hallo!!apa kabar?!
maaf banget Sseu ngaret up nya, hehehe!
masih sibuk banget karena masih nuansa lebaran dan masih banyak tamu.
Gimana lebaran kalian? dapet thr berapa nih? wkwkwk
vote dulu ya sebelum membaca
HAPPY READING!♡
-
-
-
-
-53. YANG SEBENARNYA DAN SEBUAH FAKTA.
Seperti janjinya kemarin, Lea sedang berada didalam mobilnya untuk kembali ke Jakarta. Ia mengemudi mobilnya sendiri. Di kursi samping Lea, terdapat sebuah berkas dan juga satu keranjang buah buahan ditambah satu bucket bunga.
Sebelumnya, Lea sudah memikirkan resiko jika ia datang ke rumah sakit. Yang pertama, Lea akan di usir. Kedua, pasti ia mendapatkan kata kata yang tidak pantas. Yang terakhir, ia akan pulang dengan perasaan kecewa karena tidak bertemu Iyan. Walaupun demikian, Lea tetap berpikir positif bahwa Iyan pasti sudah sadar dan semuanya kembali seperti semula.
" Masih jauh, tapi udah deg-degan! " monolog Lea, dengan jari yang tak henti mengetuk stir kemudi.
Tak lama, Lea sudah tiba di area parkir rumah sakit dan langsung melesat masuk. Tangan kanannya menjinjing sebuah keranjang buah dan tangan kirinya membawa bucket bunga. Lea tidak berhenti menghela napas, saking nervous. Sekitar dua menit Lea berjalan, dan tiba di lorong ruang rawat Iyan.
" Mereka ngapain diluar? " tanya Lea bingung saat melihat semua inti Eaglefire, Tasya, dan Salisa berada di luar ruangan.
Lea melangkah pelan menghampiri ruang rawat Iyan. Hanya tinggal beberapa langkah, semua mata yang berada di luar ruang rawat langsung menatap sinis ke arahnya. " Ngapain, lo? " tanya Tasya ketus.
" Mau jenguk Kak Iyan " jawab Lea seraya melirik ke dalam ruangan Iyan.
Salisa memutar bola matanya malas, kemudian mengibaskan tangannya. " Mending lo pergi deh, " usirnya.
" Gue mau jenguk sekali aja, please? "
" Gak! " Inyong menjawab dengan lantang.
Lea mengangguk dengan senyum yang dipaksakan. " Gue balik, " ucapnya pelan, kemudian dengan ragu ia membalikkan badan.
" Iyan aja mau ketemu Lea, masa kalian ga ngebolehin " gumam Skala pelan.
CKLEK!
semua mata langsung tertuju pada pintu yang baru saja dibuka. Lea juga langsung membalikkan badannya. Di pintu, seorang laki laki sedang berdiri dengan selang infusnya.
" KAK IYAN!? "
" LEA! " Panggil keduanya secara berbarengan.
Perlahan, Lea berjalan menghampiri Iyan dengan mata yang sudah menggenang. Tangannya masih membawa bucket bunga dan juga keranjang buah.
Iyan menatap Lea intens, dan sebuah senyum tipis terbit di bibirnya. Lea terkejut saat Iyan tiba tiba menariknya ke dalam ruangan, membuat yang lainnya terheran.
Ares meraih knop pintunya dan membukanya. Namun nihil, pintunya terkunci. Sial! Ngapain mereka?! Batin Ares mengumpat.
Cemburu? Bilang bos!!
Sedangkan di dalam ruang rawat Iyan, Lea masih bingung sekaligus terkejut. " Lea? Lo gapapa? " tanya Iyan, membuyarkan lamunan Lea.
" Hah? G-Gak, Gapapa "
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESKA [END]
Genç Kurgu[ follow sebelum baca. Biar apa? Biar berkah dong! ] [ my first story. Jadi maklum kalau ada typo typo ] [ tinggalkan jejak dengan vote and comment ] ---- Kisah ini berawal dari kecerobohan seorang Leana Zeasa Brayatama yang membuat dirinya sendiri...