⚠Part 34+lagu 'khifnu - katakan saja ' ah mantap
⚠typo bertebaran
happy reading!
34. PENSI SMA DIRGANTARA.
Sebuah panggung megah berdiri kokoh tepat di lapangan sebuah Sekolah Menengah Atas. Dimana lagi,kalau bukan di SMA Dirgantara. Beberapa murid berdatangan dengan outfit masing masing. Ada yang memakai dress, blouse, bahkan kemeja.
Tak hanya murid dari SMA Dirgantara. Ada murid dari SMA Galaksy, SMA Bina Bangsa, SMA Merdeka, dan beberapa SMA terkenal di DKI Jakarta. Untuk akses masuk, setiap murid akan di ambil gambar dengan memegang KTP ataupun Kartu Pelajar. Aneh memang. Namun itu untuk keamanan dan ketertiban acara pensi tahun ini, di SMA Dirgantara.
Tasya dan keempat sahabatnya, termasuk Lea, baru saja memasuki parkiran. Mereka berjalan masuk, melewati barisan yang sedang antri di foto untuk masuk. Kebetulan, peraturannya, untuk pengisi acara boleh langsung masuk. Untuk yang mengaku pengisi acara? mereka akan di kenakan sanksi atau di laporkan kepada sekolah mereka masing masing.
" Itu ngantri sembako kali, ya? " celetuk Dania membuat yang lainnya tertawa.
" bisa aja lo! "
Brrumm Brrumm
Semua pasang mata di parkiran tertuju pada motor yang baru saja memasuki parkiran. Mereka melihat kelima motor itu dengan tatapan memuja. Lea mengerutkan dahi, pertanda ia bingung. EGF? kok lima doang? Batinnya bertanya.
" Sya! Sya! Itu liat! Kak Angkasa ganteng banget huwaa! " pekik Salisa sambil memukul mukul pundak Tasya.
Tasya menghempaskan tangan Salisa, " gak usah nabok anjir! ". Salisa menatap kelima orang tersebut saat sedang mematikan motor mereka.
" aaa mama! Gue mencair ini, gaada yang mau nolong? " Lagi lagi Salisa memekik sembari bergelayut di pundak Dania.
" cakepan Kak Kala tau! " balas Dania membuat Salisa tertawa. " Terserah lo, deh! "
" mereka siapa si? " pertanyaan itu keluar dari bibir Lea yang sedari tadi kebingungan. Kompak Keempatnya menatap Lea.
" Itu Kak Angkasa dan kawan kawan! Dari SMA Galaksy, cuy. Mereka temen deket Kak Ares, tapi mereka ga ikut ikut geng motor! " Salisa menjelaskan dengan antusias. Lea hanya mengangguk, sesekali melirik gerombolan lima orang itu.
" Gue lebih mending mereka, dari pada Ares dan yang lainnya. Ya Walaupun mereka suka ikut kumpul sama anak anak Eaglefire sih! " sahut Firly.
Lea hanya ber-oh ria, " Udah ayo! masuk! udah mau mulai tuh, kita kan tampil pertama! " Lea berjalan lebih dulu meninggalkan teman temannya.
Di lapangan, beberapa sambutan sudah dilontarkan dan diungkapkan. Mulai dari bapak kepala sekolah, perwakilan guru, dan juga kepala sekolah dari masing masing sekolah. Saat ini, Ares dan kelima temannya sudah duduk stand by di kursi penonton yang disediakan.
" WEI! ANGKASA, SINI! " Teriakan Vego membuat Angkasa menghampirinya.
Angkasa dan yang lainnya saling ber-tos kemudian mendudukan dirinya di kursi.
" Apa kabar, bro? " tanya Angkasa, dia Angkasa Megantara. Salah satu murid kelas 12 dari SMA Galaksy.
" Baik, bro! Kalian gimana? "
Seseorang dengan Kaos hitam dilapisi jaket kulit berwarna coklat menjawab, " Baik lah! Liat dong nih! cuma ya, satu ini nih! Ngomongnya susah amat, kaga berubah! " Laki laki itu menujuk teman di sampingnya yang sibuk dengan handphonenya. Yang berbiacara Langit, Langit Megantara. Saudara kembar dari Angkasa Megantara. Sedangkan yang ditunjuk adalah Gevano Mahatama .
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESKA [END]
Dla nastolatków[ follow sebelum baca. Biar apa? Biar berkah dong! ] [ my first story. Jadi maklum kalau ada typo typo ] [ tinggalkan jejak dengan vote and comment ] ---- Kisah ini berawal dari kecerobohan seorang Leana Zeasa Brayatama yang membuat dirinya sendiri...