Haloo readers!
udah siap baca bagian ini?
yuk langsung cuzz aja!
Budayakan vote sebelum membaca yaa!
HAPPY READING !♡
54. DO YOU FORGIVE US?
Setelah keberangkatan Firly dan Dania ke Thailand, Tasya dan Salisa kembali lagi ke markas Eaglefire. kelima inti Eaglefire sedang berada disini, menatap Jaket milik salah satu anggota inti yang baru saja mengundurkan diri.
Semuanya kecewa kepada Iyan yang langsung mengambil keputusan itu. Iyan juga merasa kecewa karena para sahabatnya menuduh orang lain tanpa bukti. Mungkin memang Lea salah karena berbohong perihal ia anggota geng motor. Tapi tidak seharusnya mereka semua seperti itu.
Iyan membela Lea bukan karena Iyan tahu bahwa Lea itu adiknya. Tapi karena Iyan tau mana yang benar dan mana yang salah.
Inyong menatap sedih jaket yang sering dipakai oleh sahabatnya itu. " Dia beneran keluar, Res? Apa dia capek temenan sama gue, ya? " Inyong menatap Ares yang sedari tadi terdiam.
" Kalo dia capek sama sifat gue yang begini, gue bisa ubah, kok. Asalkan jangan keluar dari sini " lanjut Inyong dengan suara yang menahan tangis.
Iyan adalah sosok yang amat sangat menyenangkan bagi Inyong, bagi anggota Eaglefire yang lain. Walaupun baru mengenal Iyan satu tahun lebih, jujur, mereka merasa hidup saat ada Iyan yang bercanda tawa dengan Inyong, dengan yang lain juga.
Sekarang, Iyan berjalan menjauh dari kita, dari Eaglefire. Bagaikan bumi yang tidak tersinari matahari. Dingin, Sunyi, Sepi dan Senyap, Itulah Eaglefire sekarang.
Namun, Kesedihan semuanya tidak berasa apa-apa bagi Skala. Karena ia yang paling benar dan paling netral diantara semuanya. Skala juga tahu apa yang Iyan lakukan adalah keputusan yang benar.
" Minta maaf " ucap Skala ditengah keheningan di markas Eaglefire.
Semuanya menoleh kearah Skala, dan terdiam. " Bakal dimaafin? Gue yakin ga bakal dimaafin " jawab Inyong, menatap satu persatu teman-temannya.
" Lebih baik mencoba dari pada gak sama sekali " sahut Vego tanpa ragu.
" Gue yang paling bersalah disini " gumam Inyong pelan dengan wajahnya yang lesu.
▪▪▪
" Kak Sat! "
" Bang Sat! "
" udah lama gak manggil nama lo, gue jadi bingung mau panggil lo apa, "
" Bang Sat or Kak Sat? "
Satya Zeusa Brayatama atau yang biasa dipanggil Satya memutar bola matanya malas. Semakin kesini, adiknya itu semakin bawel dan menyebalkan. Tapi tak apa, Satya suka itu.
" Kalo Bang Sat, kesannya lo kayak ngatain gue banget " jawab Satya diakhiri dengan kekehan.
" Kan emang itu tujuannya! " sahut Lea dengan cengirannya. " Bercanda, Lho, Ya! "
Satya dengan gemas, mengacak rambut Lea. " Makin nyebelin, ya? "
" peace, Kak! Gue panggil Kak Sat aja, deh! Terus gue panggil Kak Zian itu, Kak Yan. Gimana? " Lea menaikturunkan sebelah alisnya.
" Kayag aja sekalian! Tinggal tambahin 'G' tuh! " sahut Satya dengan gemas.
Fyi, Satya udah tau kalau Zian ada dirumah. Walaupun sebenarnya yang dirumah hanya Zian kw--palsu--- katena Satya belum ketemu, jadi dia percaya. Lea juga belum menceritakan semua kebenarannya karena satu tujuan yaitu ingin memberikan pelajaran kepada Rizki atau Zian kw. Satya juga belum cerita penyebab dia kecelakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESKA [END]
Ficção Adolescente[ follow sebelum baca. Biar apa? Biar berkah dong! ] [ my first story. Jadi maklum kalau ada typo typo ] [ tinggalkan jejak dengan vote and comment ] ---- Kisah ini berawal dari kecerobohan seorang Leana Zeasa Brayatama yang membuat dirinya sendiri...