2. Astaghfirullah Ilham?!

5.6K 442 8
                                    

Flashback.

"Delia, kamu beneran mau pergi?" Tanya bocah cowok berusia sekitar 7tahun itu.

Bocah cewek berusia 6tahun itu mengangguk, "iya, soalnya Abi ada kerjaan di Surabaya, jadi Delia harus pergi,"

Bocah cowok yang tak lain adalah Ilham itu menatap sendu Delia, "kalau kamu pergi Waiz sama siapa?" Tanya Ilham kecil sedih.

"Kak Waiz jangan sedih, nanti Delia balik lagi kok kesini,"

Ilham menatap Delia atau yang tak lain adalah Nadira dengan tatapan memohon, "nanti kita gak bisa main petak umpet lagi," Ucap Ilham dengan mata memerah menahan tangisan.

Nadira tersenyum, "kalau nanti kerjaan Abi udah selesai, InsyaAllah Delia kesini lagi kok,"

"Janji?" Ilham memberikan jari kelingkingnya.

Nadira menggeleng, "InsyaAllah,"

"Jangan lupain Waiz ya,"

"Kakak juga jangan lupain Delia. "

Flashback of.

"Diraaa,makan dulu sayang," Ucap Umi Nadia sedikit berteriak, karena kamar putrinya berada di lantai dua sedangkan dia sedang berada dibawah.

Tak lama, datang Nadia dengan pakaian rumahan, baju pendek namun jilbab panjang sampai ke pinggang.

Nadira duduk di kursi, dimeja makan sudah ada Abi dan Uminya.

"Dira kamu udah shalat ashar?" Tanya Adnan--Abinya Nadira.

"Udah abi,"

Abi Adnan mengangguk, keluarga kecil itu mulai berdoa sebelum makan. Setelah selesai berdoa mereka mulai menyantap makanan itu.

•••

Ilham kini sedang bersama kedua sahabatnya siapa lagi kalau bukan Abijal dan Yahya. Mereka bertiga sedang berada di warkop (warung kopi)

Sruuuuup ahhhh

Yahya menyeruput kopinya dengan nikmat,sedangkan Abijal sedang memakan mie rebus dicampur telur setengah matang.

Beda lagi dengan Ilham, cowok itu sedang melihat-lihat sekitar, seraya mulutnya terus berkomat-kamit eitt bukan komat kamit lebih tepatnya berdzikir.

Malam ini sudah menunjukan jam 8malam, memang selepas shalat Isya ketiga cowok itu mampir ke warkop, katanya ingin main dulu sebentar. Ilham juga diberi waktu oleh abinya yaitu tak boleh pulang lewat jam 10malam.

"Itu bukanya Nadira?" Tunjuk Yahya.

Mata Ilham langsung menoleh, dan ternyata itu--bukan Nadira, dia dikerjain.

"Yahyaa," Ilham menggeram kesal.

Sontak Yahya terbahak-bahak, " Giliran Nadira aja mata lo langsung melotot,"

Ilham memutar bola matanya malas, cowok itu mengambil 2roti kesukaannya, lalu berdiri, "mang uangnya di meja ya," Ilham memberikan uang dimeja, cowok itu beralih menatap sahabatnya, "gue pulang duluan," Yahya dan Abijal mengangguk.

Ilham mengambil kresek dan memasukan kedua roti itu kedalam kresek, lalu pergi dari warkop

Ilham berjalan santai seraya bershalawat menghilangkan kegabutanya,cowok itu melihat jalan perumahan yang sepi padahal baru jam 9 malam.

Namun matanya menyipit kala melihat objek , cowok itu mendekat kepada seseorang, "Assalamu'alaikum Dira," Ucap Ilham, ya Nadira.

Ilham bisa melihat Nadira tersenyum meskipun cewek itu menunduk, "Waalaikumsalam kak Ilham, "

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang