24. Lagi?

2.3K 193 2
                                    

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh "

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

Ilham dan Nadira sudah menunaikan ibadah shalat subuh.

Pagi ini hawa terasa sangat dingin karena diluar hujan, hujan pun sudah mengguyur sejak jam 3 pagi. Hal itu membuat Ilham dan Nadira sempat mengigil karena kedinginan.

Ilham merebahkan dirinya di paha Nadira, mereka berdua masih belum beranjak, bahkan Nadira belum membuka mungkenanya dan Ilham juga belum melepaskan sarungnya.

Ilham memejamkan matanya ketika usapan lembut dari tangan sang istri, cowok itu menggenggam tangan Nadira yang sedang mengelus pipinya lalu mengecupnya.

Sudut bibir Nadira berkedut, cewek itu lantas mengulum bibirnya, ini sudah biasa tapi kenapa dirinya selalu baper atas perlakuan Ilham.

Ilham membuka matanya, mata Ilham dan Nadira bertubrukan, dia tersenyum manis sangat manis.
" Belajar yang bener Can, biar nanti naik kelas," Ucap Ilham menaruh tangan Nadira didadanya tepatnya area jantung.

Nadira bisa merasakan jantung suaminya berdetak dengan kencang, "emangnya kalau aku gak naik kelas kenapa? " Tanya Nadira.

Ilham terkekeh singkat, " Memangnya kamu mau gak naik kelas? "Tanya balik Ilham.

Nadira menggeleng, ya nggak lah! Gila saja,mana ada orang yang mau naik kelas, kalau ada pun berarti orang itu sudah kehilangan akal.

" Tapi gak mungkin, istrinya Ilham yang cantik ini gak naik kelas," Ilham beralih memainkan jari jemari Nadira, entah kenapa tanganya tak mau diam ketika bersama istrinya.

"Aduh," Nadira meringis ketika Ilham mengigit jari telunjuknya, cewek itu menarik tanganya. "Awas ahh, Aku mau buka mungkena," Lantas Ilham bangun dan melihat Nadira yang membuka mungkeanya.

'Ya, Allah kuatkan lah hamba mu ini,' Batin Ilham, melihat Nadira yang hanya memakai baju pendek dan juga celana sepaha.

----°

" Ya Allah jika suatu saat jodohku adalah ajalku sendiri, aku ikhlas. Tapi izinkan aku membahagiakan orang tua ku terlebih dahulu," Ucapan Yahya, membuat Abijal dan Ilham saling melirik.

"Ucapan lo, bikin ambigu " Ucap Abijal dengan nada tak suka.

Yahya menggaruk kepalanya tak gatal, "lagian? Jodoh gak ada yang tau kan? Siapa tau lo pulang sekolah jatuh langsung koit," Yahya menjawab dengan ngaur.

Abijal melototkan matanya, dia belum siap mati cuy!
"Omongan lo Ya! " Abijal menatap Yahya sinis.

"Lagian gue kan cuman ngapalin quotes, kata-kata ini juga gue baru nemu tadi lewat FYP," Ucap Yahya santai.

Dengan kompak Ilham dan Abijal memutar bola matanya malas, dasar bocah tiktok!

Jadi mereka bertiga sedang berada di wartu, karena mereka sudah bebas, kan sudah melaksanakan ujian, harusnya si libur tapi entah apa yang ada dalam pikiran seorang guru.

"Bang, ada paket, buat bang Ilham, " Ucap seorang cowoknya bernama Venus.

Ilham mengerutkan keningnya, perasaan dia tak memesan paket? " Mana coba sini, " Titah Ilham. Lantas Venus memberikan paket itu.

"Dari siapa? " Tanya Ilham.

Venus terdiam, "ta-tadi ada orang baju serba hitam, terus ngasih ini katanya buat bang Ilham. orang itu pake helm tukang ojek online," Ucap Venus.

Ilham membulatkan bibirnya,lantas cowok itu membuka kontak itu. Didalam kotak itu terdapat kertas, cowok itu lantas membukanya dan membacanya.

Kucing bermain dengan serigala.
Setiap hari menghabiskan waktu bersama.
Tapi dengan mudahnya seekor singa merebut kucing itu.
~A

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang