30. VEGASKAR BERULAH

10.1K 513 3
                                    

30. VEGASKAR BERULAH

Bel masuk baru saja berbunyi nyaring ke seluruh sudut sekolah. Murid yang sedang berada di lapangan, kantin, koridor maupun yang baru memasuki gerbang mulai memasuki ruang kelas masing masing. Sama halnya dengan seorang gadis dengan cepolan rambutnya yang sedikit berantakan karena berlari. Dia Lea.

Lea sampai di sekolah tepat saat bel berbunyi. Karena malas berdesakkan di tangga, Lea memilih menunggu di atas motornya. Setelah sepi, Lea berlari secepat kilat menuju kelas. Saat berlari di koridor, Lea menabrak dada bidang seseorang. Lea mengangkat pandangannya dan melihat wajah datar orang itu.

" s-sorry, gue buru buru " ucap Lea, lalu bersiap melangkah. Namun ia teringat dengan perintah guru seni budayanya.

Lea sedikit memundurkan langkahnya ragu. " Ar--kak Ares, sorry. Gue mau ngomong bentar, bisa? " tanya Lea hati hati. Ya, yang di tabrak adalah Antareska.

Lawan bicaranya hanya mengangkat satu alisnya, lagi lagi membuat Lea ragu untuk berbicara. " gak jadi deh, nanti aja kapan kapan " ucap Lea lalu pergi meninggalkan Ares yang tersenyum tipis.

" kalau boleh jujur, gue kangen suara Lo " gumam Ares pelan, sangat pelan. Hingga punggung Lea menghilang, Ares kembali berjalan.

Sedangkan Di kelas XI IPA 2, Tasya dan ketiga temannya sedang menunggu kedatangan Lea. Akhirnya yang di tunggu pun datang. Tasya langsung memekik kepada Lea.

"LEA! OMG! LO TADI NGOMONG APA AJA SAMA KA--kak Ares " ucapnya diakhiri dengan bisikan, karena sadar akan tempat.

Lea mengerutkan dahinya, dari mana teman temannya tau? Batin Lea. " Lo tau gue sama Kak Ares ngobrol? "

" gue liat dari koridor atas, makanya gue nanya sama lo " jawab Tasya, membuat Lea mengangguk.

Lea menaruh tasnya di kursi miliknya, kompak para sahabatnya mengerumuni meja Lea. Kaum kaum suka gosip pasti tau nih gimana posisinya. " gue tadinya mau ngomong soal pensi. Tapi ya gue ragu " ucap Lea lalu memutar kursinya menghadap Tasya.

" apalagi pas gue liat mukanya datar banget, ga deh. Gak kuat gue, mau bogem mukanya " lanjut Lea

" Mukanya siapa yang mau di bogem? "

Deg.

Suara si muktar? Lea mengumpat dalam hati. Lea menoleh ke arah Suara dan ya dia Antareska bersama kelima temannya. Mampus! Batin Lea mengumpat. Bisa bisanya lagi ghibah malah ke gep.

" kepo aja lo! " jawab Lea sinis. Lea menggaruk telapak tangannya, si muka datar ini bikin tangannya gatal ingin menonjok.

" oh "

Semuanya menganga melihat Lea dan Ares ribut lagi. Sudah lama sekali mereka tidak ribut, walaupun singkat. Arthan berdehem agar Tasya menoleh ke arahnya. Sedangkan iyan, terus menatap Firly dengan senyum manisnya.

" Kalian semua ngapain kesini sihh?! " tanya Salisa jengah.

Arthan merangkul Tasya yang sedang duduk, " gue mau ngapel tapi para curut ini pada ikut "

"  pantes si ngikutin Gue, toh mereka semua jomblo. Iya kan, yang? " lanjut Arthan dengan nada meremehkan.

" iya dong, sayang "

" SAYANG - SAYANG! PALA MU PEYANG! " Sahut seseorang di pintu kelas XI IPA 2. Pak Tumarso!

Pak Tumarso melipat tangannya di dada. " Kalian ini, Belajar! Pacaran mulu! Pacaran yo jangan di kelas, Gak modal! " ucap Pak tumarso membuat murid kelas XI IPA 2 tertawa.

ANTARESKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang