48. My wife is perfect

1.6K 171 15
                                    

Harus pikir dua kali ya Ham??😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harus pikir dua kali ya Ham??😭

----
"Umi kira lupa jalan pulang." Umi Wira menatap anak dan menantunya baru saja pulang setelah jalan-jalan berdua.

Umi Wira menghela napas, bisa-bisanya Ilham dan Nadira pulang setelah magrib.

Umi Wira memang berada di rumah Ilham dan Nadira, wanita paruh baya itu niatnya ingin mengembalikan Cakra ehh malah jagain Cakra dirumah putranya.

Nadira menunduk seraya tersenyum malu, sedangkan Ilham? Dih dia mah boro-boro malu. Ilham malah tersenyum menggoda. "Gapapa atuh mi kali-kali Cakra sama umi, ilham kan mau kencan berdua sama Nadira tanpa ada yang ganggu." Ucap Ilham tanpa dosa.

Nadira mencubit perut Ilham. "Oh, maksud kamu anak kita pengganggu, gitu? " Nadira menatap Ilham tajam.

Ilham melototkan matanya, salah lagi kan. Mulutnya memang tak bisa direm. "Bukan gitu, dih. Maksudnya itu loh." Ilham menggaruk kepalanya tak gatal, bingung mau menjelaskan dari mana.

Umi Wira menatap menantu dan putranya, jangan sampai mereka ribut gara-gara ucapan Ilham yang asal nyablak. "Udah, Nadira. Cakra nyariin kamu tuh, kesana ya. Umi mau bicara dulu sama Ilham." Ucap Umi Wira.

Nadira mengangguk lalu berpamitan. Ibu satu anak itu ke ruang keluarga, karena pasti anaknya ada di sana.

"Ilham, ikut umi."

Umi Wira berjalan terlebih dahulu, ilham mengikuti uminya.

Umi Wira duduk di sopa ruang tamu. "Duduk." Titah umi Wira dengan tegas.

Ilham mengangguk lalu duduk saling berhadapan dengan uminya.

"Kemana saja tadi? " Tanya Umi Wira dengan serius.

Ilham berdehem pelan. " Kebun binatang, makan, ke pantai liat sunset." Sepertinya uminya ini ingin berbicara serius. Oke! Ilham jangan becanda.

Umi Wira menganggukan kepalanya. " Gak salah kamu ajak Nadira jalan, ngilangin cape dia ketika dirumah. Tapi, inget waktu, Ilham. Sekarang kalian udah ada Cakra. Tanggung jawab kalian udah bertambah satu." Nasihat Umi Wira.

Hal itu membuat Ilham terdiam, huft. Benar dirinya lupa waktu tadi, Nadira merengek ingin pulang, tapi Ilham tak menuruti. " Maaf mi. Ini salah Ilham, Ilham terlalu kekanak-kanakan." Ucap Ilham lirih.

Umi Wira tersenyum simpul. " Umi tau Ham. Kamu masih mau berduaan sama Nadira kan? Tanpa adanya gangguan? Tapi karena kejadian tak diinginkan itu,--"

"---maaf mi menyela. Pliss jangan ingetin kejadian itu." Potong Ilham, kejadian itu membuatnya trauma, kejadian dimana Nadiranya hilang membuatnya takut.

"Sekarang udah beda Ilham. Allah udah nitipin anak untuk kalian berdua, itu tandanya Allah udah kasih kepercayaan buat kamu."

Ilham mengangguk kaku. Entahlah kenapa seharian ini dirinya seperti anak kecil. "Maaf ini Ilham janji ini untuk yang terakhir kalinya. Ilham minta maaf." Ucap Ilham dengan perasaan bersalah.

ILHAM DAN NADIRA •| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang