halooww
gatau mau ngetik apa yang penting saya bawa part terbaru
makasih banyak buat yang setia nunggu up cerita ini!
love you all xixixi!
HAPPY READING!♡
50. BELIEVE ME, PLEASE
Dari arah timur, matahari sudah terbit. Seorang gadis baru saja terbangun di sebuah gudang. Gadis itu adalah Lea. Pandangan Lea mengedar ke seluruh sudut ruangan dengan kepala yang masih sedikit pusing.
Ia merasakan bahwa tangannya tidak terikat seperti kemarin, lalu menunudukkan kepalanya. Ternyata benar, kaki serta tangannya tidak terikat. Dengan terburu buru Lea berdiri dari kursi yang ia duduki.
Lea mulai mencari tas sekolahnya karena harapan terakhirnya adalah Handphone. Kemungkinan besar, handphonenya berada di dalam tas. Setelah menemukan tasnya di sudut ruangan, Lea langsung mencari handphone di dalamnya.
Beruntung, handphone itu ditemukan walaupun dalam keadaan mati. Butuh beberapa detik untuk menyalakan handphonenya, hingga akhirnya menyala. Lebih beruntungnya lagi, ternyata handphone Lea masih memiliki 30% baterai.
" Banyak banget missed call dari ayah " gumam Lea saat melihat pesan masuk dan panggilan tidak terjawab dari Alvino.
Ayah Al❤
onlineMaaf baru dibales, yah
Smlm Lea mau plg tp udh larut, jd nginep di rmh tmnSetelah mengetik pesan itu, Lea langsung mengirim pesannya dan keluar dari aplikasi hijau tersebut. Ia beralih membuka aplikasi ojek online, lalu memesan ojek untuk mengantarkannya ke suatu tempat.
Lea juga baru menyadari kalau pintu gudang untuk keluar tidak dikunci. Dengan cepat Lea langsung keluar dari gudang itu dan berjalan menuju halte terdekat, tempat titik jemput ojek onlinenya.
" Pusing banget, dah! " gerutu Lea dengan tangan yang terus memijat pangkal hidungnya.
Ketika ojek onlinenya sudah tiba, Lea dengan segera menghampiri. Tanpa basa-basi, Lea langsung duduk di kursi penumpang, membuat abang ojek tersentak. " Santuy, Neng! Saya juga ga akan kemana mana! "
" ssttt, udah pak! Mending cepet jalan! " jawab Lea seraya menepuk pelan pundak abang ojek.
" Asiyapp, Neng! Cuzz! "
Selama perjalanan, Lea tak berhenti mengoceh karena abang ojek ini terlalu santai. " Pak! Ayo dong! saya buru-buru, nih! "
" Aih si eneng! Ini teh udah gas full " jawab abang ojek, membuat Lea mendengus. ngebut apanya? Yaalekk! Batin Lea menjerit
" Ngebut atau saya kasih bintang satu? " ancam Lea.
Abang ojek yang mendengar ancaman Lea, langsung menarik gas motornya. " Jangan atuh, Neng! Ini ngebut deh! "
Butuh waktu lima belas menit untuk menempuh perjalanannya. Hingga akhirnya sekarang Lea sudah tiba di sebuah warung kopi atau yang dikenal dengan sebutan 'Wardah'. Lea juga tidak lupa meminta maaf atas ancamannya tadi kepada abang ojek.
Mata Lea mengedar, menyusuri isi warung yang terdapat beberapa remaja laki laki. Dari balik pohon, Lea tidak melihat Ares ataupun inti Eaglefire yang lainnya. Matanya sampai menyipit, meneliti ulang isi wardah. Mungkin mereka di markas utama, pikir Lea.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESKA [END]
Teen Fiction[ follow sebelum baca. Biar apa? Biar berkah dong! ] [ my first story. Jadi maklum kalau ada typo typo ] [ tinggalkan jejak dengan vote and comment ] ---- Kisah ini berawal dari kecerobohan seorang Leana Zeasa Brayatama yang membuat dirinya sendiri...