran bila dia sangat percaya diri dalam mengirim pap seperti ini, melihat wajahnya yang amat cerah berseri itu. Mungkin bila wajah kami dirating ia akan mendapatkan bintang 4,9 sedangkan aku 1,9. Cukup mengenaskan, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Atela's Journal [FINISHED]
Fiksi Remajacover: pinterest, @linart112 Hidup bersama pasangan, bisa mengggenggam tangannya setiap hari, bukankah semua orang menginginkan ending seperti itu? Selalu menampakkan wajah ceria dengan senyun yang merekah di bibir saat menghabiskan waktu bersama. A...