berawal dari penasaran bisa jadi perasaan. Jadi kalau gamau terlibat perasaan mending gausah penasaran.
happy reading
Setelah Kejadian tak terduga tadi, mereka meluncur ke kantin untuk mengisi perutnya. Mereka duduk di bangku yang jauh dari meja EGF agar tidak terjadi keributan seperti tadi.
" Kalian pesen apa? biar gue sama Lea yang pesen " tanya Tasya.
" Batagor sama Lemon tea nya aja, dont forget es batunya yang banyak " jawab Salisa. Salisa ini emang pecinta es batu, katanya kalo makan es batu hati jadi adem adem gimana gitu.
Dania dan Firly kompak mengangguk, " samain aja " ucap Dania dan Firly berbarengan. " Tapi es batu gue biasa aja, jangan banyak bgt " lanjut Firly di angguki Dania.
Tasya hanya mengangguk dan memberikan acungan jempol lalu menarik Lea. Mereka berjalan menuju stand makanan dan minuman. Lea memesan makanan di stand '
'batagor' dan Tasya memesan minuman di stand 'minuman segar'." punten ibu, batagornya 5 porsi pedes semua ya " ujar Lea.
Lea tuh emang bisa bahasa sunda, Cuma kadang suka kelibet terus lupaa gitu. Kebetulan di stand batagor ada tulisannya,'BatagorBuCin Asli Bandung' jadilah dia ngomong sunda.
bu cini atau yang biasa dipanggil BuCin mengacungkan jempolnya. " Siap atuh neng, sakedap heula nya,neng geulis! " ucap Bucin. Lea menganggukan kepalanya, "Muhun bu "
( tunggu sebentar dulu ya,cantik ) ( Iya ibu )
Lea menunggu pesanannya, memang stand batagor lumayan ramai. Saat menunggu, Lea dikejutkan dengan kedatangan Ares bersama Vego.
Entahlah kenapa Ares memesan makanan sendiri, Padahal bisa menyuruh orang lain. Lea menundukan kepala nya berusaha menjauhi Ares agar wajahnya tak terlihat. Lea semakin mengumpat dalam hati saat Vego dan Ares tak henti hentinya membicarakan soal Dirinya.
" Lihat aja nanti tanggal mainnya " suara bariton itu membuat Lea menegang. Lea terus melamun memikirkan perkataan Ares. Ya! yang bicara itu adalah Ares. Hingga suatu suara membuatnya kembali tersadar.
" iyeu neng, kamu teh murid anyar nya? " tanya BuCin.
(ini neng, kamu tuh murid baru ya? )
" iya bu, pindahan ti bandung " jawab Lea.
"Pantes we atuh bisa bahasa sunda, Jadi dua puluh lima ribu neng " Kata BuCin membuat Lea bernafas lega. ibunya kalo ngajak ngobrol suka gatau situasi! Batin Lea.
( pantes aja bisa bahasa sunda )
Kalian juga pasti pernah dong ditanya tanyatanya sama penjual makanan di kantin kalian? Kadang risih gitu gak si? Bukan Risih si,kaya takut salah ngomong dan canggung banget kan?
tau aja nih!
" LEA! AYO! " Teriak Tasya. Lea buru buru memberikan uang kepada BuCin dan pamit pergi.
☆☆☆☆
Saat ini EGF sedang berada di kantin. Kantin sangat ramai karena mereka telat setelah kejadian Ares tadi. Akhirnya mereka memutuskan untuk berbagi tugas. Ini Ares yang nyuruh, sekalian mau tepe tepe katanya. Ares berjalan bersama Vego menuju stand Batagor sesekali mengedipkan murid yang berlalu lalang.
" soal cewek tadi, gimana res? " Tanya Vego. Ares hanya menggeleng pertanda 'gak tau'.
" Kapan? " Tanya Vego Lagi.
" Liat aja nanti tanggal mainnya " ucap Ares menyeringai. Ares mengedarkan pandangannya di stand batagor, hingga tatapan matanya jatuh pada gadis kincir kuda yang sedang melamun sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESKA [END]
Teen Fiction[ follow sebelum baca. Biar apa? Biar berkah dong! ] [ my first story. Jadi maklum kalau ada typo typo ] [ tinggalkan jejak dengan vote and comment ] ---- Kisah ini berawal dari kecerobohan seorang Leana Zeasa Brayatama yang membuat dirinya sendiri...