Kem berdiri mematung, menatap prosesi pemakaman Nagara, di Krayoga, bangunan megah hasil desain Giorgio yang mengagumkan. Sungguh tak disangkanya, bahwa justru Nagara yang mengisi lahan pemakaman itu untuk pertama kalinya.
Baru Kem paham, bahwa agama Hindu Kuno itu beradaptasi dengan budaya wilayah setempat. Ketika Dewawarman yang berasal dari Pallawa, India, wilayahnya menerapkan kremasi untuk jenazah, seperti layaknya upacara Ngaben di Bali, namun hal itu tidak bisa diberlakukan di latar wilayah bertatar Sunda yang menganut adat pemakaman bagi jenazah.
Jenazah Nagara, direndam dengan wewangian, sebelum diberikan pakaian seorang pangeran, lengkap dengan mahkotanya dan dimasukkan dalam peti kayu hitam berbau harum. Lalu dimasukkan ke dalam ruang bawah tanah dari bangunan tersebut.
Terdengar tangisan dari segala penjuru, termasuk Kem yang hatinya seakan runtuh. Hal yang paling menyedihkannya, adalah Nyi Larang menghilang pada masa itu. Entah kemana.
Sejumlah prajurit pengawal istana menyatakan Nyi Larang memerintahkan mereka untuk tidak mengikutinya. Dia hanya pergi dengan 9 dayang-dayangnya, serta 9 prajurit dari Kaputren Nyi Larang. Semuanya memakai kain hijau dan selendang putih di pinggang.
"Apa yang mereka lakukan? Nagara sedang dikubur, tapi mereka malah menghilang!" jerit Kem, putus asa.
Lalu, Patih Jemoga mendekati Permaisuri, mengajaknya duduk di balai utama istana.
"Permaisuri, Nyi Larang sedang menggelar ritual Pen-sucian," kata Patih Jemoga.
"Maksudnya?"
Menurut Patih Jemoga, Nyi Larang sengaja membawa 9 Prajurit, dan 9 Dayang. Sesuai jumlah butir-butir ganitri (tasbih), yakni 108. Atau jika dijabarkan: 1 + 0 + 8 = 9. Jumlah itu penting dalam upaya ritual pen-sucian bumi.
Ditambahkan Jemoga, bahwa Dewa-Dewa (manifestasi Tuhan/ Ida Sanghyang Widhi) menurut arah mata angin juga ada 9, yaitu: Ishwara (timur) Mahesora (tenggara), Brahma (selatan), Rudra (barat-daya), Mahadewa (barat), Sangkara (barat-laut), Wisnu (utara), Sambhu (timur laut) dan Tripurusha (tengah-tengah).
"Angka 9 juga merupakan angka istimewa, dan dimaknai sebagai angka tertinggi," kata Jemoga.
Kem mengernyitkan dahi,"Bukan angka 10?"
Jemoga tersenyum,"Angka 10 itu, sama dengan nol. Pangeran Nagara wafat tepat bulan ke -9 tileming sasih kesanga, waktunya untuk mensucikan bhuwana agung, atau alam semesta."
"Harus dilakukan? Maksud saya dengan pergi ke hutan seperti itu? Anaknya baru mati ini. Pas mau dikubur, dia malah gelar ritual. Tidak bisa menunggu besok, gitu?"
Patih Jemoga menggeleng sedih, air matanya menetes.
"Jika kematian terjadi masa itu, maka semua jenazah yang mati hari itu juga wajib disucikan. Bukan hanya Pangeran. Nyi Larang harus mengumpulkan 9 jenazah pemuda yang seusia dengan Pangeran yang juga meninggal pada hari yang sama untuk cepat disucikan."
"Untuk apa?"
"Agar mereka semua bisa mengawal Pangeran sampai ke dunia baru untuk reinkarnasi. Kesucian mereka diperlukan untuk tidak menyulitkan jalan reinkarnasi Pangeran"
"Apa itu pasti berhasil?"
"Belum tentu."
"Jika tak berhasil mengumpulkan 9 jenazah untuk disucikan, maka Pangeran Nagara akan menjalani reinkarnasi yang menyedihkan. Dia tak akan menjadi seorang Pangeran dalam kehidupan berikutnya. Itulah mengapa Nyi Larang harus melakukan ritual Karembong Bodas tersebut."
"Karembong Bodas?"
"Mereka mengikat kain putih lambang kesucian di pinggang, membagi bagian tubuh dengan batasan ikatan seledang. Artinya mereka berada di antaranya. Pihak yang berupaya mensucikan, tidak ada keberpihakan. Tujuan mereka hanya berjuang agar tugas bisa selesai."
Kem mencoba mengatur nafasnya. Kini dia paham, mengapa Suku Karembong Bodas selalu terlihat menyeret-nyeret mayat. Apakah itu yang mereka lakukan dahulu demi reinkarnasi yang sempurna bagi Nagara?
Tapi Kem yakin, Nyi Larang dan Pasukan 9 itu gagal. Sebab dia bertemu Pangeran Nagara alias Nagara alias Naga terakhir kali, adalah cuma sebagai sopirnya! Beranak satu, si Nina, dan ditinggal selingkuh istrinya pula, si Vina.
Wujud Pangeran Nagara pada kehidupan modern, sungguh memprihatinkan reinkarnasinya. Dia kumal, tidak tampan, jauh dari wujud Pangeran Nagara dari Salaka Nagara yang tampan rupawan.Bahkan Naga kemudian malah mati ditembak si Arsa!
Lalu, berapa jenazah yang sempat disucikan Nyi Larang hari itu hingga membuat Nagara bereinkarnasi sebagai Aa Naga si sopir?
Tiba-tiba, Kem teringat adik-adik Naga yang sering bermain dengan Dudung. Jumlah mereka ada 6 orang!
Jadi, apakah Ritual Karembong Bodas Nyi Larang hanya bisa mensucikan 6 jenazah saja?
Jika itu benar, alangkah sedihnya hati Nyi Larang saat itu. Nagara adalah hidupnya. Jiwanya! Dia tidak terlalu menyayangi Anggada, yang hanya membuatnya terkenang dengan aibnya bersama Turk Mozzaye.
"Cari Nyi Larang, bawa mereka ke istana!"
Patih Jemoga memberi hormat,"Baik, Permaisuri. Tetapi, ada satu hal lagi yang harus saya sampaikan."
"Apa itu?"
"Ketika calon Putera Mahkota yang bakal menggantikan Raja telah wafat, maka disegerakan untuk mencari calon baru sebelum fajar menyingsing."
"Hah?! Apa tidak bisa menunggu besok juga?"
"Raja juga sudah tahu tentang hal ini. Cuma beliau masih berat jika memilih..."
"Anggada?"
"Betul, Permaisuri. Apalagi jika Puteri Siger harus dinikahkan dengan Pangeran Anggada."
Kem menghela nafas, dia melirik Ara yang berada tak jauh dari mereka. Duduk dalam pangkauan Surti, dan tak berhenti bertanya,"Abang Nagala cemana ya Bibi Culti?"
Tak mungkin memaksakan Ara untuk menjadi Raja! Ngomong saja dia masih cadel. Bisa jadi kacau. Lagi pula, ini bukan masa mereka. Ini masa silam!
"Tak ada pilihan lain. Terpaksa Anggada yang harus diangkat jadi Putera Mahkota," teriak Raja, ketika memasuki ruangan,"Tapi dia harus menikahi salah satu, dari 2 puteri kita. Aku memutuskan, Anggada harus menikahi Cahaya!"
Kem tersentak, darahnya seakan berhenti mengalir.
"Ca-cahaya?!"
(Bersambung).
KAMU SEDANG MEMBACA
Suku yang Hilang
Mystery / ThrillerKemuning berusaha fokus menulis cerita untuk novel barunya agar kembali bestseller hingga difilmkan. Dia kemudian tertarik mengungkap fakta sejarah, tentang Suku Selendang Putih Gunung Salak, Bogor. Konon, suku ini sering menunjukkan jejak di sepan...