Assalamualaikum, hallo readers!
gimana kabarnya?
masih lanjutan part kemarin?sebelum lanjut baca part 46, Sseu mau ngucapin
Selamat menunaikan Ibadah Puasa besok bagi yang menunaikan. Semoga di lancarkan puasanya, aamiin.
Oke, seperti biasa, Sseu mau ingetin kalian untuk vote sebelum membaca yaww!
Satu vote dari kalian adalah semangat untuk SseuTerimakasih!
HAPPY READING!♡
-
-
-
-
-
-
-46. KABAR BURUK
Lea berjalan tertatih menghampiri Iyan. Tangannya meraih kayu balok berlumuran darah di tempat yang tak jauh dari posisi Iyan tak sadarkan diri. Lea menyeret balok itu dengan penuh amarah dan kesedihan yang bercampur aduk. Tanpa Lea sadari, masih ada satu orang yang mengintainya.
Lea melemparkan kayu balok itu ke sembarang arah. Kemudian terduduk di dekat kepala Iyan dengan posisi kepala Iyan berada di pangkuannya. Tangannya bergerak menepuk pelan pipi Iyan.
" Kak! Bangun, Kak! "
Tak ada sahutan dari Iyan, membuat Lea tidak kuat menahan tangisnya. Ia merogoh saku, mencari keberadaan Handphonenya. Setelah menemukannya, Lea bergegas menelepon Ares.
" Jawab dong, Kak! Please, Jawab! " gumam Lea dengan wajah gusar.
Panggilan sedang di alihkan. Sil--
tuutt
Lea mengerang frustrasi, seraya mengacak rambutnya pelan. " Lo kemana, Bangsat! "
Tidak putus asa, Lea kembali menghubungi nomor Ares. Namun tetap sama, tidak dijawab. Akhirnya Lea memutuskan untuk menghubungi ambulance. Masa bodoh Ares dan yang lainnya.
Selang beberapa menit, ambulance datang dan segera membawa Iyan menuju rumah sakit. Sebelum benar benar masuk ke dalam ambulance, Lea mengambil sesuatu yang berada tepat di samping motor Iyan. Entahlah apa yang Lea ambil, mungkin sebuah benda milik pelaku yang terjatuh.
▪▪▪▪
Suara brankar yang didorong dengan cepat menggema di lorong rumah sakit. Lea melangkah beriringan dengan brankar iyan dengan air mata yang terus mengalir. Hingga tiba di ruang UGD, Brankar Iyan menghilang di balik pintu UGD
Tubuh Lea terduduk di kursi depan ruang UGD dengan tangan yang terkepal di sisi tubuhnya. " Tolong jangan ambil orang yang aku sayang lagi " gumam Lea pelan.
Tak lama terdengar suara deringan Handphone di saku Lea. Ia merogoh sakunya, kemudian melihat nama sang penelefon.
Anatasya is calling
" Sya " Panggil Lea pelan.
" Halo! Le! Lo dimana? Tadi gue liat lo hubungin Kak Ares berkali kali--"
" --kenapa? Ada masalah? " Tasya berbicara dengan sedikit panik.
" Sya, Kak Iyan-- " Lea menarik napasnya, kemudian menghembuskannya perlahan.
" Kak Iyan kenapa?!" Tanya Tasya semakin panik, hingga terdengar suara ribut ribut di seberang sana.
" Iyan?! Kenapa, Sya?! " itu suara Vego. Mendengar suara yang lainnya, membuat Lea tak kuat menahan tangisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARESKA [END]
Teen Fiction[ follow sebelum baca. Biar apa? Biar berkah dong! ] [ my first story. Jadi maklum kalau ada typo typo ] [ tinggalkan jejak dengan vote and comment ] ---- Kisah ini berawal dari kecerobohan seorang Leana Zeasa Brayatama yang membuat dirinya sendiri...