⚠bagian ini lebih menceritakan IYLY DAN ARTAS. Tapi ada adegan LEAR kok
Ga bosen buat ngingetin kalian, Vote comment sebelum baca!
28. IYAN FIRLY & ARTHAN TASYA.
Pagi hari cerah, ditemani beberapa kicauan burung dan semilir angin. Seorang gadis cantik baru saja menyelesaikan makannya di ruang makan. Seperti biasa, gadis itu hanya sendiri. Kedua orang tuanya berada di rumah bisa dihitung dengan jari, sekitar dua minggu tiga kali.
Gadis itu Firly, Firly Felistya Wiladarma. Firly dengan segera menaruh piringnya di tempat piring kotor dan berlari menuju meja makan. Dilihat ada segelas air dan satu cup obat miliknya.
" capek banget " ucapnya menatap obat tersebut lalu mengambilnya. Dengan sekali tegukan air obat itu langsung masuk melewati tenggorokannya.
Firly berjalan keluar dari rumahnya. Saat tiba di luar, ia melihat sosok yang ia kenali sedang duduk di atas motor. Firly memutar bola matanya malas lalu menghampirinya.
" Lo ngapain pagi pagi udh nongkrong aja disini? " tanya Firly dengan malas.
" mau minta sumbangan lo? " lanjutnya bertanya membuat lawan bicaranya menggaruk tengkuk.
" aku mau jemput kamu, bareng yu? " ajak nya kepada Firly.
Firly mendengus, " gue bareng sopir, mending lo balik deh yan! " ucap Firly menolak Ajakan Iyan. Ya, orang tadi itu Iyan.
" sekali aja? apa ga bisa kita kaya dulu lagi? " tanya Iyan sambil menatap Firly dengan tatapan sendu.
" aku kangen kita yang dulu, kita yang selalu berangkat bareng, kita yang selalu ketawa bareng, jalan-jalan bar-- "
" STOP YAN! STOP! " Teriak Firly memotong ucapan Iyan.
" kita yang dulu udah gak ada, sekarang ada nya lo dan gue. Ga ada kita, INGET YAN INGET! " lanjut Firly sedikit berteriak di akhir dengan mata yang sudah merah menahan air mata.
Iyan mengangguk paham, matanya juga sedikit memerah menahan air mata. " iya, aku pergi sendiri. Kamu jangan nangis, masa kesayangan Iyan nangis. " ucap Iyan dengan senyum manis.
" maaf ya, hati hati berangkat sekolahnya. Bilangin sama supir jangan ngebut, assalamualaikum " lanjut Iyan sambil memakai helmnya dan pergi meninggalkan Firly.
Setelah kepergian Iyan, Air mata Firly yang ditahan, lolos mengalir di pipinya. " waalaikumsalam. Maaf, gue harap lo ngerti nantinya " ucapnya dengan pelan.
----▪▪■■■■▪▪----
Di tampat lain, seorang remaja laki laki tengah duduk di motornya menunggu sang kekasih. Matanya menjelajahi halaman rumah keluarga Adiwarma. Yang ditunggu adalah Anatasya Adiwarma dan yang menunggu adalah sang kekasih, Arthan Mahendra.
Tasya keluar dengan malas ke arah Arthan. " masih capek banget tau! hoaam" ucapnya sedikit menguap.
Arthan mengusap lembut puncak kepala Tasya. " di kelas banyakin istirahat. Jangan bergosip terus " nasihat Arthan kepada Tasya.
" aku ga ngegosip terus tau! " sahutnya tak terima
Arthan terkekeh, " kalo ga ngegosip, terus ngapain? " tanya Arthan
" ngomongin orang, hehehe "
Arthan memutar bola matanya malas, " iya terserah kamu aja. Aku mau sekolah "
" kalo kamu ga sekolah gapapa sih, masuk lagi sana. Nanti di sekolah aku kan bisa tepe tepe " lanjutnya santai sambil tersenyum jahil ke arah Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESKA [END]
Teen Fiction[ follow sebelum baca. Biar apa? Biar berkah dong! ] [ my first story. Jadi maklum kalau ada typo typo ] [ tinggalkan jejak dengan vote and comment ] ---- Kisah ini berawal dari kecerobohan seorang Leana Zeasa Brayatama yang membuat dirinya sendiri...