23. MENGHINDAR?

11.4K 545 7
                                    

hai hai Antareska's reading!

gimana?kangen Ares?Lea?atau yang lainnya ?
maaf juga Sseu baru bisa update lagi ey, udah satu minggu kena tifus. But don't worry, don't sad, don't cry bcs hari ini up!

SIAP?!

3

2

happy reading !

23. MENGHINDAR?

Pagi ini Lea sudah siap dengan seragam sekolahnya. Jam menunjukan pukul 06.15, Lea bergegas menuju sekolah. Kali ini Lea pergi mengunakan mobilnya, mobil pemberian sang ayah satu tahun yang lalu.

Lea telah memarkirkan mobilnya, disaat yang berbarengan, Inti EGF baru saja turun dari motornya. Entah mengapa Lea merasa kali ini berbeda. Biasanya Iyan dan Inyong yang paling sering menyapanya kini hanya diam. Bahkan yang lain, biasanya tersenyum kepadanya kini malah enggan melihatnya.

Tidak ingin memperpanjangnya, Lea akhirnya berjalan melewati mereka. Dadanya sedikit sesak melihat Ares bersama Katya, mereka serasi. Inget Lea! Lo bukan siapa siapa nya! Lea menguatkan dirinya.

Lea memasuki kelasnya dengan muka Lesu. Entahlah tiba tiba mood belajarnya menurun. Semoga saja hari ini menjadi hari yang baik.

" kusut banget Le, Kenapa? " tanya Tasya kepada Lea.

Lea menggeleng pelan, " gue gapapa, capek aja " jawab Lea membuat Tasya mengangguk.

Beberapa menit kemudian, bel masuk berbunyi. Jam pelajaran pertama kini di mulai. Lea tiba tiba merasakan kepalanya sedikit pusing. Untuk kali ini Lea memilih untuk beristirahat di UKS.

Lea mengangkat tangannya, " Maaf bu, saya izin ke UKS. Kepala saya sedikit pusing bu " ucap Lea.

" ya silahkan, istirahat di UKS " ucap bu Dian selaku guru PKN yang sedang mengajar.

Lea berdiri namun tangannya dicekal oleh Tasya , " gue temenin ya? " tanyanya.

Lea menggeleng pela, " gapapa, lo lanjut belajarnya. Gue bisa sendiri "

Lea berjalan keluar kelas menuju lantai 1, tempat UKS berada. Kelas Lea berada di lantai 3, jadi harus turun 2 lantai. Tinggal 7 anak tangga lagi yang harus dilewati Lea. Bersamaan dengan itu, Lea bisa melihat bahwa Ares, Vego dan Iyan sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Ares berjalan begitu saja melewati Lea. Lea menyadari itu,  tangannya terkepal kuat, dadanya kembali sesak. Lea mendongak, menahan sesuatu yang ingin keluar dari matanya. Hingga kepala nya kembali pusing membuat kristal bening yang ia tahan lolos begitu saja. Tak ingin terlihat lemah, Lea segera menghapus air matanya dan menuruni anak tangga berikutnya. Hingga satu anak tangga terakhir, Lea kehilangan keseimbangannya. Lea hampir terjatuh, namun tangan seseorang menahannya. Pandangannya buram dan samar samar ia mendengar suara.

" Lea! Bangun! "

itu suara Iyan. Lea berharap itu suara Ares, namun nihil. Hingga tubuh Lea diangkat dan Lea kehilangan kesadarannya.

☆☆☆

Lea mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam penglihatannya. Lea mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang membawanya kesini. Namun nihil, ia hanya seorang diri. Selalu saja sendiri.

" nyusahin banget gue " gumamnya dengan pandangan kosong kedepan.

Di lain tempat, keenam remaja laki laki sedang beradu mulut.

" bisa bisanya lo ngebiarin Lea hampir jatuh gitu? Kalo gue ga buru buru nahan dia, bisa bisa cedera! " Iyan terus mengoceh kepada sahabatnya. Ares.

ANTARESKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang